Jokowi Dianggap Cari Dalih untuk Tidak Terbitkan Perpu KPK

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Amirullah

Sabtu, 2 November 2019 17:30 WIB

Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) wilayah Jabodetabek-Banten saat menggelar unjuk rasa bertajuk #TuntaskanReformasi di sekitar kawasan Patung Kuda, Monas Jakarta, Kamis 17 Oktober 2019. Mahasiswa dalam aliansi BEM SI Jabodetabek - Banten yang akan terlibat demonstrasi menuntut kepada Presiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) guna membatalkan perubahan atas UU KPK. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Pegiat antikorupsi menilai Presiden Joko Widodo atau Jokowi hanya mencari dalih saat menyebut belum mau menerbitkan Peraturan Pengganti Undang-Undang KPK karena sedang diuji materi di Mahkamah Konstitusi. Menurut mereka, sejak awal Jokowi memang sudah berniat merevisi UU KPK dan tak mau menerbitkan Perpu.

Direktur Pusat Studi Antikorupsi Andalas Feri Amsari menilai Jokowi hanya menghindar dari tekanan publik untuk menerbitkan perpu. Ia menduga bila putusan MK menolak gugatan terhadap UU KPK hasil revisi, Jokowi bakal menggunakannya sebagai alasan untuk tidak menerbitkan perpu.

"Dari awal Jokowi cuma berupaya menghindar dari tekanan perpu," kata Feri saat dihubungi, Sabtu, 2 November 2019.

Menurut Feri, hal itu bisa dilihat dari sikapnya sepanjang polemik revisi ini. Ia mengatakan Jokowi sangat cepat membuat Surat Presiden untuk menyetujui pembahasan revisi di DPR. Selain itu, Jokowi juga membiarkan pembahasan itu berlanjut hingga disahkan DPR pada 17 September 2019.

Harapan munculnya perpu KPK, kata dia, muncul tatkala Feri dan 40 tokoh lainnya diundang bertemu Jokowi ke Istana Negara pada 26 September 2019. Namun, melihat pernyataan Jokowi kemarin yang mengatakan belum mau menerbitkan perpu karena masih ada uji materi di MK, membuat harapan Feri pupus.

"Kalau memang Jokowi yang niat merevisi UU KPK dan merusak KPK dari dalam, ya, sulit berharap ke Jokowi," ujar Feri.

Sejumlah tokoh dan budayawan saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 26 September 2019. Pertemuan untuk memberi masukan terkait permasalahan politik saat ini. TEMPO/Subekti.

Pakar hukum tata negara Bivitri Susanti yang juga ikut diundang ke Istana Negara menganggap Jokowi keliru saat menggunakan gugatan ke MK sebagai patokan penerbitan perpu. Sebab, Jokowi bisa mengeluarkan perpu tanpa harus menunggu sidang MK rampung.

Sebaliknya, menurut Bivitri, Jokowi hanya menggunakan MK sebagai dalih untuk tidak mengeluarkan perpu. Hal itu, kata dia, juga mengindikasikan bahwa Jokowi adalah salah satu aktor yang ingin melemahkan KPK lewat revisi. "Buat saya pemimpin yang tidak mendukung pemberantasan korupsi tidak layak untuk mendapatkan dukungan," ujar Bivitri.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan belum akan mengeluarkan Perpu KPK karena masih berlangsung uji materi UU KPK di MK. "Kami harus menghargai proses-proses seperti itu. Jangan ada, orang yang masih berproses, uji materi kemudian langsung ditimpa dengan sebuah keputusan yang lain. Saya kira kita harus tahu sopan santun dalam bertata negara," kata Jokowi dalam dialog bersama wartawan Istana Kepresidenan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 1 November 2019.

Berita terkait

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

17 menit lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

6 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

7 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

8 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

21 jam lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

22 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

22 jam lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

23 jam lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

1 hari lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

1 hari lalu

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

Bobby Nasution kembali menuai kontroversi setelah melantik pamannya menjadi Sekda Kota Medan. Ini deretan kontroversinya.

Baca Selengkapnya