Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korban Meninggal Gempa Halmahera Selatan lima Orang

Reporter

image-gnews
Seorang warga melintasi rumah yang rusak akibat gempa di Desa Yomen, Kepulauan Joronga, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Selasa 16 Juli 2019. Juga terdapat 51 orang korban luka akibat gempa tersebut. ANTARA FOTO/Abdul Fatah
Seorang warga melintasi rumah yang rusak akibat gempa di Desa Yomen, Kepulauan Joronga, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Selasa 16 Juli 2019. Juga terdapat 51 orang korban luka akibat gempa tersebut. ANTARA FOTO/Abdul Fatah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan jumlah korban yang meninggal dunia akibat gempa Halmahera Selatan, Maluku Utara, adalah lima orang, bukan enam sebagaimana laporan sebelumnya.

"Hasil konfirmasi menyebutkan ada satu korban yang dilaporkan dengan dua nama yang berbeda," kata Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Agus Wibowo dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis, 17 Juli 2019.

Menurut data BNPB, korban yang meninggal dunia terdiri atas Saimah Mustafa (90 tahun), perempuan warga Desa Nyofifi, Kecamatan Bacan Timur; Asfar Mukmat (25), laki-laki warga Desa Gane Dalam, Kecamatan Gane Barat Selatan; Aina Amin (58), perempuan warga Desa Gane Luar, Kecamatan Gane Timur Selatan; Biji Siang Kale (63), perempuan warga Desa Gane Luar, Kecamatan Gane Timur Selatan; dan Sagaf Girato (50), perempuan warga Desa Yomen, Kecamatan Jorongga.

Selain itu, menurut BNPB, gempa menyebabkan 32 orang terluka berat dan 97 orang terluka luka ringan serta mengakibatkan 1.061 rumah dan sedikitnya 78 fasilitas umum rusak berat. Lalu 1.412 rumah rusak sedang, dan 39 fasilitas umum rusak ringan.

"Kerusakan terbesar berada di Kecamatan Gane Barat Selatan, Kecamatan Kepulauan Joronga, Kecamatan Gane Barat, Kecamatan Gane Timur Selatan, Kecamatan Bacan Timur Tengah, Kecamatan Bacan Timur Selatan, dan Kecamatan Bacan Timur," kata Agus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Maluku Utara, hingga Rabu, 17/7, sebanyak 13.250 keluarga yang terdiri atas 53.076 masih mengungsi. Mereka mukim sementara di tempat-tempat pengungsian yang tersebar di 10 kecamatan.

Kabupaten Halmahera Selatan pada Minggu, 14 Juli 2019, pukul 16.10 WIB diguncang gempa dengan magnitudo 7,2 yang pusatnya berada pada kedalaman 10 kilometer di 62 kilometer Timur Laut Labuha, Maluku Utara. Gempa itu diikuti dengan puluhan gempa susulan yang getarannya dirasakan oleh warga.

Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan telah menetapkan masa tanggap darurat selama tujuh hari yang akan berakhir pada Minggu, 21 Juli 2019.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Potensi Cuaca Ekstrem Indonesia, UGM

9 Oktober 2022

Ilustrasi - Logo Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). ANTARA/Darwin Fatir.
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Potensi Cuaca Ekstrem Indonesia, UGM

Topik tentang BMKG memperingatkan potensi cuaca ekstrem di Indonesia sepekan ke depan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Gempa Halmahera Akibat Sesar Aktif, Ada Aktivitas Susulan

9 Oktober 2022

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Halmahera Akibat Sesar Aktif, Ada Aktivitas Susulan

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif.


Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Halmahera Selatan

9 Oktober 2022

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Halmahera Selatan

Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,0 mengguncang Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Minggu pagi 9 Oktober 2022.


BMKG: Gempa Halmahera Selatan Magnitudo 6 Akibat Sesar Aktif

15 September 2019

Ilustrasi gempa. shutterstock.com
BMKG: Gempa Halmahera Selatan Magnitudo 6 Akibat Sesar Aktif

Gempa tektonik bermagnitudo 6,0 mengguncang Halmahera Selatan dipicu oleh aktivitas sesar aktif,


Gempa Halmahera Selatan Berulang, BMKG Ungkapkan Penyebabnya

15 September 2019

Sejumlah anak korban gempa berada di tempat pengungsian di Desa Balitata Kecamatan Gane Barat, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Kamis, 18 Juli 2019. Sebanyak 1.104 orang mengungsi dan dua orang lainnya meninggal dunia akibat gempa bumi 7,2 SR. ANTARA
Gempa Halmahera Selatan Berulang, BMKG Ungkapkan Penyebabnya

BMKG menduga gempa Halmahera Selatan yang terbaru tidak dipicu oleh Sesar Sorong-Bacan.


Gempa Halmahera, Menteri Sosial Salurkan Bantuan Rp 1,3 Miliar

19 Juli 2019

Seorang warga melintasi rumah yang rusak akibat gempa di Desa Yomen, Kepulauan Joronga, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Selasa 16 Juli 2019. Juga terdapat 51 orang korban luka akibat gempa tersebut. ANTARA FOTO/Abdul Fatah
Gempa Halmahera, Menteri Sosial Salurkan Bantuan Rp 1,3 Miliar

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menyalurkan bantuan tanggap darurat senilai Rp 1,3 miliar kepada korban bencana gempa di Halmahera Selatan.


Lebih 54 Ribu Jiwa Mengungsi Terdampak Gempa Halmahera Selatan

18 Juli 2019

Warga beraktivitas di rumahnya yang rusak akibat gempa di Desa Tomara, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Senin 15 Juli 2019. Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari pascagempa yang terjadi Minggu (14/7/2019). ANTARA FOTO/Ona
Lebih 54 Ribu Jiwa Mengungsi Terdampak Gempa Halmahera Selatan

Sebanyak 54.789 jiwa masih mengungsi akibat terdampak gempa Halmahera Selatan.