JK: Kota yang Baik Rumah Sakitnya Sepi

Minggu, 31 Maret 2019 02:00 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memberi keterangan pada wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, 20 Desember 2018. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Makassar-Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK berharap Kota Makassar menjadi pusat layanan kesehatan dan rujukan di Kawasan Indonesia Timur. Pasalnya saat ini hanya dua rujukan pelayanan kesehatan, yakni di Jakarta dan luar negeri.

“Salah satu keunggulan Makassar adalah sebagai pusat di bagian timur Indonesia. Kita berharap orang dari Indonesia Timur dilayani baik di Makassar,” ucap Jusuf Kalla saat meresmikan Gedung Perawatan Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar, Sabtu, 30 Maret 2019.

Baca: JK: Negara Maju Bisa Dilihat dari Lapangan Kerjanya

Apalagi, kata JK, Rumah Sakit Ibnu Sina UMI telah mendapat bantuan dua mobil ambulans. Di antaranya satu dari Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dan satu dari Jusuf Kalla. Karena itu harus dimanfaatkan agar membawa kesehatan yang lebih baik lagi. “Sebenarnya kota yang baik itu kalau rumah sakitnya banyak tapi sepi. Kalau rumah sakitnya ramai, berarti kota itu kotor,” tutur JK.

Dia menjelaskan bahwa saat ini pemerintah memutuskan untuk melayani seluruh masyarakat dengan layanan kesehatan yang sama. Artinya semua berhak untuk dilayani, yang tidak mampu akan dibayarkan oleh pemerintah dan yang mampu tentu akan membayar sesuai cara-cara yang diharuskan. Tujuannya, kata JK, untuk meratakan layanan kesehatan ke masyarakat.

Menurut JK layanan tersebut bertambah terus akibat bertambahnya penduduk berkisar 1,4 persen lebih per tahun. Di samping itu masyarakat juga menginginkan layanan yang baik sehingga fakultas kedokteran bertambah dan rumah sakit.

Simak: Wapres Resmikan JK Entrepreneurial Leadership Center

JK menyebutkan ada tiga hal yang membuat rumah sakit maju yakni kemampuan dokter, ketersediaan teknologi, dan pelayanannya. “Itulah tiga hal yg menyebabkan rumah sakit maju atau tidak. Saya berharap Rumah Sakit Ibnu Sina ini dapat memenuhi syarat-syarat itu,” ucap JK.

JK mencontohkan sebuah rumah sakit yang punya dokter banyak tapi teknologi tidak ada, sehingga rumah sakit itu tidak akan mempunyai kapasitas yang baik. Di sisi lain, walaupun ada dokter dan teknologi, tetapi pelayanannya tidak bagus, maka tetap saja tidak maju. “Jadi harusnya rumah sakit menggabungkan tiga hal tersebut. Bagaimana menggabungkan kemampuan dokter, peralatan yang ada dan juga pelayananan,” tuturnya.

Berita terkait

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

4 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

5 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

9 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

3 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

9 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

9 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

11 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

15 hari lalu

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.

Baca Selengkapnya