Polri Gunakan Pendekatan Lunak Tangani Bentrok Berdarah di Mesuji

Reporter

Andita Rahma

Editor

Amirullah

Rabu, 24 Juli 2019 20:04 WIB

Petugas kepolisian bersama warga mengangkat korban tewas akibat bentrok di Register 45 Kabupaten Mesuji, Lampung, 17 Juli 2019. Bentrokan dipicu mengenai lahan garapan di wilayah hutan register 45 Mesuji. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Polri menggunakan pendekatan lunak dalam menangani peristiwa bentrok antarwarga di Mesuji, Lampung. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan, pendekatan lunak dipilih karena Mesuji memiliki catatan sejarah konflik yang berbeda.

"Ketika konflik itu antara satu kelompok dengan kelompok yang lain, itu tidak diselesaikan hanya dengan pendekatan penegakan hukum semata pada salah satu pihak," kata Dedi di kantornya, Jakarta Selatan, pada Rabu, 24 Juli 2019.

Dedi mengatakan, pihaknya akan melibatkan Kepala Kepolisian Daerah, Panglima Daerah Militer, dan gubernur dalam langkah pendekatan lunak tersebut. Mereka akan bertemu dan berkomunikasi dengan para tokoh masyarakat yang ada di Mesuji.

"Kedua belah pihak sudah dikomunikasikan dan situasi harus cooling down dulu. Kalau situasi sudah cooling down, ada komunikasi yang intensif, baru ada penegakan hukum yang akan dilakukan pada para pihak yang terbukti melakukan perbuatan melawan hukum," ucap Dedi.

Dedi mengatakan, bentrok tersebut melibatkan warga kelompok Mekar Jaya Abadi di Mesuji, Lampung; dengan kelompok Mesuji Raya dari Pematang Panggang, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Kisruh bermula dari datangnya alat berat bajak milik kelompok Pematang Panggang Mesuji Raya dan melakukan pembajakan di lokasi Register 45 Mekar Jaya Abadi.

Advertising
Advertising

Kemudian, warga dari Mekar Jaya Abadi mendapati aksi pembajakan tersebut dan menghentikannya. Selain itu, alat bajak pun disita kelompok Mekar Jaya Abadi. Tak lama berselang, sekelompok warga dari kelompok Mesuji Raya (Pematang Panggang) datang dengan membawa senjata tajam hendak meminta kembali alat pembajak tersebut.

Akibatnya, tiga orang meninggal dunia, dari kelompok warga Pematang Panggang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, dan 10 warga lainnya mengalami luka-luka dari kelompok warga Mekar Jaya di Register 45, Mesuji, Lampung.

"Itu menunjukkan konflik agraria yang selalu berkelanjutan, makanya menjaga status quo kepemilikan tanah di petak 45 tersebut. Pemerintah turun tangan, pemerintah daerah, baik tingkat kabupaten maupun dari kementerian terkait ya karena itu batas wilayah hutan lindung," tegas Dedi.

Berita terkait

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

39 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

Konflik Agraria antara petani Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari makin berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Konflik Agraria Periode Jokowi Lebih Buruk Dibandingkan Era SBY

50 hari lalu

Konflik Agraria Periode Jokowi Lebih Buruk Dibandingkan Era SBY

Konflik agraria periode Jokowi sebanyak 2.939 kasus, 72 warga tewas. Di masa SBY ada 1.520 kasus, 70 tewas.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Laporkan Dugaan Kasus Intimidasi dan Penganiayaan ke Polresta Banyuwangi

50 hari lalu

Petani Desa Pakel Laporkan Dugaan Kasus Intimidasi dan Penganiayaan ke Polresta Banyuwangi

Walhi Jawa Timur mencatat sudah ada puluhan kasus intimidasi dan kriminalisasi oleh PT Bumi Sari terhadap warga Desa Pakel, buntut konflik agraria.

Baca Selengkapnya

PT Bumisari Bantah Intimidasi dan Aniaya Petani Desa Pakel, Ini Penjelasan Manajemen

53 hari lalu

PT Bumisari Bantah Intimidasi dan Aniaya Petani Desa Pakel, Ini Penjelasan Manajemen

Pihak PT Perkebunan dan Dagang Bumisari Maju Sukses menjawab tudingan intimidasi yang dilakukannya terhadap petani di Desa Pakel

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

54 hari lalu

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.

Baca Selengkapnya

Konflik Agraria di Pakel Banyuwangi, Warga Diintimidasi Hingga Dituduh Menyebarkan Berita Bohong

56 hari lalu

Konflik Agraria di Pakel Banyuwangi, Warga Diintimidasi Hingga Dituduh Menyebarkan Berita Bohong

Konflik agraria di Desa Pakel Banyuwangi masih terus berlangsung. Warga mendapat intimidasi, kekerasan hingga dituduh menyebarkan berita bohong.

Baca Selengkapnya

Petani Pakel Diduga Dipukul hingga Pingsan, Walhi Jawa Timur Tuding PT Bumi Sari Kerap Meneror Warga

57 hari lalu

Petani Pakel Diduga Dipukul hingga Pingsan, Walhi Jawa Timur Tuding PT Bumi Sari Kerap Meneror Warga

Komplotan orang diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses mengeroyok satu petani di Desa Pakel, Banyuwangi

Baca Selengkapnya

Buntut Konflik Agraria, Satu Warga Pakel Diduga Dipukul hingga Pingsan oleh Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari

58 hari lalu

Buntut Konflik Agraria, Satu Warga Pakel Diduga Dipukul hingga Pingsan oleh Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari

Warga Desa Pakel merasa lahan mereka diambil secara sepihak oleh perusahaan sehingga menimbulkan konflik agraria hingga sekarang.

Baca Selengkapnya

Jadi Menteri ATR, AHY Diminta Prioritaskan Penyelesaian Konflik Struktural Agraria hingga..

22 Februari 2024

Jadi Menteri ATR, AHY Diminta Prioritaskan Penyelesaian Konflik Struktural Agraria hingga..

Walhi meminta Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY memprioritaskan pelepasan kawasan hutan untuk Tanah Objek Reforma Agraria (TORA).

Baca Selengkapnya

Marak Konflik Agraria, Mahfud Md Tawarkan Terobosan: Bentuk Pengadilan Ad Hoc Agraria

26 Januari 2024

Marak Konflik Agraria, Mahfud Md Tawarkan Terobosan: Bentuk Pengadilan Ad Hoc Agraria

Cawapres nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan dirinya akan membentuk pengadilan ad hoc agraria untuk atasi maraknya konflik agraria.

Baca Selengkapnya