Istana: Staf Khusus Milenial Jokowi Bekerja 24 Jam

Sabtu, 23 November 2019 07:14 WIB

Foto kolase Staf khusus Presiden Jokowi yang baru dari kalangan milenial (kiri ke kanan) Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra, Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma'ruf saat diperkenalkan di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis, 21 November 2019. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, menampik tuduhan bahwa tujuh staf khusus milenial Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak akan fokus mengurus negara lantaran mereka hanya sesekali datang ke Istana untuk menjalankan tugasnya itu. Ia menjelaskan ketujuh anak muda ini bisa berkomunikasi dengan Presiden setiap saat.

"Enggak, dong. Mereka tetep bekerja, di sini (Istana), kan dibantu oleh asisten," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 22 November 2019.

Menurut Fadjroel, seluruh staf khusus Jokowi sejatinya bekerja penuh seharian. "Setiap staf khusus itu boleh memberikan masukan 1x24 jam tapi tidak harus ketemu dengan Presiden. Jadi, kan, enggak setengah-setengah, kami bekerja 1x24 jam."

Ia mencontohkan pola kerja Juru Bicara Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia yang juga seorang difabel tunarungu. Menurut Fadjroel, program pemerintah yang berkaitan dengan penyandang disabilitas tidak setiap hari akan dibahas. Sebabnya Angkie tidak perlu ke Istana setiap hari. "Tapi (Angkie) bisa memberikan nasihat langsung kepada Presiden setiap 1x24 jam."

Jokowi memperkenalkan tujuh anak muda sebagai staf khusus milenial. Mereka adalah CEO and Founder Creativepreneur, Putri Indahsari Tanjung; pendiri Ruang Guru, Adamas Belva Syah Devara; dan pendiri Amartha, Andi Taufan Garuda Putra.

Advertising
Advertising

Selain itu ada pula CEO Kitong Bisa, Gracia Billy Mambrasar; perumus gerakan Sabang Merauke, Ayu Kartika Dewi; mantan Ketua Umum PMII, Aminuddin Ma'ruf; dan pendiri Thisable Enterprise, Angkie Yudistia.

Jokowi mengatakan mereka tidak perlu setiap hari berada di Istana. Alasannya mereka juga memiliki aktifitas lain. "Tidak full time. Beliau-beliau ini sudah memiliki kegiatan, memiliki pekerjaan," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 21 November 2019.

Menurut Jokowi, para staf khusus milenial ini juga tidak akan setiap hari bertemu dengannya. "Minimal satu sampai dua minggu, ketemu.” Namun, komunikasi bisa dilakukan setiap saat. “Tidak harus harian ketemu, tapi masukan setiap jam, setiap menit bisa saja (disampaikan)."

Berita terkait

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

37 menit lalu

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Bogor untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negar

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

1 jam lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

2 jam lalu

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Pengusaha Malaysia merasa kehilangan 9 mobil mewahnya yang ditahan Bea Cukai di Gudang Soewarna, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno-Hatta

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

2 jam lalu

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

Jokowi ubah sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan menjadi KRIS. Beriku 12 kriteria layanan KRIS dan 4 layanan ini yang tidak berlaku untuk KRIS.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

3 jam lalu

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

Prabowo menemui PM Qatar dan Presiden UEA, sekaligus memperkenalkan Gibran. Berikut rekaman momen peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

3 jam lalu

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

3 jam lalu

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin bertemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Kamis, 16 Mei 2024. Untuk apa?

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

4 jam lalu

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

4 jam lalu

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

Jokowi resmi mengganti sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan dengan sistem kelas rawat inap standar (KRIS). Apa perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

4 jam lalu

Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong

Presiden Jokowi menyatakan Indonesia siap untuk melanjutkan kerja sama baik dengan Singapura.

Baca Selengkapnya