Razia Buku Kiri di Makassar, Brigade Muslim Akan Dipanggil

Reporter

Dewi Nurita

Senin, 5 Agustus 2019 18:04 WIB

Komando Distrik Militer 0809 Kediri mengamankan ratusan buku tentang Partai Komunis Indonesia (PKI) di sejumlah toko buku di Kediri pada Rabu, 26 Desember 2018. Sumber: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah akan memanggil kelompok yang menamakan diri Brigade Muslim Indonesia (BMI) atas aksi mereka melakukan razia buku-buku kiri yang dituding menyebarkan aliran marxisme dan leninisme di Gramedia Trans Mall, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 3 Agustus 2019 lalu.

"Kami sekarang mau memanggil ormasnya itu, BMI. Kami mau sampaikan, itu kan ada aturan, tidak bisa semena-mena seperti itu," ujar Nurdin Abdullah saat ditemui Tempo di kantor DPP PDIP Diponegoro, Jakarta pada Senin, 5 Agustus 2019.

Menurut Nurdin, pemerintah akan menjelaskan aturan yang berlaku soal peredaran buku di Indonesia dan pentingnya menghormati aturan tersebut. Perlu tidaknya pemanggilan itu disusul dengan pemberian sanksi lebih lanjut, menurut Nurdin, akan dibicarakan kemudian. "Nanti kita lihat. Ini kan karena tidak paham aturan saja, saya kira. Kami tidak ingin itu terjadi lagi," ujar bekas Bupati Bantaeng dua periode ini.

Sebelumnya, aksi Brigade Muslim Indonesia (BMI) menyita beberapa buku kiri yang di antaranya berjudul: Dalam Bayang-Bayang Lenin, Pemikiran Karl Marx, dan Tokoh-Tokoh Dunia yang Mempengaruhi Pemikiran Bung Karno, di Gramedia Makassar, memicu protes dari warganet di seluruh Indonesia. Publik menilai tindakan tersebut merupakan aksi main hakim sendiri dan mencederai iklim kebebasan berpendapat di Indonesia.

General Manager Corporate Communication Gramedia Saiful Bahri, juga sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan Brigade Muslim Indonesia. “Kami menyayangkan tindakan razia secara sepihak itu,” kata Saiful kepada Tempo, Ahad, 4 Agustus 2019.

Menurut Saiful, ketika mendatangi toko bukunya, Brigade Muslim memaksa agar ketiga judul buku tersebut ditarik dari peredaran dan dikembalikan kepada penerbit. Padahal, razia barang-barang cetakan secara sepihak sudah dilarang sejak keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi pada 2010. Putusan itu mencabut Undang-Undang Nomor 4/PNPS/1963 tentang Pengamanan terhadap Barang-Barang Cetakan yang Isinya Dapat Mengganggu Ketertiban Umum.

MK memutuskan pelarangan buku harus melalui proses peradilan. Prosesnya dimulai dengan pelaporan dan harus disertai pembuktian yang kuat. “Kami mendukung pemerintah memajukan industri perbukuan," kata Saiful. "Semua buku yang masuk ke Gramedia sudah melalui verifikasi,” kata dia lagi.

Ketua Brigade Muslim Indonesia Muhammad Zulkifli menampik jika kelompoknya disebut melakukan razia buku ilegal. Menurut Zulkifli, Brigade Muslim hanya memantau dan membangun dialog dengan pihak Gramedia. Mereka menilai buku-buku kiri tak layak diedarkan.

“Gramedia mengakui jika itu barang sudah pernah disortir, ternyata masih ada yang lolos. Jadi mereka sendiri yang menarik dan mengembalikan ke pihak percetakan,” kata Zulkifli kepada Tempo, Ahad 4 Agustus 2019. Penjelasan Zulkifli ini dibantah oleh pihak Gramedia.

DEWI NURITA | DIDIT HARIYADI

Berita terkait

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

16 jam lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Fakta Mengenai Banjir di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

Deretan 5 Fakta Mengenai Banjir di Sulawesi Selatan

Kepala Pusat Data, Informasi BNPB, Abdul Muhari mengatakan 14 warga yang meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

2 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

2 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

9 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

20 hari lalu

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

20 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

21 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

22 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Jemaah An-Nadzir Gowa Rayakan Idulfitri Lebih Awal, Dibantu Aplikasi Tentukan 1 Syawal

27 hari lalu

Jemaah An-Nadzir Gowa Rayakan Idulfitri Lebih Awal, Dibantu Aplikasi Tentukan 1 Syawal

Jemaah An-Nadzir meyakini penentuan Idulfitri 1445 Hijriah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Baca Selengkapnya