Ini 5 Fakta Sepak Terjang Pansel KPK

Reporter

Halida Bunga

Sabtu, 10 Agustus 2019 07:44 WIB

Ketua tim panitia seleksi (Pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023, Yenti Ganarsih bersama tim saat tiba di Istana Merdeka untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Jakarta, Senin 17 Juni 2019. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi atau Pansel KPK tengah menggelar sejumlah tahapan seleksi, seperti profile assessment, wawancara, tes tertulis, diskusi, uji publik, dan tes kesehatan. Tahapan seleksi itu akan berakhir pada 30 Agustus 2019.

Esok harinya Pansel KPK memutuskan calon-calon pimpinan KPK yang akan diserahka kepada Presiden Joko Widodo pada 2 September nanti. Berikut ini 5 fakta perjalanan Pansel KPK sejak pembentukannya

1. Presiden Joko Widodo Membentuk Pansel KPK
Pansel yang dibentuk pada 17 Mei 2019 tersebut dipimpin oleh pakar hukum dan Guru Besar Hukum Pidana Universitas Indonesia Yenti Ganarsih. Dia juga mantan Plt Pimpinan KPK. Sedangkan wakil pansel diduduki praktisi hukum Indriyanto Senoadji.

Pada jajaran anggota diisi sembilan orang yakni Ahli Hukum Pidana Harkristuti Harkrisnowo, Psikolog Hamdi Moeloek, dan Pakar Hukum Pidana Universitas Gadjah Mada Marcus Priyo. Ada pula pendiri LSM Setara Institute Hendardi dan Direktur Imparsial Al Araf. Dari unsur pemerintah terdapat anggota Staf Ahli Bappenas Diani Sadia serta Direktur Jenderal HAM Kementerian Hukum dan HAM Mualimin Abdi.

2. Pansel KPK menuai banyak kritik
Personel Pansel KPK yang dibentuk dinilai tidak menunjukkan komitmen serius Presiden Jokowi untuk memberantas korupsi. Salah satu kritik datang dari Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi. Mereka menilai komposisi pansel lebih mempertimbangkan kompromi kepentingan elite dalam lingkaran terdekatnya.

Koalisi sipil menilai beberapa nama itu memiliki kedekatan dengan Markas Besar Polri yang memantik curiga adanya kehendak untuk mempertahankan kontrol elit kepolisian atas KPK.

3. Pansel KPK Buka Pendaftaran
Pendaftaran calon dimulai sejak 17 Juni 2019 hingga 4 Juli 2019. Pansel KPK selanjutnya memeriksa syarat administrasi para pendaftar. Mereka juga meminta bantuan lembaga lain untuk melakukan penelusuran rekam jejak para calon komisioner, antara lain Polri, Kejaksaan Agung, Badan Intelijen Negara, Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK), Mahkamah Agung, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), juga sejumlah tokoh masyarakat.

4. Menolak Permintaan Ketua DPR
Ketua DPR Bambang Soesatyo berharap Pansel KPK mendatangi Komisi Hukum DPR untuk berkonsultasi sebab Komsi Hukum adalah mitra KPK. Tapi Pansel KPK menyatakan tak bisa memenuhi keinginan Bambang. Ketua Pansel KPK Yenti Garnasih menjelaskan Pansel tak memiliki kewenangan untuk berkonsultasi dengan Dewan, melainkan bekerja atas perintah Presiden Joko Widodo

5. Ketegasan Pansel KPK
Terkait berbagai kritik dan kecurigaan yang dilontarkan oleh sejumlah pihak, Pansel KPK mengatakan tak bisa diintervensi oleh pihak manapun. Ketua Pansel KPK Yenti Ganarsih mengatakan Indonesia Corruption Watch (ICW) tak perlu mendikte kerja mereka terkait Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang juga menjadi ukuran integritas seorang penyelenggara negara.

"Yang kami acu itu undang-Undang, bukan ICW. Janganlah dikte-dikte," kata Yenti di Gedung Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Jakarta, pada Kamis, 8 Agustus 2019.

HALIDA BUNGA FISANDRA

Berita terkait

Eks Penyidik KPK Beri Catatan untuk Debat Capres Cawapres: Berani Kembalikan UU KPK Lama?

12 Desember 2023

Eks Penyidik KPK Beri Catatan untuk Debat Capres Cawapres: Berani Kembalikan UU KPK Lama?

Eks penyidik KPK Yudi Purnomo memberikan 4 catatan yang ingin diketahui publik soal pemberantasan korupsi dari debat capres cawapres. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Firli Bahuri Tersangka Pemerasan SYL, Abraham Samad: Pansel KPK dan Anggota DPR Juga Harus Tanggung Jawab

4 Desember 2023

Firli Bahuri Tersangka Pemerasan SYL, Abraham Samad: Pansel KPK dan Anggota DPR Juga Harus Tanggung Jawab

Abraham Samad ungkapkan pansel KPK dan anggota DPR yang memilih dan mengesahkan Firli Bahuri harus bertanggung jawab. Minta maaf ke publik sekarang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Batal Bikin Pansel Capim KPK, IM57 Makin Curiga Ada Kepentingan 2024

10 Juni 2023

Pemerintah Batal Bikin Pansel Capim KPK, IM57 Makin Curiga Ada Kepentingan 2024

IM57 Institute makin curiga ada kepentingan Pilpres 2024 dalam perpanjangan masa jabatan pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

KPK Hormati Keputusan Pemerintah Soal Perpanjangan Masa Jabatan Pimpinan

10 Juni 2023

KPK Hormati Keputusan Pemerintah Soal Perpanjangan Masa Jabatan Pimpinan

KPK menyatakan menghormati putusan Mahkamah Konstitusi soal perpanjangan masa jabatan pimpinan KPK

Baca Selengkapnya

Polemik Perpanjangan Masa Jabatan Pimpinan KPK, Saut Situmorang Desak Agar Pansel Segera Dibentuk

31 Mei 2023

Polemik Perpanjangan Masa Jabatan Pimpinan KPK, Saut Situmorang Desak Agar Pansel Segera Dibentuk

Saut mengatakan Presiden Joko Widodo harus turun tangan dalam polemik perpanjangan masa jabatan pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

MK Kabulkan Perpanjangan Masa Jabatan Pimpinan KPK, Pratikno: Pemerintah Taat Aturan

25 Mei 2023

MK Kabulkan Perpanjangan Masa Jabatan Pimpinan KPK, Pratikno: Pemerintah Taat Aturan

Mensesneg Pratikno akan mempelajari dulu amar putusan MK karena pemerintah telah membentuk panitia seleksi (pansel) calon pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Pelanggaran Etik Irjen Firli, Hendardi: Ini kan Hukum Dipolitikin

12 September 2019

Pelanggaran Etik Irjen Firli, Hendardi: Ini kan Hukum Dipolitikin

Hendardi mengatakan yang dilakukan KPK adalah pembunuhan karakter politik Firli.

Baca Selengkapnya

Pansel Berkukuh Ada Unsur Polisi dan Jaksa di Pimpinan KPK

9 September 2019

Pansel Berkukuh Ada Unsur Polisi dan Jaksa di Pimpinan KPK

Anggota Pansel Indriyanto Seno Adji meminta agar masuknya calon pimpinan KPK dari unsur kejaksaan dan kepolisian tak dianggap hal buruk.

Baca Selengkapnya

DPR kepada Pansel KPK, Basaria dan Laode Syarif Kenapa Tak Lolos?

9 September 2019

DPR kepada Pansel KPK, Basaria dan Laode Syarif Kenapa Tak Lolos?

Politikus Gerindra ini tak ingin di antara kandidat capim ternyata ada yang tak lolos secara psikologi atau kemudian meributkan produk hukum.

Baca Selengkapnya

Pansel Capim KPK Klaim 10 Kandidat yang Lolos Bukan Orang Titipan

9 September 2019

Pansel Capim KPK Klaim 10 Kandidat yang Lolos Bukan Orang Titipan

Kalau pun ada, lanjut Yenti, 'titipan' itu tidak sampai ke Pansel dan tidak ada yang menyampaikan 'titipan' siapa dan bagaimana.

Baca Selengkapnya