Mengingat Seruan Bung Karno Soal Persatuan di Alam Demokrasi

Selasa, 21 Mei 2019 06:11 WIB

Pidato Soekarno tentang Malaysia di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 28 Juli 1963. Dok. Perpusnas RI

TEMPO.CO, Jakarta - Orasi Presiden Republik Indonesia pertama, Soekarno alias Bung Karno menyinggung soal persatuan dan kesatuan golongan serta partai politik di alam demokrasi saat peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Aktor dan sutradara teater Wawan Sofwan menampilkan monolog pidato Bung Karno di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, Senin malam, 20 Mei 2019. Isinya mengutip pidato Bung Karno tentang Kebangkitan Nasional pada 1958 dan 1963 di Alun-alun Bandung.

Baca juga: Sisi Lain Bung Karno, Ada Tumpukan Buku di Kamar Mandinya

“Saudara-saudara, aku ganbarkan perjuanagn kita sejak 1908 sampai sekarang ini sebagai satu sungai. Gambaran lain adalah satu perjalanan kita mencari diri kita sendiri. Dalam 50 tahun ini kita mencari diri kita sendiri, mencari kepribadian, own identitiy. Kita tidak mau menjadi bangsa peniru, penjiplak, kita mau menjadi satu bangsa Indonesia dengan kepribadian corak sendiri. Tidak mau kita menjadi satu bangsa satelit, pembebek, peniru, penjiplak. Identitas dan kepribadian inilah yang kita sebut dengan Pancasila. Pancasila itu jiwa kita.

Tapi saudara-saudara saya peringatkan semuanya, janganlah seperti negara lain. Indonesia adalah satu nation. Satu negara yang berjuang. Negara kita adalah alat perjuangan, alat untuk membina masyarakat adil dan makmur, alat untuk menghabisi tiap-tiap penyakit dari dalam, kita berjalan terus dengan alat ini. Penduduk Nusantara cikal bakal negara Indonesia menjadi satu bangsa dan tidak dibagi-bagi.”

Menurut Bung Karno, bangsa Indonesia adalah kesatuan dari barat sampai kepulauan timur. Imperialisme memecah belah kesatuan itu lewat adu domba. Antar suku dibuat saling membenci, pun antar golongan. “Persatuan dan kesatuan adalah satu-satunya cara agar bangsa ini lepas dari hinaan serta penindasan bangsa lain.

Advertising
Advertising

Saudara-saudara, bangsa Indonesia ini seperti sapu lidi yang terdiri dari beratus-ratus lidi. Jika tidak diikat akan tercerai berai, tidak berguna dan mudah dipatahkan. Tetapi jikalau lidi-lidi itu digabungkan, diikat, menjadi satu, mana ada manusia yang bisa mematahkan sapu lidi yang sudah diikat. Tidak ada saudara-saudara. Jikalau kita bersatu, jikalau kita rukun, kita menjadi kuat kesatuan sikap dan tindakan.”

Menurut Bung Karno, organisasi politik modern mulai berkembang sejak berdirinya Boedi Oetomo dan terus berkembang hingga pasca kemerdekaan. Melalui organisasi itu bangsa Indonesia perlahan mulai menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan kemerdekaan. “Saya menilai demokrasi telah membangun situasi dimana setiap orang bebas untuk berserikat. Namun seluruh organisasi dan partai politik harus berlandaskan persatuan dan kesatuan, mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan organisasi.

Baca juga: Prabowo Terima "The Star of Soekarno"

Ini pun tidak berarti saya meremehkan partai dan organisasi yang sekarang ada, sama sekali tidak. Kepentingan bangsa dan negara harus diutamakan. Tidak mungkin partai dan organisasi bergerak seperti sekarang ini kalau tidak ada negara Indonesia.

Jaga hatimu, jaga jiwamu, jaga rohmu. Selama hatimu, jiwamu, rohmu kuat, bangsa Indonesia akan kuat. Bangsa Indonesia akan mencapai segala yang diidam-idamkan. Saudara-saudara bawalah obor semangat ini terus hingga Indonesia merdeka 100 persen tercapai dan masyarakat real happiness tercapai. Merdeka!”

Berita terkait

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

12 hari lalu

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

14 hari lalu

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

26 hari lalu

Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

Ario Bayu ditetapkan menjadi Ketua FFI telah memerankan banyak karakter dari beragam film layar lebar. Berikut sebagian filmografinya.

Baca Selengkapnya

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

30 hari lalu

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

40 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Fakta dan Peristiwa Supersemar, 3 Poin Penting Surat Perintah Sebelas Maret Sukarno kepada Soeharto

52 hari lalu

Fakta dan Peristiwa Supersemar, 3 Poin Penting Surat Perintah Sebelas Maret Sukarno kepada Soeharto

Fakta dan peristiwa Supersemar atau surat perintah 11 Maret yang menandai lengsernya Sukarno. Berikut 3 poin Supersemar Bung Karno kepada Soeharto.

Baca Selengkapnya

64 Tahun Lalu Setelah Keluarkan Dekrit Presiden, Presiden Sukarno Pernah Bubarkan DPR

57 hari lalu

64 Tahun Lalu Setelah Keluarkan Dekrit Presiden, Presiden Sukarno Pernah Bubarkan DPR

64 tahun lalu, pada 5 Maret 1960 Presiden Sukarno membubarkan DPR dan mengganti namanya menjadi DPR-GR. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Menlu Retno akan Bicara di ICJ tentang Pendudukan Israel di Palestina, Apa Saja Isi Pidatonya?

22 Februari 2024

Menlu Retno akan Bicara di ICJ tentang Pendudukan Israel di Palestina, Apa Saja Isi Pidatonya?

Menlu Retno akan berbicara ICJ tentang pendudukan Israel di Palestina. Berikut usulan para pakar hukum internasional untuknya.

Baca Selengkapnya

Di Makam Bung Karno, GMNI Desak Jokowi tidak Lakukan Kampanye Terselubung

8 Februari 2024

Di Makam Bung Karno, GMNI Desak Jokowi tidak Lakukan Kampanye Terselubung

GMNI buka suara soal kondisi demokrasi politik di Indonesia saat ini. Dia mendesak agar Presiden Joko Widodo tidak terlibat kampanye.

Baca Selengkapnya

Klaim Prabowo soal Food Estate: Pemikiran Strategis Bung Karno

31 Januari 2024

Klaim Prabowo soal Food Estate: Pemikiran Strategis Bung Karno

Prabowo Subianto heran mengapa banyak tokoh nasional yang mempertanyakan urgensi food estate.

Baca Selengkapnya