Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lebih 54 Ribu Jiwa Mengungsi Terdampak Gempa Halmahera Selatan

Reporter

image-gnews
Warga beraktivitas di rumahnya yang rusak akibat gempa di Desa Tomara, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Senin 15 Juli 2019. Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari pascagempa yang terjadi Minggu (14/7/2019). ANTARA FOTO/Ona
Warga beraktivitas di rumahnya yang rusak akibat gempa di Desa Tomara, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Senin 15 Juli 2019. Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari pascagempa yang terjadi Minggu (14/7/2019). ANTARA FOTO/Ona
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara (Malut) menyatakan sebanyak 54.789 jiwa masih mengungsi akibat terdampak gempa Halmahera Selatan. Gempa bermagnitudo 7.2 itu mengguncang Kabupaten Halmahera Selatan, Ahad, 14/7 lalu.

Para pengungsi kini tersebar di 15 titik penampungan. Sekretaris BPBD Malut, Ali Yau dalam keterangan pers yang diterima, Kamis, menyatakan, berdasarkan data sementara untuk korban luka berat mencapai 34 orang, luka ringan 97 orang dan meninggal dunia mencapai enam orang (BNPB sudah meralatnya menjadi 5 orang).

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI Rachmat Koesnadi ketika menyatakan telah berkoordinasi dengan pemda setempat untuk menangani korban terdampak gempa. "Kami telah menerjunkan petugas perlindungan sosial korban bencana alam dari pusat untuk asessment kebutuhan serta pendataan ahli untuk mendapatkan santunan ahli waris bagi korban gempa Halsel," kata Rachmat.

Selain itu, tim Kemensos telah mengerahkan Tagana Malut dan Kabupaten Halsel untuk mengevakuasi korban ke tempat aman hingga menggelar pelayanan dapur umum lapangan. Juga digelar pelayanan dukungan psikososial serta distribusi bantuan logistik, paket sembako, bantuan peralatan kebersihan kepada korban gempa di pengungsian.

Sejumlah elemen masyarakat dan instansi pemerintah Malut juga telah menyalurkan bantuan untuk pengungsi dan korban terdampak. Keluarga besar BNN Provinsi Malut, misalnya,  telah menyalurkan bantuan paket sembako, popok, pembalut, perlengkapan mandi dan pakaian layak pakai kepada pengungsi di pelataran Masjid Al-Munawar Ternate.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bantuan yang telah diterima, menurut koordinator posko, akan disalurkan ke Bacan melalui kapal reguler, dan dengan menggunakan kapal Feri.

Ada kesulitan yang dihadapi para relawan dalam menyalurkan bantuan ini, yakni terputusnya jalur transportasi yang menghubungkan satu pulau dengan pulau lain. Selain itu kondisi laut saat ini kurang bersahabat karena munculnya gelombang tinggi.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Potensi Cuaca Ekstrem Indonesia, UGM

9 Oktober 2022

Ilustrasi - Logo Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). ANTARA/Darwin Fatir.
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Potensi Cuaca Ekstrem Indonesia, UGM

Topik tentang BMKG memperingatkan potensi cuaca ekstrem di Indonesia sepekan ke depan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Gempa Halmahera Akibat Sesar Aktif, Ada Aktivitas Susulan

9 Oktober 2022

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Halmahera Akibat Sesar Aktif, Ada Aktivitas Susulan

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif.


Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Halmahera Selatan

9 Oktober 2022

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Halmahera Selatan

Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,0 mengguncang Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Minggu pagi 9 Oktober 2022.


BMKG: Gempa Halmahera Selatan Magnitudo 6 Akibat Sesar Aktif

15 September 2019

Ilustrasi gempa. shutterstock.com
BMKG: Gempa Halmahera Selatan Magnitudo 6 Akibat Sesar Aktif

Gempa tektonik bermagnitudo 6,0 mengguncang Halmahera Selatan dipicu oleh aktivitas sesar aktif,


Gempa Halmahera Selatan Berulang, BMKG Ungkapkan Penyebabnya

15 September 2019

Sejumlah anak korban gempa berada di tempat pengungsian di Desa Balitata Kecamatan Gane Barat, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Kamis, 18 Juli 2019. Sebanyak 1.104 orang mengungsi dan dua orang lainnya meninggal dunia akibat gempa bumi 7,2 SR. ANTARA
Gempa Halmahera Selatan Berulang, BMKG Ungkapkan Penyebabnya

BMKG menduga gempa Halmahera Selatan yang terbaru tidak dipicu oleh Sesar Sorong-Bacan.


Gempa Halmahera, Menteri Sosial Salurkan Bantuan Rp 1,3 Miliar

19 Juli 2019

Seorang warga melintasi rumah yang rusak akibat gempa di Desa Yomen, Kepulauan Joronga, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Selasa 16 Juli 2019. Juga terdapat 51 orang korban luka akibat gempa tersebut. ANTARA FOTO/Abdul Fatah
Gempa Halmahera, Menteri Sosial Salurkan Bantuan Rp 1,3 Miliar

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menyalurkan bantuan tanggap darurat senilai Rp 1,3 miliar kepada korban bencana gempa di Halmahera Selatan.


Korban Meninggal Gempa Halmahera Selatan lima Orang

18 Juli 2019

Seorang warga melintasi rumah yang rusak akibat gempa di Desa Yomen, Kepulauan Joronga, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Selasa 16 Juli 2019. Juga terdapat 51 orang korban luka akibat gempa tersebut. ANTARA FOTO/Abdul Fatah
Korban Meninggal Gempa Halmahera Selatan lima Orang

BNPB memastikan jumlah korban yang meninggal akibat gempa Halmahera Selatan 5 orang, bukan 6 orang sebagaimana dilaporkan sebelumnya.