Politikus Gerindra: Lebih Baik Oposisi Ketimbang Gabung ke Jokowi

Rabu, 5 Juni 2019 05:54 WIB

Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade saat ditemui setelah Diskusi Polemik Tagar di Tjikini Lima, Cikini, Jakarta Pusat, pada Rabu, 12 September 2018. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra, Andre Rosiade mengungkapkan pendapatnya ihwal kemungkinan partainya berkoalisi dengan kubu Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin. Andre berpendapat Gerindra lebih baik tetap berada di luar koalisi dan menjadi oposisi yang konstruktif bagi pemerintahan.

Baca: Tanggapi Moeldoko, Gerindra Klaim Ada Tawaran dari Kubu Jokowi

"Feeling saya kalau Pak Prabowo tidak dilantik menjadi presiden, maka kami akan di oposisi. Itu feeling saya," kata Andre kepada Tempo, Selasa, 4 Juni 2019.

Saat ini, kubu Prabowo tengah mengajukan gugatan sengketa hasil pemilihan presiden 2019 ke Mahkamah Konstitusi. MK akan memutus sengketa itu pada 28 Juni mendatang.

Hal ini disampaikan Andre sekaligus menanggapi ucapan Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin itu sebelumnya mengungkapkan adanya kemungkinan Partai Gerindra bergabung ke koalisi pemerintah.

Menanggapi ucapan Moeldoko itu, Andre mengaku dirinya mendengar informasi adanya tawaran dari kubu Jokowi untuk partainya. Tawaran itu mencakup posisi di kabinet dan koalisi di parlemen, baik sebagai pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat maupun pimpinan komisi.

Advertising
Advertising

Andre beranggapan partainya lebih baik menjadi oposisi. Menurut dia, menjadi oposisi adalah hal terhormat, sebab partainya sekaligus menjalankan fungsi pengawasan atau check and balances kepada pemerintah.

"Negara butuh oposisi, rakyat butuh oposisi untuk check and balances. Masa semua orang harus masuk kabinet," ujar calon legislator yang akan melenggang ke Senayan di periode 2019-2024 ini.

Andre menegaskan anggapan ini merupakan pendapat pribadinya. Namun dia menduga pendapatnya ini mewakili pandangan mayoritas pendukung Prabowo dan Partai Gerindra.

Kendati begitu, dia berujar segala keputusan ada di tangan Prabowo. Seluruh kader dan simpatisan pun akan mengikuti apa yang diputuskan orang nomor satu di partai berlambang burung garuda itu.

Baca: Prabowo Ungkap ke Eropa untuk Cek Cedera Setelah Kampanye Keras

"Seluruh keputusan ada di tangan Pak Prabowo. Kami seluruh pendukung dan kader taat dan patuh apa pun keputusan Pak Prabowo. Siap mengamankan apa yang diputuskan," ucapnya.

Berita terkait

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

7 menit lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

23 menit lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

36 menit lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

43 menit lalu

Muhammadiyah Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Abdul Mu'ti mengaku pihaknya akan mendegasikan kadernya dengan senang hati apabila Muhammadiyah diberi amanah oleh Prabowo.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

1 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

1 jam lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Apa Kata Para Pengamat?

1 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Apa Kata Para Pengamat?

Beberapa pengamat memandang pembentukan Presidential Club yang direncanakan oleh Prabowo sebagai hal positif. Namun ada hal yang juga perlu diperhatikan.

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Soal Orang Toxic: Spesifiknya Tanyakan Pak Luhut Saja

2 jam lalu

Gibran Tanggapi Soal Orang Toxic: Spesifiknya Tanyakan Pak Luhut Saja

Ditanya terkait ciri-ciri orang toxic tidak sepaham visi misi Prabowo-Gibran, Gibran mengaku tidak tahu orang yang dimaksud Luhut tersebut.

Baca Selengkapnya

Luhut Pesan ke Prabowo agar Tak Bawa Orang Toxic, Bagaimana Cara Menghadapi Orang Toxic?

2 jam lalu

Luhut Pesan ke Prabowo agar Tak Bawa Orang Toxic, Bagaimana Cara Menghadapi Orang Toxic?

Orang toxic merupakan individu yang secara terus-menerus memberikan dampak negatif terhadap kehidupan dan emosional orang lain.

Baca Selengkapnya

Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

2 jam lalu

Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

Rencana Prabowo membentuk presidential club didukung oleh Gibran. Ia mengatakan pembentukan klub itu untuk menyatukan para pemimpin negeri ini.

Baca Selengkapnya