Gempa Halmahera Selatan Berulang, BMKG Ungkapkan Penyebabnya

Minggu, 15 September 2019 11:36 WIB

Sejumlah anak korban gempa berada di tempat pengungsian di Desa Balitata Kecamatan Gane Barat, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Kamis, 18 Juli 2019. Sebanyak 1.104 orang mengungsi dan dua orang lainnya meninggal dunia akibat gempa bumi 7,2 SR. ANTARA

TEMPO.CO, Bandung - Gempa Halmahera Selatan terjadi dini hari tadi, Ahad, 15 September 2019, sekitar pukul 01.21.33 WIT. Gempa tektonik tersebut bermagnitudo 6,0.

“Gempa dipastikan dipicu oleh aktivitas sesar aktif,” kata Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, hari ini lewat keterangan tertulisnya.

Gempa Halmahera Selatan berkedalaman dangkal, yaitu 41 kilometer. Pusat sumber terletak di laut pada koordinat 0.92 LS dan 128.57 BT. Namun tidak menimbulkan tsunami.

“Berjarak 123 kilometer arah timur Kota Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan."

Guncangan gempa terasa kuat di Halmahera Selatan, khususnya Kecamatan Gane Barat Utara, Gane Luar, Gane Timur Selatan, dan Kukupang dengan skala hingga V MMI.

Skala itu artinya getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, serta bandul lonceng takk berhenti.

Adapun di Labuha, Maba, Kecamatan Bacan Timur Tengah, dan Weda guncangan mencapai III MMI. Getaran gempa Halmahera Selatan dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan ada truk yang berlalu.

BMKG belum mendapatkan laporan kerusakan bangunan akibat gempa Halmahera Selatan. Sedangkan gempa susulan sampai pukul 11.00 WIT sudah terjadi tiga kali yang salah satunya magnitudo M=4,1 yakni pada 01.37 WIT.

Menurut Daryono, lindu tersebut berbeda dengan gempa kuat sebelumnya. Pada 14 Juli 2019 Halmahera Selatan diguncang gempa berkekuatan hingga magnitude 7,2.

Saat itu, berdasarkan catatan BMKG, menghasilkan 177 gempa susulan. Akibatnya, merusak 971 rumah dan menewaskan empat orang serta melukai 51 orang. Kemudian 3.104 orang harus mengungsi dari tempat tinggalnya.

“Gempa tadi mekanismenya sesar naik (thrust fault) sementara gempa pada 14 Juli 2019 mekanismenya sesar mendatar."

BMKG menduga gempa Halmahera Selatan terbaru tidak dipicu oleh Sesar Sorong-Bacan. “Sesarnya belum diketahui,” ujar Daryono.

Kondisi tersebut, Daryono berpendapat, menggambarkan kompleksitas tektonik di wilayah Halmahera Selatan. Dugaan lainnya, kaitan gempa 14 Juli dengan 15 September ini yang lokasinya relatif dekat yaitu sekitar 67 kilometer.

Daryono mengatakan sepertinya gempa Halmahera Selatan bermagnitudo 7,2 sebelumnya telah menimbulkan perubahan tegangan (stres) hingga menyebabkan terjadi gempa pada Ahad pagi tadi.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

5 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

6 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

12 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

14 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

1 hari lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya