Menjelang Pemilu, TNI Bantu Polri Kejar Kelompok Bersenjata Papua

Jumat, 22 Maret 2019 14:29 WIB

Prajurit TNI dan Polri mengusung peti jenazah korban KKB di Bandara Moses Kilangin Timika, Mimika, Papua, Jumat, 7 Desember 2018. Dalam insiden penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata di Kabupaten Nduga, 19 orang pekerja dan seorang tentara dinyatakan meninggal. ANTARA/Jeremias Rahadat

TEMPO.CO, Jakarta - Mengamankan Pemilu di Kabupaten Nduga, Papua, personel TNI memberikan bantuan operasi kepada Polri untuk penegakan hukum. Targetnya mencari kelompok bersenjata buronan yang tercantum dalam daftar pencarian orang (DPO) Polri yang dikejar karena mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Nduga, Papua.

“Kami TNI yang membackup Polri membantu menangkap hidup-hidup maupun meninggal para DPO itu," ujar Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Sisriadi di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jumat, 22 Maret 2019.

Baca: Jokowi Perintahkan Selesaikan Kelompok Bersenjata di Papua

Pengamanan Pemilu di Kabupaten Nduga sudah diatur berdasarkan tingkat kerawanan yang disampaikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Untuk pengamanan dan penanggulangan potensi gangguan tetap akan dilaksanakan. "Tentu di Papua kan berbeda (pengamanan), cara pemungutan suara (juga) berbeda."

Sebelumnya, insiden baku tembak itu terjadi pada Rabu pagi, 20 Maret 2019 di Bandara Mugi Distrik Mugi, Kabupaten Nduga. Kontak tembak antara anggota Brigade Mobil (Brimob) dengan kelompok kriminal bersenjata terjadi Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua. Seorang anggota Brimob gugur, sedangkan dua lainnya terluka tembak.

Tak hanya kontak senjata dengan anggota Brimob pada awal Maret 2019, 25 pasukan TNI Satuan Tugas Penegakan Hukum diserang sekitar 50 orang bersenjata pimpinan Egianus Kogoya. Tiga prajurit TNI gugur dalam insiden itu.

Baca: Panglima TNI akan Gelar Operasi Psikologi dan Teritorial di Papua

Menurut Sisriadi, operasi masih tetap dilakukan. Jika ada perbedaan perubahan status, cara kerjanya hanya akan berbeda sedikit tapi secara taktis, teknis sama dengan operasi militer. "Status (darurat militer) itu kewenangan pemerintah, TNI hanya melaksanakan apapun statusnya,"

Advertising
Advertising

Jika status berubah, komando pengendalian akan berubah. "Apapun statusnya, saat ini status sipil sehingga (status) kelompok bersenjata masih berlaku.”

Menurut dia, untuk peningkatan status keamanan pastinya pemerintah punya pertimbangan lain selain pertimbangan taktis. Biasanya mempertimbangkan masalah ekonomi,politik, hubungan luar negeri dan sebagainya. "(Kalau) TNI pertimbangan taktis dan teknis di lapangan."

Berita terkait

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

2 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

3 jam lalu

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, bersama para perwira tinggi Jenderal TNI siap bergerak bersama memastikan program optimasi lahan rawa (Oplah) dan pompanisasi di seluruh Indonesia berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Wilayah Dokoge-Paniai Petrus Pekei

4 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Wilayah Dokoge-Paniai Petrus Pekei

Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Dokoge-Paniai, Peni Pekei alias Petrus Pekei, ditangkap

Baca Selengkapnya

Polda Bali Tolak Cabut Status Tersangka, Kuasa Hukum Anandira Puspita Siapkan Alat Bukti dan 2 Saksi Ahli

7 jam lalu

Polda Bali Tolak Cabut Status Tersangka, Kuasa Hukum Anandira Puspita Siapkan Alat Bukti dan 2 Saksi Ahli

Kepolisian Daerah Bali menolak mencabut status tersangka dalam sidang perdana praperadilan Anandira Puspita.

Baca Selengkapnya

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

7 jam lalu

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

Dian Andriani merupakan perempuan pertama yang mencapai pangkat Mayjen TNI AD di Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).

Baca Selengkapnya

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

1 hari lalu

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.

Baca Selengkapnya

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

1 hari lalu

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

Calon suami Ayu Ting Ting dan Satgas Yonif 509 Kostrad melakukan program Koteka Barbershop. Apa tugas dan fungsi utama Kostrad?

Baca Selengkapnya

Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

1 hari lalu

Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

Calon suami Ayu Ting Ting, Muhammad Fardhana yang tergabung dalam Satgas Yonif 509 Kostrad mengadakan kegiatan Koteka Barbershop. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

2 hari lalu

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani akui ada anggota TNI-Polri jual amunisi ke KKB. Berikut beberapa kasusnya.

Baca Selengkapnya

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

2 hari lalu

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?

Baca Selengkapnya