Jokowi: Cepat Kejar Ketertinggalan, Jangan Lambat

Reporter

Antara

Editor

Purwanto

Kamis, 5 September 2019 15:41 WIB

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyapa anggota Paskibraka dalam silaturahmi di Istana Negara, Jakarta, 17 Agustus 2019. Tempo/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menegaskan kepada semua jajaran kementeriannya dan pemerintah daerah harus bisa bekerja cepat untuk mengejar berbagai ketertinggalan, khususnya pada infrastruktur pembangunan dan pertanahan.

"Semua unsur pemerintahan yang ada di negara ini harus bisa bekerja cepat dan jangan lambat. Negara yang cepat, akan mengalahkan negara yang lambat, kuncinya di situ, sehingga kita harus bisa memiliki target kerja dan mempercepat semua proses," kata Jokowi saat menyerahkan sertifikat lahan kepada 3.000 masyarakat Kalbar di Pontianak, Kamis.

Terkait permasalahan lahan masyarakat yang masih banyak belum memiliki sertifikat, Jokowi menargetkan pada tahun 2025 seluruh masyarakat Kalbar sudah memiliki sertifikat atas lahan yang mereka tempati.

"Saat ini, diseluruh tanah air harusnya lahan yang sudah bersertifikat sebanyak 126 juta, namun sampai tahun 2015 baru selesai 46 juta dan artinya masih kurang 80 juta lahan masyarakat yang belum bersertifikat dimana hal ini dikarenakan setiap tahun BPN hanya mengeluarkan 500 ribu sertifikat dan ini sangat lamban," tuturnya.

Dengan lambannya proses pengeluaran sertifikat tersebut, lanjutnya, artinya masyarakat Indonesia baru akan bisa memiliki sertifikat pada tahun 160 tahun ke depan.

"Makanya, saya minta kepada Menteri ATR /BPN untuk bisa bekerja cepat dan saya menargetkan tahun 2025 semua masyarakat Indonesia sudah memiliki sertifikat atas lahan yang mereka tempati dan saya yakin ini bisa karena berbagai target yang kita tetapkan sejauh ini selalu bisa dicapai," katanya.

Dia menambahkan, jika tidak segera diselesaikan, tanah yang tidak bersertifikat akan menimbulkan konflik lahan antarmasyarakat. Untuk itu, menurutnya, ini menjadi tugas besar dari Menteri ATR/BPN untuk segera menyelesaikan permasalahan sertifikat warga.

Di tempat yang sama, Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia/Kepala Badan Pertanahan, Dr. Sofyan A. Djalil mengatakan, dalam pengurusan sertifikat ini, BPN sangat terbantu sekali dengan peran serta dari pemerintah daerah dan Gubernur Kalbar, karena ikut aktif menyukseskan program pertanahan di Kalimantan Barat

"Makanya, saya yakin target bapak Presiden untuk melakukan sertifikat lahan kepada seluruh masyaralat Indonesia pada tahun 2025 mendatang bisa tercapai," katanya.

Dia menjelaskan, untuk Kalimantan Barat tahun ini ada dua program pertanahan yang dijalankan, yang pertama PTSL sebanyak 130 ribu bidang kemudian redistribusi lahan sebanyak 130 ribu bidang.

"Untuk hari ini ada sekitar 3.000 warga penerima dua program tersebut, dimana 1500 masyarakat penerima program PTSL dan 1500 lagi penerima program redistribusi lahan," katanya.

Sofyan menambahkan, dari 3000 masyarakat penerima psertifikat tersebut, ada 300 bidang tanah transmigran yang sudah disertifikatkan, dimana mereka sudah menempati lahan mereka dari tahun 2007, dan baru tahun ini mereka menerima sertifikat atas lahan yang sudah mereka tempati.

Berita terkait

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

6 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

7 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

9 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

10 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

10 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

10 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

11 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

12 jam lalu

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

13 jam lalu

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta

Baca Selengkapnya

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

13 jam lalu

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi akhirnya memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia yang tadinya berakhir pada 31 Mei 2024

Baca Selengkapnya