Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

AJI dan LBH Kecam Razia Buku Dicap Komunis di Makassar

image-gnews
Komando Distrik Militer 0809 Kediri mengamankan ratusan buku tentang Partai Komunis Indonesia (PKI) di sejumlah toko buku di Kediri pada Rabu, 26 Desember 2018. Sumber: Istimewa
Komando Distrik Militer 0809 Kediri mengamankan ratusan buku tentang Partai Komunis Indonesia (PKI) di sejumlah toko buku di Kediri pada Rabu, 26 Desember 2018. Sumber: Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Makassar - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar mengecam tindakan Brigade Muslim Indonesia (BMI) yang melakukan razia buku berpaham marxisme dan komunis di Gramedia Trans Mall Makassar, Sabtu, 3 Agustus 2019.

Ketua AJI Makassar, Nurdin Amir mengatakan penyitaan buku tanpa melalui proses hukum adalah bentuk pelanggaran hak masyarakat atas informasi dan kebebasan berekspresi. Karena itu dijamin dalam Pasal 28 E dan Pasal 28 F Undang-Undang Dasar 1945.

“Razia atau penyitaan buku tanpa proses pengadilan ini menyalahi putusan Mahkamah Konstitusi (MK),” kata Nurdin melalui keterangan tertulis, Senin 5 Agustus 2019.

Oleh karena itu, dia berharap kepala polisi agar bisa memberikan jaminan terhadap kebebasan berekspresi dan hak masyarakat atas informasi.

Menurut dia, tindakan yang dilakukan BMI itu merupakan hal yang konyol. Karena seharusnya masyarakat dianjurkan untuk rajin membaca dan berdiskusi. “Bukannya malah melakukan razia, kita ini harusnya rajin membaca,” tambahnya.

AJI pun meminta aparat gabungan TNI, Polri, dan Kejaksaan maupun masyarakat sipil untuk menghentikan proses penyitaan buku-buku tersebut.

Sebelumnya kelompok masyarakat yang mengatasnamakan Brigade Muslim Indonesia (BMI) menyita buku di Gramedia Sabtu akhir pekan lalu. Sehingga viral di media sosial.

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar meminta polisi segera mengambil tindakan tegas terhadap kelompok Brigade Muslim Indonesia. Musababnya kelompok massa itu dianggap main hakim sendiri, dengan melarang peredaran buku atau penjualan di Gramedia Trans Mall Makassar.

“Jika tindakan kelompok masyarakat itu melawan hukum maka perbuatannya bisa diancam pidana,” kata Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar, Haswandy Andy Mas, Senin 5 Agustus 2019.

Menurut dia, polisi harus cepat bertindak karena tindakan razia buku oleh kelompok ini bisa mengancam keamanan atau ketertiban masyarakat. Pasalnya buku yang dianggap melanggar ketentuan Tap MPRS No. 25/1966, maka pelarangan harus dilakukan secara hukum. . “Jadi tidak boleh hanya berdasarkan asumsi sendiri atau dilakukan kelompok masyarakat,” ujar Haswandy.

 

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Wali Kota Makassar Danny Pomanto Terima Penghargaan dari Kompas TV

5 jam lalu

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, memegang penghargaan dari Kompas TV, saat HUT Kompas TV ke-13. Dok. Pemkot Makassar.
Wali Kota Makassar Danny Pomanto Terima Penghargaan dari Kompas TV

Danny Pomanto menerima penghargaan dari Kompas TV untuk kategori Pelayanan dan Keterbukaan Informasi Publik terbaik. Apresiasi diberikan Menteri PAN/RB Azwar Anas.


TAP MPRS 33 Dicabut, Guntur Soekarnoputra Tegaskan Sukarno Tidak Mendukung Pemberontakan PKI

3 hari lalu

Presiden Sukarno dan Soeharto
TAP MPRS 33 Dicabut, Guntur Soekarnoputra Tegaskan Sukarno Tidak Mendukung Pemberontakan PKI

Guntur Soekarnoputra dan keluarga meminta agar nama baik Sukarno direhabilitasi atas tuduhan pengkhianat bangsa.


Jokowi Resmikan Rumah Sakit Terbesar di Makassar Buatan PT. Adhi Karya

3 hari lalu

Presiden Jokowi saat meresmikan Rumah Sakit Kemenkes Makassar, Jumat, 6 September 2024. Dok. Adhi Karya
Jokowi Resmikan Rumah Sakit Terbesar di Makassar Buatan PT. Adhi Karya

Presiden Joko Widodo meresmikan Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dibangun oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), di Makassar, pada Jumat, 6 September 2024. RS Kemenkes ini menjadi pusat pelayanan kesehatan modern, khususnya di wilayah timur Indonesia seperti Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua.


Duta Besar Australia untuk Indonesia Kunjungan Kerja ke Makassar

5 hari lalu

Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams kunjungan kerja ke Makassar pada 5-6 September 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Duta Besar Australia untuk Indonesia Kunjungan Kerja ke Makassar

Duta Besar Australia untuk Indonesia ke Makassar sebagai bagian dari perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Australia-Indonesia,


Agen BRILink Mariyati Daeng Ngintang, Tokoh Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar

6 hari lalu

Mariyati Daeng Ngintang (kiri) membantu keuangan nelayan setelah menjadi AgenBRILink di Pulau Lae-lae Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar. Dok. BRI
Agen BRILink Mariyati Daeng Ngintang, Tokoh Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar

Penduduk di Pulau Lae-lae Kecamatan. Ujung Pandang, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, merasakan manfaat keberadaan agen BRILink.


Kementerian PPPA Sebut 23 Anak yang Ikut Demo di Semarang dan Makassar Sudah Dipulangkan

15 hari lalu

Mahasiswa melawan saat polisi menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan aksi yang menuntut pemakzulan Joko Widodo di Jalan Pemuda, Semarang, Senin 26 Agustus 2024. Selain water canon polisi juga menghujani mahasiswa dengan gas air mata untuk membubarkan mereka, yang membuat puluhan mahasiswa pingsan dan dilarikan ke sejumlah rumah sakit. Tempo/Budi Purwanto
Kementerian PPPA Sebut 23 Anak yang Ikut Demo di Semarang dan Makassar Sudah Dipulangkan

Sebanyak 22 anak di Semarang dan satu anak di Kota Makassar yang ikut unjuk rasa sudah kembali pulang.


Aksi Massa Menyala di Sejumlah Daerah Kawal Putusan MK dan Darurat Demokrasi, Apa Tuntutan Mereka?

15 hari lalu

Poster-poster dalam aksi massa di depan Gedung DPRD Jatim
Aksi Massa Menyala di Sejumlah Daerah Kawal Putusan MK dan Darurat Demokrasi, Apa Tuntutan Mereka?

Sejumlah tuntutan yang disuarakan dalam aksi massa di berbagai daerah, mulai dari Solo hingga Surabaya. Kawul Putusan MK hingga darurat demokrasi.


Komnas HAM: Tindakan Represif Aparat di Semarang dan Makassar Berisiko Langgar Hukum

16 hari lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Komnas HAM: Tindakan Represif Aparat di Semarang dan Makassar Berisiko Langgar Hukum

Atas tindakan aparat kepolisian yang represif ini, Komnas HAM menekankan pentingnya memberikan akses bantuan hukum kepada demonstran yang ditangkap.


Demo Turunkan Jokowi di Semarang dan Makassar Ricuh, Komnas HAM Desak Polisi Evaluasi Cara Penanganan

16 hari lalu

Seorang mahasiswi yang pingsan dievakuasi oleh teman temannya dengan sepeda motor untuk segera dilarikan ke rumah sakit usai polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan aksi mahasiswa di Jalan Pemuda, Semarang, Jawa Tengah, Senin, 26 Agustus 2024. Polisi menghujani gas air mata yang membuat puluhan mahasiswa pingsan dan dilarikan ke sejumlah rumah sakit. Tempo/Budi Purwanto
Demo Turunkan Jokowi di Semarang dan Makassar Ricuh, Komnas HAM Desak Polisi Evaluasi Cara Penanganan

Komnas HAM menerima informasi tindakan represif aparat keamanan dalam menangani demonstrasi di SEmarang dan Makassar.


Sebelum Terbakar di Tengah Demonstrasi, Mata Sopir Angkot di Makassar Terasa Perih

16 hari lalu

Aksi demonstrasi yang dilakukan Mahasiswa Universitas Bosowa di Kota Makassar berakhir ricuh di Jalan Urip Sumohardjo, Senin malam 26 Agustus 2024/Didit Hariyadi
Sebelum Terbakar di Tengah Demonstrasi, Mata Sopir Angkot di Makassar Terasa Perih

Satu unit mobil angkutan umum terbakar saat demonstrasi menolak politik dinasti Presiden Jokowi di Makassar. Sebelum terbakar, mata supir terasa perih