Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly melihat langsung kondisi bangunan pascakerusuhan yang berujung pembakaran oleh narapidana di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak, Riau, Senin 13 Mei 2019. Dalam kunjunganya Menkumham meminta kepada pihak Kepolisian untuk terus melakukan upaya penangkapan terhadap sembilan warga binaan yang masih belum ditemukan. ANTARA FOTO/Rony Muharrman
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menjelaskan alasan menempatkan Setya Novanto di Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur. Yasonna berharap Setya tobat karena sempat kabur.
"Kami harus kasih pertobatan, karena kan kami masukkan sel. Ini akan memberikan pesan ke teman-teman lain," kaya Yasonna di kantornya, Jakarta, Selasa, 18 Juni 2019.
Setya dipindah dari Lapas Sukamiskin ke Gunung Sindur sebagai sanksi karena sempat kabur saat berobat di RS Santosa Bandung. Ia diketahui mengelabui petugas lapas dan pergi ke toko keramik. Setya bakal menempati sel isolasi di lapas berpengamanan supermaksimum Gunung Sindur selama sebulan.
Yasonna berharap Setya Novanto dapat merenungi perbuatannya di lapas itu. Yasonna mengakui bahwa tidak seharusnya bekas Ketua DPR itu ditaruh di Gunung Sindur karena lapas itu merupakan penjara superketat untuk teroris dan penjahat beresiko tinggi. Akan tetapi, Yasonna ingin memberi contoh kepada napi lain agar tak meniru perbuatan Setya.