Anis Matta Sebut Garbi Berpeluang Menjadi Partai

Minggu, 26 Mei 2019 06:47 WIB

Inisiator Garbi Anis Matta saat menghadiri dialog kebangsaan di Samarinda, Sabtu, 25 Mei 2019. TEMPO/Sapri Maulana

TEMPO.CO, Samarinda - Organisasi masyarakat Gerakan Arah Baru Indonesia atau Garbi membuka peluang untuk menjadi partai politik. “Peluang menjadi partai itu terbuka, tapi sekarang fokus dulu mengembangkan ide dan melihat respon masyarakat,” kata Pendiri Garbi, Anis Matta, di Samarinda pada Sabtu, 25 Mei 2019.

Baca: Fahri Hamzah Sebut Garbi Adalah Sebuah Protes Atas Kezaliman

Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menjelaskan, potensi Garbi berkembang pesat terbuka lebar. Apalagi Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi menjadi dewan pembina organisasi ini.

Ia berharap, ide-ide Garbi dapat terlaksana di era Hadi Mulyadi, salah satu tokoh PKS di Kalimantan Timur. Bersama Isran Noor, Hadi Mulyadi diusung partai Gerindra, PAN, dan PKS saat mencalonkan diri mejadi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur.

Saat ditanya awak media, Hadi bersyukur dengan apresiasi masyarakat Kaltim terhadap Garbi. Hadi mengatakan lebih memilih Garbi dengan alasan organisasi ini plural dan nasionalis. Terkait hubungan dengan PKS, Hadi menegaskan siap menerima konsekuensi dengan jabatan yang ia jalankan di Garbi.

Advertising
Advertising

“Saya diusung PKS, transaksi saya dengan PKS selesai. Saya bagian dari pendiri PKS, semua hak dan kewajiban saya dengan PKS semua sudah saya jalankan,” kata Hadi.

Saat ini, Hadi masih menjabat sebagai Dewan Syuro PKS Kalimantan Timur. Jika memang akan dicopot dari jabatannya di PKS, seperti sejumlah kader yang masuk ke Garbi, Hadi mengaku siap. Bagi Hadi, hak PKS untuk menilai langkahnya.

Bahkan, Hadi sangat mendukung Garbi menjadi partai, dengan catatan sejumlah syarat dapat terpenuhi. “Ini adalah Ormas, menggalang massa untuk bisa bekerja lebih baik,” kata Hadi.

Terkait politik nasional, Garbi belum ingin mengambil sikap, apakah mendukung pemerintahan Joko Widodo atau menjadi oposisi. Namun, Anis Matta menegaskan, Indonesia perlu rencana jangka panjang, bukan hanya kampanye lima tahunan.

Baca: Fadli Zon: Mungkin Akan Dukung Garbi

“Saat ini, Indonesia hanya fokus persoalan hari ini, hanya lima tahunan, sedangkan dulu kita punya GBHN (Garis Besar Haluan Negara),” kata Anis. “Saya ingin mengembangkan entitas baru Indonesia seperti yang pernah dilakukan Soekarno dan Soeharto.”

Berita terkait

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

6 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

6 jam lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Enggan Tanggapi Penolakan Gelora, PKS Masih Tunggu Majelis Syura soal Sikap Politik

23 jam lalu

Enggan Tanggapi Penolakan Gelora, PKS Masih Tunggu Majelis Syura soal Sikap Politik

PKS memilih tak menggubris pernyataan Partai Gelora yang menolak rencana mereka bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

1 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

1 hari lalu

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

Polri akan memindakan puluhan ribu anggotanya ke IKN dalam empat tahap hingga 2040

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

1 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

1 hari lalu

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

Anggota DPR RI mengkritik langkah pemerintah menurunkan status sejumlah bandara internasional. Dianggap minim kajian.

Baca Selengkapnya

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

1 hari lalu

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menanggapi penolakan dari Partai Gelora untuk bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Presiden PKS Benarkan Wali Kota Depok Idris Masuk Bursa Cagub Jabar

2 hari lalu

Presiden PKS Benarkan Wali Kota Depok Idris Masuk Bursa Cagub Jabar

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengiyakan bahwa Kota Depok Mohammad Idris masuk bursa calon gubernur Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Begini Respons Gibran soal Peluang PKS Gabung ke Koalisi Prabowo

2 hari lalu

Begini Respons Gibran soal Peluang PKS Gabung ke Koalisi Prabowo

Gibran Rakabuming Raka memberikan respons soal peluang bergabungnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan koalisi pemerintahan

Baca Selengkapnya