TEMPO.CO, Jakarta - Politikus, Fahri Hamzah, mencuitkan Indonesia Baru yang dicita-citakan oleh Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi), organisasi masyarakat yang diinisiasi dirinya bersama mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta. Fahri menuliskan ini sebelum menghadiri deklarasi Garbi DKI Jakarta, di Mall Epiwalk, Jakarta, kemarin Ahad, 3 Maret 2019.
Baca juga: Fahri Hamzah: Tjahjo Kumolo Membohongi Publik Soal Dana Desa
Fahri mengawali rangkaian cuitan panjangnya dengan menyamakan Garbi sebagai epicentrum atau pusat gempa, di mana ia gambarkan organisasi tersebut sebagai pusat terjadinya guncangan, kegelisahan anak-anak muda yang menginginkan perubahan, memprotes kezaliman.
"Saya bersyukur ikut mengalami semua ini. Gejolak itu lahir secara natural, sebuah protes atas kezaliman. Lalu saya kemudian mengamati dan merenungi bahwa gelombang yang akan menentukan sejarah di masa depan memang harus dimulai dengan melawan kezaliman," tulis Fahri melalui akun Twitternya @Fahrihamzah, Sabtu, 2 Maret 2019.
Sama halnya dengan Jakarta. Fahri mengatakan seperti Garbi, Jakarta pun merupakan epicentrum karena sebagai ibu kota, merepresentasikan wajah nasional Indonesia. Menurutnya, siapa yang dapat memenangkan pertarungan politik di DKI, maka ia selangkah lebih maju dalam mempersiapkan kemenangan dalam pertarungan elektoral nasional.
Adapun menurut Fahri, Indonesia Baru yang mereka cita-citakan adalah Indonesia yang menjadikan agama sebagai sumber kekuatan, inspirasi, hidup damai, bahan bakar perjuangan, dan nilai bersama berbangsa. Indonesia Baru dengan keadilan ekonomi, dan tanah air untuk kemakmuran semua rakyat.
Baca juga: Fahri Hamzah: Kasus Ahmad Dhani Jelek untuk Elektabilitas Jokowi
Indonesia Baru, kata Fahri Hamzah, mencirikan kemajuan bangsa dengan tolak ukur kemajuan teknologi, ekonomi, dan militer, untuk menjadi kekuatan 5 besar dunia. "Teknologi yang mengubah kehidupan, ekonomi yang tumbuh progresif, dan militer yang kuat yang berwibawa dan disegani dunia," kata Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ini.