Sandiaga Uno: Jangan Sangkutkan Kerusuhan 22 Mei dengan Prabowo

Reporter

Fikri Arigi

Rabu, 29 Mei 2019 22:43 WIB

Calon wakil presiden Sandiaga Uno seusai menemui calon presiden Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu, 25 Mei 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, meminta kerusuhan 21-22 Mei 2019 lalu tidak dikaitkan dengan Prabowo Subianto. Ia mengatakan Prabowo berkomitmen menjalankan aksi damai, bukan kerusuhan.

Baca juga: Sandiaga Uno Bagikan Momen Saat Jenguk Arifin Ilham

“Pak Prabowo selalu berkomitmen menjalankan aksi dengan damai dan tahu koridor hukum,” ujar Sandiaga di Media Center Prabowo - Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu 29 Mei 2019.

Ia mengatakan pihaknya sudah mengecam aksi yang berujung kerusuhan tersebut. Ia pun menyarankan ada investigasi menyeluruh. “Agar tak ada lagi pertanyaan di masyarakat,” tutur mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.

Ia menyebut perlu dipisahkan antara aksi masa yang damai dan dijamin Undang-undang dengan kelompok perusuh yang harus diinvestigasi dan diungkapkan kepada publik menurutnya tim yang menginvestigasi pun perlu kredibel agar publik mendapat kejelasan.

Pensiunan Jenderal bintang dua, Soenarko, yang mendukung Prabowo dalam pemilihan presiden 2019, ditangkap polisi dengan dugaan penyelundupan senjata dari Aceh untuk mempersenjatai aksi 22 Mei guna menyerang pengunjuk rasa dan aparat kepolisian. Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan hal ini dimaksudkan agar polisi disalahkan atas penembakan tersebut.

“Kalau ada yang tewas, seolah-olah polisi yang melakukan,” ujar Tito dalam konferensi pers 21 Mei lalu.

Selain itu juru bicara Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, Dara Adinda Nasution, sebelumnya meminta pasangan calon presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno ikut bertanggungjawab karena anak-anak ikut terlibat dalam kerusuhan 22 Mei.

"Jadi provokasi-provokasi yang dilakukan oleh Pak Prabowo dan Pak Sandi di dalam upaya menggerakan massa, (telah) mengambil korban anak-anak juga," ujar Dara di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 28 Mei 2019.

Dara menyebutkan berdasarkan data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebanyak 52 anak kini terancam menjadi tersangka karena terseret dalam kerusuhan 22 Mei. Dia mengaitkan hal ini dengan harapan besar bagi kemajuan bangsa karena adanya bonus demografi yang dimiliki oleh Indonesia. “Tapi arah bangsa Indonesia kini tidak menentu akibat pelibatan anak-anak dalan kerusuhan 22 Mei.”

Baca berita Sandiaga Uno lainnya di Tempo.co

MAJALAH TEMPO | IRSYAN HASYIM

Berita terkait

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

5 jam lalu

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

Muhaimin Iskandar mengatakan Prabowo menerima masukan dari PKB untuk menjadi agenda nasional.

Baca Selengkapnya

Prabowo Hadiri Halalbihalal Bersama Pegawai Kemenhan, Ini Pesannya

7 jam lalu

Prabowo Hadiri Halalbihalal Bersama Pegawai Kemenhan, Ini Pesannya

Prabowo mengatakan misi pertahanan adalah misi yang sangat menentukan.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

8 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

8 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

9 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

10 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

10 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

10 jam lalu

Muhammadiyah Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Abdul Mu'ti mengaku pihaknya akan mendegasikan kadernya dengan senang hati apabila Muhammadiyah diberi amanah oleh Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

11 jam lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Apa Kata Para Pengamat?

11 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Apa Kata Para Pengamat?

Beberapa pengamat memandang pembentukan Presidential Club yang direncanakan oleh Prabowo sebagai hal positif. Namun ada hal yang juga perlu diperhatikan.

Baca Selengkapnya