JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

Reporter

Egi Adyatama

Editor

Purwanto

Rabu, 28 Agustus 2019 14:52 WIB

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menghadiri peringatan Hari Konstitusi yang digear di gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, Minggu, 18 Agustus 2019.(dok MPR RI)

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menekankan pentingnya inovasi dan teknologi untuk menunjang pertumbuhan bangsa di masa depan. Meski terus mendorong masyarakat Indonesia untuk terus berinovasi, namun JK menekankan perlunya setiap inovasi agar dapat dijual.

"Suatu inovasi hanya bisa bermakna apabila dapat dikomersialkan. Kalau dikomersialkan inovasi tidak bisa dipasarkan itu hanya untuk memenuhi lemari-lemari buku tempat kita menulisnya," kata JK saat memberi sambutan di Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke 24, yang digelar di Lapangan Puputan, Denpasar, Bali, Rabu, 28 Agustus 2019.

Untuk menunjang penjualan inovasi yang dibuat anak bangsa, JK mengatakan kerja sama antara akademisi, universitas, dan pengusaha sangat diperlukan. Saat ini, sudah kerja sama semacam ini memang mulai banyak dilakukan. Namun ia menegaskan hal ini belum cukupm

"Memang begitu banyak MoU yang kita teken untuk itu. Tapi kita harus melaksanakan yang lebih baik lagi," kata JK.

Apalagi, JK mengatakan Indonesia masih memiliki banyak sektor yang berpotensi untuk terus dikembangkan. Ia mencontohkan saat ini Indonesia masih mengimpor beras dan sapi. Maka masyarakat bisa mencari potensi untuk berinovasi, agar sektor pertanian dan peternakan bisa lebih mandiri.

Advertising
Advertising

Ia mencontohkan pesawat buatan Industri Pesawat Terbang Nurtanio (sekarang menjadi PT Dirgantara Indonesia), N-250. Meski menjadi salah satu inovasi besar di Indonesia, pesawat jenis penumpang sipil itu dinilai JK gagal untuk diproduksi.

"Itu juga bukti bahwa apapun yang kita buat selama tidak bisa dikomersialkan, tidak mempunyai makna yang besar bagi kita semuanya," kata JK.

Dari pengalamannya sebagai seorang pengusaha, JK mengatakan memajukan industri dan teknologi memang perlu perlakuan khusus.

"Memajukan industri dan teknologi hanya bisa dengan keseriusan, fokus, dan kadang-kadang marah. Kadang-kadang keras memimpin. Banyak inovasi diciptakan karena tekanan yang keras dari atas," kata JK.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

20 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

1 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

2 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

13 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

14 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

16 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

17 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

28 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

28 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

28 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya