Beda Gaya Parpol Kecil Pendukung Jokowi soal Jatah Kursi Menteri

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Senin, 15 Juli 2019 13:40 WIB

Jokowi menuangkan air minum untuk KH Ma'ruf Amin dalam Penetapan Pasangan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pilpres 2019 di gedung KPU, Jakarta, Ahad, 30 Juni 2019. Rapat pleno ini dihadiri jajaran Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf serta sejumlah menteri kabinet Jokowi. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi mengaku sudah menyusun komposisi menteri untuk kabinet periode 2019 - 2024. Jokowi menyebut akan secepatnya mengumumkan formasi Kabinet Indonesia Kerja jilid II tersebut. "Sudah, sudah (menyusun kabinet), secepatnya (diumumkan)," kata Jokowi di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat malam, 12 Juli 2019.

Baca: Pegiat HAM Anggap Pidato Jokowi Mengerikan

Jokowi belum mau bicara terbuka soal komposisi para menterinya. Ia hanya menyatakan formasi kabinetnya diisi dari kalangan partai dan profesional. "Kira-kira 60:40 atau 50:50," ujar Jokowi.

Sejumlah partai pendukung Jokowi telah mematok jumlah jatah menteri masing-masing. Lalu, bagaimana dengan partai-partai kecil yang tak lolos ke parlemen? Apakah mereka juga berharap mendapat jatah?

Ketua Bidang Pemenangan PBB, Sukmo Harsono mengatakan, jika diminta oleh Jokowi memberikan nama, partai sudah menyiapkan dua nama calon menteri yang dinilai sesuai kriteria tersebut. "Prof Yusril dan Sekjen Afriansyah Noor siap pasang badan all out membantu Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin," ujar Sukmo saat dihubungi Tempo pada Senin, 15 Juli 2019.

Berbeda dengan PBB, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengatakan partainya tak ingin mengajukan nama untuk mengisi kabinet Presiden Joko Widodo di periode pemerintahan yang kedua nanti. PSI, ujar dia, sejak awal mendukung tanpa syarat.

"Kami dari awal mendukung Pak Jokowi tanpa memasang atau mematok harga, dan ini sudah periode terakhir Pak Jokowi kan. Sampai hari ini pun PSI tidak pernah meminta-minta, merengek-rengek, apalagi maksa," kata Grace di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Ahad, 14 Juli 2019.

Sekretaris Jenderal Partai Perindo Ahmad Rofiq mengatakan, sebagai partai yang tak lolos ke parlemen, Perindo sebetulnya sadar diri untuk tak meminta jatah menteri. Namun, jika Jokowi meminta nama, ujar Rofiq, Perindo menyiapkan nama Angela Tanoesoedibjo sebagai calon menteri. Angela merupakan putri sulung Hary Tanoesoedibjo.

"Angela salah satunya (yang kami siapkan). Kalau salah dua, salah tiganya masih dirahasiakan," ujar Rofiq saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 6 Juli 2019.

Baca: Istana Bantah Jokowi Abaikan Isu HAM dan Korupsi

Sementara itu, PKPI masih berharap ketua umumnya dilirik Jokowi untuk mengisi kabinet. "PKPI memajukan ketua umum kami, Diaz Hendropriyono sebagai kader terbaik PKPI yang bilamana diizinkan dan diperkenankan duduk di pemerintahan," ujar Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan kepada Tempo, akhir Mei lalu.

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

11 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

12 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

12 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

12 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

12 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

13 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

13 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

14 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

16 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

17 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya