PKS: Pansus Kecurangan Pemilu Sudah Ditandatangani 31 Anggota DPR

Rabu, 8 Mei 2019 16:48 WIB

Suasana Rapat Paripurna DPR ke-16 masa sidang V di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 8 Mei 2019. Sejumlah bangku tampak kosong lantaran ratusan anggota dewan tidak hadir dalam rapat tersebut. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Keadilan Sejahtera, Ledia Hanifa, mengklaim sudah ada 31 anggota Dewan yang menandatangani angket usulan pembentukan panitia khusus atau pansus kecurangan pemilu 2019. Ledia sebelumnya menggulirkan usulan atas angket dan pansus itu dalam sidang paripurna DPR yang digelar hari ini.

Baca: PKS dan Gerindra Gulirkan Pansus Kecurangan Pemilu 2019

"Untuk membentuk pansus minimalnya 25 orang dari dua fraksi. Kami sudah meminta tanda tangan dari sejumlah teman-teman dan alhamdulilah sudah 31," kata Ledia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 8 Mei 2019.

Ledia mengatakan anggota Dewan yang menandatangani usulan itu berasal dari fraksi PKS, Gerindra, dan Partai Amanat Nasional. Meski dukungan baru berasal dari koalisi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di pemilihan presiden 2019, Ledia menyebut pembentukan pansus itu sebenarnya kebutuhan semua pihak.

Menurut dia, DPR berhak mengajukan angket untuk membentuk pansus sebagai bagian dari fungsi pengawasan terhadap penyelenggaraan pemilu. Dia menyoroti banyaknya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, panitia pengawas, dan polisi yang meninggal dunia. Hingga kemarin, terhitung ada 554 korban meninggal dan ribuan lainnya jatuh sakit.

Advertising
Advertising

Ledia mengatakan semestinya tak perlu ada yang khawatir ihwal usulan membentuk pansus itu. Dia berujar pansus akan mengevaluasi hingga kejadian serupa tak terulang di pemilu yang akan datang.

"Ini bagian dari legacy kami periode sekarang ini. Kami yang membuat undang-undang dan kemudian melakukan evaluasi agar nanti bisa menjadi sistem yang lebih baik lagi. Dan bukan berarti mau menaikkan tensi, bukan, karena ini bagian dari tugasnya DPR tugas pengawasan," kata dia.

Baca: Bawaslu Minta Ijtima Ulama Laporkan Dugaan Kecurangan Pemilu

Ledia pun berkukuh usul membentuk pansus itu berada dalam koridor hukum. Sekalipun ada Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu sebagai lembaga berwenang, Ledia berujar DPR juga bisa melakukan evaluasi.

"Kalau kami bergerak tidak sesuai dengan UU, tentu itu menjadi enggak bener. Tapi kan itu sesuai UU maka ini yang kami tempuh," kata Ledia.

Berita terkait

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

1 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

PKS memang belum membuat keputusan resmi akan bergabung atau tidak di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

11 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

11 jam lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Enggan Tanggapi Penolakan Gelora, PKS Masih Tunggu Majelis Syura soal Sikap Politik

1 hari lalu

Enggan Tanggapi Penolakan Gelora, PKS Masih Tunggu Majelis Syura soal Sikap Politik

PKS memilih tak menggubris pernyataan Partai Gelora yang menolak rencana mereka bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

1 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

1 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

1 hari lalu

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

Anggota DPR RI mengkritik langkah pemerintah menurunkan status sejumlah bandara internasional. Dianggap minim kajian.

Baca Selengkapnya

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

2 hari lalu

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menanggapi penolakan dari Partai Gelora untuk bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Presiden PKS Benarkan Wali Kota Depok Idris Masuk Bursa Cagub Jabar

2 hari lalu

Presiden PKS Benarkan Wali Kota Depok Idris Masuk Bursa Cagub Jabar

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengiyakan bahwa Kota Depok Mohammad Idris masuk bursa calon gubernur Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Begini Respons Gibran soal Peluang PKS Gabung ke Koalisi Prabowo

2 hari lalu

Begini Respons Gibran soal Peluang PKS Gabung ke Koalisi Prabowo

Gibran Rakabuming Raka memberikan respons soal peluang bergabungnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan koalisi pemerintahan

Baca Selengkapnya