Ditanya Coblos Siapa, Idrus Marham Singgung Serangan Fajar

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Amirullah

Selasa, 16 April 2019 13:32 WIB

Terdakwa kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1 Idrus Marham menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2019. Dalam rekaman percakapan hasil sadapan yang diputar jaksa penuntut umum KPK, antara mantan Menteri Sosial itu dengan mantan anggota DPR Eni Maulani Saragih terungkap soal permintaan uang USD 2,5 juta terkait kasus dugaan suap kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Riau-1. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa perkara suap proyek PLTU Riau-1, Idrus Marham enggan membocorkan siapa yang akan dipilih dalam Pemilu 2019. "Pemilu itu bebas langsung dan rahasia, masak saya sebutin," kata Idrus di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa, 16 April 2019.

Baca: Pulang Untuk Nyoblos Pemilu 2019, Hakim Tunda Vonis Idrus Marham

Kendati tak mau menyebut pilihannya, Idrus menyinggung buruknya praktik bagi-bagi duit atau serangan fajar. Dia bilang itu merusak demokrasi. "Itu merusak kualitas pemilu dan demokrasi yang harusnya menunjukkan kualitas ide dan gagasan, bukan isi tas," katanya.

Sebelumnya Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo menduga praktik serangan fajar marak jelang pemilu. Dia menganggap praktik tersebut merupakan fenomena gunung es. Pernyataan tersebut diungkapkan Agus terkait temuan 400 ribu amplop yang diduga akan digunakan untuk serangan fajar oleh tersangka suap transportasi pupuk yang melibatkan politikus Golkar Bowo Sidik.

"Kalau saya melihat itu sebagai sinyal, jangan-jangan ini juga seperti gunung es, ternyata semua orang melakukan itu dan kebetulan ini hanya satu yang terbaik," kata Agus di kantornya, Jakarta, Jumat, 29 Maret 2019.

Advertising
Advertising

Baca: Idrus Marham Dituntut 5 Tahun Penjara

Idrus mengungkit pengalamannya menjadi anggota DPR sebanyak dua periode saat mengkritik bagi-bagi duit jelang Pemilu itu. Dia mengatakan tak pernah melakukannya. Sebab, menurut Idrus, pemilu itu soal menunjukan kualitas, bukan isi tas. Idrus hanya menyampaikan komitmennya menolak praktik bagi-bagi duit saat sebelum menjadi anggota DPR, bukan saat menjadi anggota DPR atau pengurus partai.

Berita terkait

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

9 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

10 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

44 hari lalu

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Di Pilpres 2014, KPU melakukan rekapitulasi suara pada sore hari, sementara Pilpres 2019 rekapitulasi suara dilakukan pada waktu dini hari.

Baca Selengkapnya

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

20 Februari 2024

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

Yusril Ihza Mahendra pada Pilpres 2019 bela Jokowi, dan pada Pilpres 2024 menjadi tim hukum Prabowo. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

Pilpres 2024 tampaknya akan disengketakan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sengketa Pilpres terjadi juga pada Pilpres 2019, seperti apa?

Baca Selengkapnya

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

Yusril Ihza Mahendra pimpin tim pembela Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 untuk hadapi sengketa di MK. Pilpres 2019, ia kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

18 Februari 2024

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Kilas balik rivaitas Prabowo dan Jokowi saat Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Akhiornya, kompetitor jadi kolaborator.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

6 Februari 2024

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

Mahfud Md fokus menjaring suara di Jawa Timur. Masyarakat di sana sekarang merindukannya sebagai cawapres yang sempat gagal dipilih Jokowi pada 2019.

Baca Selengkapnya

Idrus Marham Absen Pemeriksaan KPK di Kasus Dugaan Suap Eks Wamenkumham Eddy Hiariej

26 Januari 2024

Idrus Marham Absen Pemeriksaan KPK di Kasus Dugaan Suap Eks Wamenkumham Eddy Hiariej

KPK memanggil kembali eks Mensos Idrus Marham untuk memberi keterangan soal kasus penyuapan Helmut Hermawan-Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Ganjar Ungkap Status Persahabatannya dengan Jokowi

15 Januari 2024

Prabowo-Ganjar Ungkap Status Persahabatannya dengan Jokowi

Prabowo sebut dua kali menjadi rival Jokowi. Namun, Prabowo mengaku mereka tak pernah saling membenci. Bagaimana persahabatan Ganjar dan Jokowi?

Baca Selengkapnya