Antisipasi Petugas Pemilu Meninggal, KPU Usul Ini ke Jokowi

Reporter

Friski Riana

Senin, 11 November 2019 12:39 WIB

Ketua KPU Arief Budiman bersama Anggota KPU saat menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 11 November 2019. KPU juga memberi catatan mengenai keterwakilan perempuan yang terpilih menjadi legislator. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menyampaikan sejumlah usulan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mengantisipasi penyelenggara pemilu yang meninggal dunia. "Kami menyampaikan beberapa usulan agar hal serupa bisa diantisipasi tidak terjadi lagi di pemilu berikutnya," kata Arief dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 11 November 2019.

Pertama, KPU mengusulkan penggunaan e-rekap atau rekapitulasi elektronik hasil pemilu. Arief mengatakan, selama ini e-rekap sudah digunakan dalam sistem penghitungan (Situng) KPU sebagai bagian penyediaan informasi, bukan data resmi penetapa hasil pemilu. Agar bisa dijadikan sebagai data resmi, penggunaan e-rekap ini harus diatur di dalam undang-undang.

Kedua, KPU mengusulkan penyediaan salinan formulir C1 plano (catatan hasil penghitungan suara) dalam bentuk digital. Misalnya, C1 plano yang sudah diisi KPPS dipotret atau dipindai, lalu hasilnya didistribusikan melalui jaringan elektronik ke seluruh peserta pemilu. "Jadi itu nanti dianggap sebagai data atau salinan resmi."

Pada Pemilu 2019, petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) harus menulis ratusan lembar formulir C1 agar seluruh peserta pemilu bisa memperoleh salinan hasil penghitungan. Sehingga, KPU pun meminta agar penyediaan salinan formulir C1 plano sebaiknya diganti dalam bentuk digital.

Usul berikutnya, KPU meminta ada pemutakhiran data pemilih berkelanjutan agar tidak perlu mengulang dari awal proses penetapan daftar pemilih. "Karena setelah pemilu 2020, pilkada 2020 itu kan tidak ada pemilu sampai 2024, jadi kami mengusulkan ada pemutakhiran data pemilih berkelanjutan," kata dia.

Advertising
Advertising

KPU juga memasukkan kebijakan pemberian santunan kepada penyelenggara pemilu yang meninggal dunia dalam Peraturan KPU yang baru untuk Pilkada 2020.

KPU mengusulkan agar revisi undang-undang pemilu harus sudah selesai tiga tahun sebelum penyelenggaraan pemilu. Arief berharap, revisi UU Pemilu sudah selesai pada 2021. Sehingga, pada 2021-2022 atau selama 1 tahun, KPU sudah bisa melakukan sosialisasi, menyusun PKPU, dan 2023-2024 tinggal memasuki tahapan penyelenggaraan.




Berita terkait

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

12 menit lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

PTUN Minta PDIP Perbaiki Gugatan terhadap KPU

31 menit lalu

PTUN Minta PDIP Perbaiki Gugatan terhadap KPU

PDIP mengajukan gugatan ke PTUN karena menganggap KPU melakukan perbuatan melawan hukum.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

44 menit lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

57 menit lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

1 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

1 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

2 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

2 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

KPU Mengaku Bingung Soal Gugatan PDIP di PTUN: Belum Paham Mau Jawab Apa

2 jam lalu

KPU Mengaku Bingung Soal Gugatan PDIP di PTUN: Belum Paham Mau Jawab Apa

Kata KPU soal gugatan PDIP di PTUN

Baca Selengkapnya

PDIP Gugat KPU di Pileg Kalsel, Klaim 15.690 Suara Beralih ke PAN

2 jam lalu

PDIP Gugat KPU di Pileg Kalsel, Klaim 15.690 Suara Beralih ke PAN

PDIP menggugat KPU karena dinilai keliru dalam menghitung suara PAN di gelaran Pileg Kalsel.

Baca Selengkapnya