Saksi Kubu Prabowo Tolak Teken Rekapitulasi di Bangka Belitung

Rabu, 8 Mei 2019 16:09 WIB

Ilustrasi penghitungan suara di TPS. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Pangkalpinang - Rapat pleno Komisi Pemilihan Umum Kepulauan Bangka Belitung menetapkan pasangan Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin unggul dari pasangan Prabowo - Sandiaga. Dari tujuh kabupaten dan satu kotamadya di Bangka Belitung, semuanya telak dimenangi pasangan nomor urut 01 itu.

Baca: Jokowi Unggul di Surabaya, Saksi Prabowo Tolak Teken Rekapitulasi

Ketua KPU Bangka Belitung Davitri mengatakan pasangan Jokowi-Ma'ruf meraih 495.729 suara. Sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga meraih 288.235 suara.

"Untuk suara sah berjumlah 783.964 suara dan suara tidak sah 22.927 suara. Jadi total suara sah dan tidak sah untuk pemilihan Presiden mencapai 806.891 suara," ujar Davitri kepada wartawan di Pangkalpinang, Rabu, 8 Mei 2019.

Meski hasil pleno sudah ditetapkan, kata Davitri, seluruh saksi pasangan Prabowo-Sandiaga menolak menandatangani berita acara hasil pleno KPU. "Pada prinsipnya terkait pleno mereka bisa menerima. Tapi kata mereka, ada instruksi dari pusat agar tidak menandatangani berita acara hasil pleno pilpres di daerah," ujar dia.

Davitri menuturkan sebelumnya saksi kubu Prabowo keberatan karena adanya temuan ketidaksesuaian data jumlah pemilih disabilitas yang tidak sesuai penulisannya di tingkat Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dan KPU kabupaten/kota.

"Soal itu sudah kami jelaskan. Dari hasil penelusuran di kecamatan sebelum pleno, memang ada ketidaksesuaian data di kecamatan dengan di kabupaten/kota. Tapi sudah kami minta KPU kabupaten/kota lakukan pembetulan. Yang dilakukan pembetulan itu hanya data pemilih disabilitas, bukan jumlah pengguna hak pilih karena itu bisa mempengaruhi suara sah dan tidak sah," kata Davitri.

Baca: 8 Poin Prabowo saat Bertemu Media Asing, Bicara Kecurangan Pemilu

Davitri menambahkan pihaknya juga menerima keberatan dari saksi Partai Demokrat terkait pemilihan legislatif DPR RI. Hanya saja untuk keberatan saksi DPR RI Partai Demokrat, kata dia, seharusnya dilakukan di tingkat kabupaten/kota.

"Kami sudah jelaskan bahwa pembetulan terhadap data pemilih kenapa tidak dilakukan di tingkat kabupaten/kota. Untuk pembetulan adalah hasil pencermatan Bawaslu dan KPU Provinsi," ujar Davitri.

Berita terkait

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

16 menit lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

46 menit lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

1 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

2 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

3 jam lalu

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung usulan pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

4 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

4 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

5 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

6 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya