Prabowo Sebut Quick Count Bohong, Lembaga Survei Angkat Bicara

Sabtu, 20 April 2019 13:40 WIB

Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto dalam konferensi pers terkait hasil exit poll internal Pemilu 2019 di Jakarta, Rabu, 17 April 2019. Sementara hasil quick count internal kubu 02 menunjukkan kemenangan sebesar 52,2 persen. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa lembaga survei mulai angkat bicara menjelaskan perhitungan hasil hitung cepat atau quick count yang dikeluarkan setelah Pemilu 2019.

Baca: MUI Minta Kedua Capres Tahan Klaim Kemenangan

Founder Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio mengatakan, sebuah lembaga tentu mempertaruhkan nama ketika merilis hasil hitung cepat kepada publik. Hasil yang diumumkan juga tidak sembarangan, melainkan berbasis C1 asli yang dimasukkan dengan metode yang bisa diuji.

"Quick count tidak pernah bohong dan sejak dulu hasilnya terbukti tidak pernah jauh berbeda dengan real count. Presisinya hampir sama karena berbasis C1," kata Hendri di dalam sebuah acara diskusi di bilangan Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu, 20 April 2019.

Hal itu diungkapkan Hendri menjawab tudingan dari calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebut lembaga survei yang mengunggulkan Calon Presiden Joko Widodo atau Jokowi adalah tukang bohong yang sudah tidak bisa lagi dipercaya oleh rakyat.

Atas dasar itu, Prabowo meminta agar lembaga survei pindah ke negara atau benua lain, salah satunya Antartika. "Hei tukang bohong, rakyat tidak percaya sama kalian. Mungkin kalian harus pindah ke negara lain. Mungkin kau bisa pindah ke Antartika," ujar Prabowo di kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Jumat, 19 April 2019.

Menurut Hendri, tuduhan itu tidak berdasar karena lembaganya merupakan lembaga yang merilis hasil quick count itu, semuanya memiliki sertifikat. Hal serupa disampaikan peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby. Dia bahkan menyatakan siap berhenti dari lembaga survei tersebut jika tidak bisa mempertanggungjawabkan data yang dikeluarkan. "Saya siap berhenti," ujar Adjie di lokasi yang sama.

Sejauh ini, 12 lembaga survei merilis hasil quick count yang menunjukkan Jokowi - Ma'ruf Amin unggul di Pemilihan Presiden 2019. Rata-rata lembaga survei itu menyebut Jokowi unggul pada kisaran 54-55 persen.

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno (BPN) Pipin Sopian mengatakan, keluarnya hasil quick count tersebut bukan akhir segalanya. "Pemilu belum selesai. Penting bagi kita menjaga dan menghormati semua elemen, penyelenggara, dan relawan yang masih bekerja," ujar Pipin.

Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin, Masinton Pasaribu sepakat dengan hal tersebut, namun, kata dia, hasil quick count selama ini hampir tidak pernah pernah meleset dan presisinya hampir sama dengan real count ataupun rekapitulasi yang dikeluarkan KPU.

Baca juga: PDIP Tantang Kubu Prabowo Adu Data Real Count Pilpres

"Namun, proses dan tahapan pemilu tetap kita hormati. Hasil akhir KPU tetap kita tunggu. Kita jaga suasana kondusif menjelang proses rekapitulasi selesai," ujar Masinton Pasaribu.

Berita terkait

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

1 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

2 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

11 jam lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

12 jam lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

15 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

15 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

17 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

17 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

19 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

20 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya