Berikut Alasan Jokowi Putuskan Ibu Kota di Luar Pulau Jawa

Reporter

Friski Riana

Senin, 29 April 2019 17:22 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi, memimpin rapat terbatas membahas hasil kunjungan kerja ke Arab Saudi di Istana Merdeka, Jakarta, 18 April 2019. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan alasannya memutuskan untuk memindahkan Ibu Kota dari Jakarta ke luar Pulau Jawa. "Ini kita bicara bukan hanya Jakarta, tapi berbicara mengenai Pulau Jawa," kata Jokowi dalam rapat terbatas di kantor presiden, Jakarta, Senin, 29 April 2019.

Baca: Jokowi Pimpin Rapat Matangkan Rencana Pemindahan Ibu Kota

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional sebelumnya menawarkan tiga alternatif kajian pemindahan Ibu Kota. Alternatif pertama, Ibu Kota tetap di Jakarta namun dibangun distrik khusus pemerintahan di Istana dan Monas. Alternatif kedua, Ibu Kota berada di kawasan Jabodetabek. Sedangkan alternatif ketiga berada di luar Pulau Jawa.

Dari ketiga alternatif tersebut, Jokowi memilih alternatif terakhir yaitu memindahkan Ibu Kota dari Jakarta ke luar Pulau Jawa. "Kalau saya, alternatif satu dan dua sudah tidak," katanya.

Jokowi menjelaskan, data yang diterimanya, penduduk di Pulau Jawa sudah mencapai 57 persen dari total penduduk Indonesia. Adapun Pulau Sumatera sebesar 21 persen dari total penduduk Indonesia, Kalimantan 6 persen, Sulawesi 7 persen, Papua dan Maluku 3 persen. Dari kepadatan jumlah penduduk, Jokowi menilai tidak memungkinkan bila harus menempatkan Ibu Kota di Pulau Jawa.

Selain itu, Jokowi menilai bahwa kemacetan kronis tak hanya dialami di Jakarta, tapi juga di Pulau Jawa secara keseluruhan. Pemandangan kemacetan sudah bisa dilihat di Pantura. Kemudian degredasi sosial juga sudah kelihatan semakin tajam.

Advertising
Advertising

Ancaman lainnya adalah banjir besar di setiap musim hujan. Bahkan, kata Jokowi, ancaman banjir juga sudah dialami sebelumnya. Sedangkan saat musim kemarau, air bersih hanya tersedia sekitar 20 persen dari kebutuhan yang ada.

Alasan lainnya yang menjadi pertimbangan memindahkan Ibu Kota ke luar Jawa adalah pencemaran yang sudah masuk kategori berat. Di Jawa, kata Jokowi, sungai-sungai besarnya termasuk 10 sungai yang paling tercemar di dunia.

Dari informasi yang diterimanya juga, sekitar 40 ribu hektre lahan produktif di Pulau Jawa sudah beralih fungsi setiap tahunnya.

Baca: 3 Alternatif Pemindahan Ibu Kota, Jokowi Pilih Luar Jawa

"Dari sawah ke properti. Sehingga kita harapkan alasan-alasan dari Pak Menteri ini benar-benar menjadi sebuah cara kita untuk membangun anak tangga dalam mengefektifkan pengelolaan negara kita, betul-betul arahnya harus ke sana," kata Jokowi.

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

59 menit lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

4 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

8 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

10 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

20 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

21 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

22 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya