Ingin Bunuh 4 Tokoh, Begini Peran Kelompok Perusuh Aksi 22 Mei

Reporter

Andita Rahma

Editor

Juli Hantoro

Senin, 27 Mei 2019 18:05 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal menyebut kelompok perusuh yang baru diringkus, akan berpura-pura menjadi polisi ketika berbuat onar dalam aksi 22 Mei.

Baca juga: Rusuh 22 Mei, Ada Kelompok yang Hendak bunuh 4 Tokoh nasional

Kelompok yang baru saja polisi bekuk ini beranggotakan enam orang. Mereka adalah HK, IR, TJ, AZ, AD, dan AF. Mereka diduga akan membunuh 4 tokoh nasional dan pemimpin lembaga survei di seputar aksi 22 Mei 2019.

Mereka memiliki peran berbeda mulai dari mencari penjual senjata api hingga mencari martir untuk menjadi eksekutor yang mengincar empat pejabat negara dan satu pimpinan lembaga survei swasta.

"Para tersangka memiliki rompi anti peluru bertuliskan polisi. Untuk apa? Kelompok ini mencoba meminjam profesi kami dan melakukan kekerasan di lapangan," kata Iqbal di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta Pusat pada Senin, 27 Mei 2019.

Advertising
Advertising

Polisi pun tengah mendalami dari mana kelompok tersebut mendapatkan rompi anti peluru tersebut. "Karena ini kan bisa jadi beli, banyak di pasar Senen," ucap Iqbal.

Keenam anggota kelompok ini semua memiliki senjata api ilegal dan ditangkap dalam rentang waktu 21-24 Mei 2019. Tersangka pertama berinisial HK, warga Cibinong, Bogor. Dia berperan sebagai pemimpin yang mencari senjata api, sekaligus menjadi eksekutor. "Yang bersangkutan ada pada tanggal 21 Mei membawa satu pucuk senjata api revolver taurus cal 38," kata Iqbal.

HK menerima uang sebesar Rp 150 juta dari seseorang untuk melakukan aksinya. Ia ditangkap oleh polisi saat berada di lobi hotel Mega Cikini, Jakarta Pusat, pada 21 Mei sekitar pukul 13.00 WIB.

Tersangka kedua berinisial AZ, warga Ciputat, Tangerang Selatan. AZ berperan sebagai pencari eksekutor sekaligus menjadi eksekutor. Ia ditangkap pada hari yang sama dengan penangkapan HK, di Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Tersangka ketiga, yakni IR, beralamat di Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Ia berperan menjadi eksekutor dengan bayaran Rp 5 juta. IR ditangkap pada 21 Mei malam pukul 20.00 WIB di Pos Peruri, Kantor Security, Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Kemudian, eksekutor berikutnya yang ditangkap berinisial TJ. Selain berperan sebagai eksekutor, TJ juga menguasai senjata api rakitan laras pendek kaliber 22 dan laras panjang kaliber 22. TJ menerima uang sebesar Rp 55 juta untuk melakukan aksinya. Ia ditangkap di Sentul, Bogor. "Kami periksa, yang bersangkutan positif ampethamin dan metaphetamin, narkoba," ujar Iqbal.

Baca juga: Hermawan Sulistyo Ungkap Kejanggalan Korban Tewas Aksi 22 Mei

Tersangka lain yang juga mengkonsumsi narkoba berinisial AD. Ia beralamat di Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara. AD berperan menjual tiga pucuk senjata api rakitan kepada HK. Ia mendapatkan Rp 26 juta dari hasil penjualan senjata tersebut. Ia ditangkap pada 24 Mei 2019 di wilayah Swasembada, Jakarta Utara.

Tersangka berikutnya, seorang perempuan, AF, beralamat di Rajawali, Pancoran, Jakarta Selatan. Ia berperan sebagai pemilik dan penjual senjata api ilegal jenis revolver taurus kepada HK. Ia menerima uang sebesar Rp 50 juta dari hasil penjualan senjata api itu. "Ditangkap pada hari Jumat 24 Mei 2019 di Bank BRI Jalan Thamrin, Jakarta Pusat," ucap Iqbal.

Aksi 22 Mei 2019 digelar di Gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Aksi unjuk rasa damai yang digelar sejak 21 Mei itu berujung rusuh pada Rabu, 22 Mei dini hari hingga siang hari di beberapa titik Ibu Kota.

Polisi sebelumnya juga menangkap sejumlah orang yang diduga perusuh dalam aksi tersebut.

Berita terkait

Kapolres Jakbar Duga Demo Mahasiswa Disusupi Seperti Aksi 22 Mei

25 September 2019

Kapolres Jakbar Duga Demo Mahasiswa Disusupi Seperti Aksi 22 Mei

Polres Jakarta Barat menangkap 17 orang usai demo mahasiswa yang berakhir ricuh Selasa kemarin.

Baca Selengkapnya

Barang Bukti Sidang Kerusuhan 22 Mei, Baju Koko hingga Beling

15 Agustus 2019

Barang Bukti Sidang Kerusuhan 22 Mei, Baju Koko hingga Beling

Tiga dari 12 terdakwa yang bersidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat disebut menyerang polisi saat kerusuhan 22 Mei 2019.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Mengejutkan Terdakwa Kerusuhan 22 Mei: Diajak Tim Medis

13 Agustus 2019

Pengakuan Mengejutkan Terdakwa Kerusuhan 22 Mei: Diajak Tim Medis

Penyidik Ditserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKP Karyono menyatakan, keterangan Sifaul Huda selaku terdakwa kerusuhan 22 Mei selalu berubah.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Desak Polisi Buka Hasil Investigasi Kerusuhan 22 Mei

1 Juli 2019

Komnas HAM Desak Polisi Buka Hasil Investigasi Kerusuhan 22 Mei

Komnas HAM mendesak polisi membuka hasil investigasi kerusuhan 22 Mei

Baca Selengkapnya

Kominfo Kaji Regulasi Izin Layanan VPN

12 Juni 2019

Kominfo Kaji Regulasi Izin Layanan VPN

Kominfo sedang mengkaji kemungkinan untuk mengatur izin VPN setelah jamak digunakan saat pembatasan akses media sosial pada Mei 2019.

Baca Selengkapnya

Rudiantara Sebut Ada 600 URL per Hari Sebarkan Hoax Aksi 22 Mei

12 Juni 2019

Rudiantara Sebut Ada 600 URL per Hari Sebarkan Hoax Aksi 22 Mei

Berdasarkan data Kominfo ada sekitar 600 URL per hari yang digunakan untuk menyebarkan konten hoax maupun negatif yang berkaitan dengan aksi 22 Mei.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Tim Mawar Adukan Tempo ke Dewan Pers Langkah Final

11 Juni 2019

Pengamat: Tim Mawar Adukan Tempo ke Dewan Pers Langkah Final

Laporan eks komandan Tim Mawar kepada Dewan Pers terkait dengan pemberitaan Majalah Tempo diharapkan langkah final.

Baca Selengkapnya

Ryamizard Ryacudu: Tim Mawar Bukan TNI, Jangan Dibangkitkan Lagi

11 Juni 2019

Ryamizard Ryacudu: Tim Mawar Bukan TNI, Jangan Dibangkitkan Lagi

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meminta Tim Mawar tidak dikaitkan dengan Tentara Nasional Indonesia atau TNI saat ini.

Baca Selengkapnya

Terbukti Tak Terlibat Aksi 22 Mei, Balai: 13 Anak Dipulangkan

3 Juni 2019

Terbukti Tak Terlibat Aksi 22 Mei, Balai: 13 Anak Dipulangkan

Sebagian dari 52 anak yang ditangkap saat Aksi 22 Mei 2019 telah dipulangkan kepada orang tuanya.

Baca Selengkapnya

Ketua Tim Investigasi Aksi 22 Mei Targetkan Segera Ungkap Kasus

3 Juni 2019

Ketua Tim Investigasi Aksi 22 Mei Targetkan Segera Ungkap Kasus

Komnas HAM dan KontraS melihat ada indikasi pelanggaran HAM yang diduga dilakukan oleh kepolisian saat menangani massa Aksi 22 Mei.

Baca Selengkapnya