Ajakan Subuh Akbar di Hari H Pemilu, DMI Khawatir Dipolitisasi

Reporter

Egi Adyatama

Rabu, 13 Maret 2019 15:56 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum DMI memberikan sambutan saat penutupan Rakernas Dewan Masjid Indonesia di Jakarta, Ahad, 25 November 2018. Rakernas I DMI yang diikuti sekitar 250 orang pengurus pusat, daerah dan badan-badan otonom DMI. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta-Sekretaris Jenderal Dewan Masjid Indonesia Imam Addaruquthni menilai ajakan salat subuh akbar di hari H pencoblosan pemilu berpotensi menyimpang dari ajaran utama Islam. Hal ini dikhawatirkan justru dapat menjadi ajang kampanye terselubung yang dilakukan di dalam masjid.

"Ini hanya dikhawatirkan masjid dimanfaatkan pada saat momentum momentum tertentu saja, seperti misalnya kampanye," kata Imam saat dihubungi Tempo, Rabu, 13 Maret 2019.

Baca: Isu Agama Dinilai Masih Jadi Andalan di Pemilu 2019

Imam menuturkan salat subuh berjemaah merupakan anjuran bagi seluruh umat Islam. Sehingga tidak perlu menunggu momen tertentu untuk melaksanakan salat subuh berjemaah tersebut.

Imam melihat ajakan salat subuh akbar di hari pencoblosan justru bisa menjadi salah arah. "Salat berjamaah itu selalu dianjurkan. Tak hanya karena ada even pemilu, pencoblosan. Ajakan ini tidak syari," kata Imam.

Sebelumnya, Ketua DMI Jusuf Kalla juga telah memberikan imbauan keras agar masjid tak digunakan sebagai tempat kampanye politik praktis. Hal ini berlaku bagi seluruh masjid yang ada di Indonesia.

Menurut Imam imbauan Kalla hanya merupakan penegasan ulang menjelang Pemilihan Umum 2019 pada 17 April 2019. Sejak Pemilihan Gubernur 2017 lalu, imbauan ini telah dikemukakan oleh DMI.

Simak: Harap-harap Cemas Nasib Partai Islam di Pemilu 2019

"Misalnya sempat keluar aturan masjid tak boleh mengeluarkan maklumat apa pun jika ada pendukung Ahok untuk tidak disalatkan. Sekarang ya sama saja, semacam itu kami keluarkan lagi," kata Imam.

Ajakan salat subuh akbar berjamaan di hari pencoblosan pemilu muncul dari Pimpinan Nasional Komando Ulama Pemenangan Prabowo - Sandi (Koppasandi). Selain ajakan itu ada pula imbauan putihkan Tempat Pemungutan Suara (TPS), dengan maksud serempak menggunakan dress code berwarna putih.

Berita terkait

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

12 jam lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

3 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

6 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

6 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

6 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

7 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

11 hari lalu

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

Ketua Umum PSI yang juga putra Jokowi, Kaesang Pangarep usulkan pemilu selanjutnya dengan sistem proporsional tertutup karena marak politik uang.

Baca Selengkapnya

Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

13 hari lalu

Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

Budi Arie Setiadi mengatakan Tim Cook mengapresiasi hasil pemilu presiden Indonesia atas terpilihnya Prabowo.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

15 hari lalu

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

Hari ini, 17 April 2019 atau Pemilu 2019 pertama kali Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dilakukan secara serentak.

Baca Selengkapnya