NasDem akan Temui PAN dan Demokrat Akhir November Ini

Selasa, 5 November 2019 11:03 WIB

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bersalaman dengan Presiden PKS Sohibul Iman saat pertemuan di kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2019. Surya Paloh menepis anggapan kunjungannya ke DPP PKS, terkait konsolidasi koalisi untuk Pemilu Presiden 2024. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Nasional Demokrat (NasDem) merencanakan pertemuan dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Demokrat pada akhir November 2019. Rencana itu disampaikan setelah Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, bertemu dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Uman, akhir Oktober lalu. “Insyaalah kami bertemu dengan PAN setelah Kongres NasDem,” kata Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago, Senin, 5 November 2019.

Irma mengatakan pihaknya melakukan silaturahim kebangsaan dengan partai-partai di luar pemerintahan. Nasdem juga akan bertemu dengan Partai Demokrat tapi belum mengagendakan waktunya. “Masih melihat situasi dan kondisi ke depan seperti apa.”

Menurut dia, silaturahim kebangsaan itu dimaksudkan untuk memastikan komunikasi antar partai berjalan dengan baik dan lancar seusai pelantikan Presiden dan Kabinet baru. Supaya, tutur dia, sikap kritis dari partai oposisi bisa lebih konstruktif, elegan dan kondusif.

Irma tidak menampik pertemuan yang direncanakan sarat kepentingan politik. Namun, hal itu tertuang di dalam kesepakakatan yang disampaikan kepada masyarakat luas. “Jadi jelas silahturahim itu untuk kepentingan bangsa dan negara.”

Senada dengan Irma, Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Johny G. Plate, menjelaskan partai politik perlu melakukan komunikasi politik tidak hanya di dalam koalisi pemerintah tetapi juga di luar itu. Menurut dia, inisiatif itu untuk membangun stabilitas dan solidaritas nasional. Plate menuturkan Partai NAsDem menginginkan check and balances di antara Lembaga pemerintahan yang konstruktif. “Ini langkah-langkah yang diambil untuk memastikan berjalannya pemerintahan Presiden Jokowi.”

Advertising
Advertising

Johny menampik tuduhan soal rencana Nasdem membentuk poros yang santer dibicarakan masyarakat. Dia mengatakan pertemuan yang sudah terlaksana dengan Partai Keadilan Sejahtera tidak membahas kerja sama politik praktis. Dia berdalih pembentukan poros baru tidak relevan karena pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 dan pemilihan presiden (2024) masih lama. “Pembicaraan kemarin hanya menyangkut tiga kesepakatan NasDem dan PKS yang sudah dipublikasikan kepada masyarakat.”

NYOMAN ARY WAHYUDI | DEWI NURITA | AHMAD FAIZ

Berita terkait

Alasan Pengamat Bilang Ada Harapan Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

13 jam lalu

Alasan Pengamat Bilang Ada Harapan Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

Suara partai anggota Koalisi Perubahan pada Pileg 2024 menjadi modal pertama untuk menatap Pilkada Aceh.

Baca Selengkapnya

Eko Patrio Diusulkan Menjadi Menteri oleh PAN, Tanggapan Gibran hingga Rekam Jejak

16 jam lalu

Eko Patrio Diusulkan Menjadi Menteri oleh PAN, Tanggapan Gibran hingga Rekam Jejak

PAN sedang menyiapkan komedian Eko Patrio untuk mendapat posisi menteri dalam kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

KPU Sangkal Ada Pergeseran Suara dari NasDem ke Hanura di Pileg DPRD Sintang

1 hari lalu

KPU Sangkal Ada Pergeseran Suara dari NasDem ke Hanura di Pileg DPRD Sintang

"Tidak terjadi perubahan atau pergeseran suara Partai Hanura," kata kuasa hukum KPU Ali Nurdin di gedung MK.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

1 hari lalu

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

Kuasa hukum KPU mengatakan, berdasarkan analisis hasil pemilihan, tidak ada penambahan suara sebagaimana yang dituduhkan Pemohon.

Baca Selengkapnya

Eko Patrio Dicalonkan Masuk Kabinet oleh PAN, Menteri Apa?

1 hari lalu

Eko Patrio Dicalonkan Masuk Kabinet oleh PAN, Menteri Apa?

Nama mantan komedian Eko Patrio atau Eko Hendro Purnomo, yang kini menjadi anggota DPR dari PAN, digadang-gadang masuk kabinet Presiden Prabowo

Baca Selengkapnya

Reaksi Gerindra Soal PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Reaksi Gerindra Soal PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Gerindra menyebut disiapkannya Eko Patrio jadi menteri menandakan Zulhas sudah berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

1 hari lalu

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

KPK membuka peluang menghadirkan Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni sebagai saksi dalam persidangan dengan terdakwa Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Baca Selengkapnya

NasDem dan PAN Berebut Kursi Keenam di Sengketa Pileg, Saldi Isra: Dari Pilpres Sudah Berbeda

1 hari lalu

NasDem dan PAN Berebut Kursi Keenam di Sengketa Pileg, Saldi Isra: Dari Pilpres Sudah Berbeda

PAN dan NasDem bersengketa soal kursi keenam di sidang PHPU pileg. Saldi menilai peselisihan itu unik karena mereka tak memperebutkan kursi terakhir.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

1 hari lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

1 hari lalu

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

Demokrat tidak mempermasalahkan majunya kembali Anies Baswedan maupun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya