TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ahmad Basarah, bercerita tentang hubungan Presiden Indonesia pertama Soekarno atau Bung Karno dengan buku. Basarah mendapat cerita ini dari Ketua Umum PDIP sekaligus putri Bung Karno, Megawati Soekarnoputri.
Baca: Liburan di Surabaya, Ayo Belajar Sejarah di Rumah Tjokroaminoto
Menurut Basarah, seperti dikisahkan Megawati, Bung Karno memiliki meja yang penuh dengan buku di dalam kamar mandinya. "Di kamar mandi beliau ada meja di mana meja dalam toilet itu berisi buku-buku yang harus Bung Karno baca ketika ia berada di dalam toilet," kata Basarah dalam diskusi 'Megawati Soekarnoputri Bicara Sejarah, Tentang Tersirat dan Tersurat dari Pemikiran Bung Karno di Museum Nasional, Jakarta, Sabtu, 17 November 2018.
Dalam acara itu Basarah hadir mewakili Megawati yang tak bisa datang lantaran harus menerima tamu. Basarah berujar di atas meja tersebut Bung Karno menyusun buku-bukunya menjadi dua tingkat. Di bagian bawah berisi buku yang belum dibaca dan di atasnya buku yang sudah dibaca.
Baca: Prabowo Terima "The Star of Soekarno"
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini menuturkan Bung Karno memiliki cara tersendiri saat membaca buku. Proklamator kemerdekaan Indonesia itu selalu memberikan catatan-catatan di bukunya sebagai koreksi untuk penulisnya. "Jadi semacam dialog dengan penulisnya. Bung Karno setiap membaca dia selalu memberikan catatan-catatan," ujarnya.
Selain itu, kata Basarah, Bung Karno gemar membaca buku dari berbagai macam bahasa. "Ia mampu membaca buku bahasa Belanda, Jerman, Prancis," tuturnya.
Dengan hobinya itu, kata Basarah, Bung Karno memperkaya khazanah pengetahuannya. Dampaknya Bung Karno dikenal sebagai seseorang yang menguasai berbagai macam ilmu mulai dari politik, sosial, ekonomi, dan lainnya.