700 Hari Penyerangan Novel Baswedan, Pegawai KPK Gelar Aksi Diam

Selasa, 12 Maret 2019 20:40 WIB

Puluhan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi dan pegiat antikorupsi menggelar aksi diam selama 700 detik memperingati 700 hari teror terhadap Novel Baswedan, di Gedung KPK, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2019. TEMPO/M Rosseno Aji

TEMPO.CO, Jakarta - Memperingati 700 Hari penyerangan penyidik senior KPK Novel Baswedan, Koalisi masyarakat sipil dan belasan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi menggelar aksi diam selama 700 detik. Angka 700 detik mewakili 700 hari yang berlalu sejak serangan itu terjadi 11 April 2017 silam.

Baca: 700 Hari Penyerangan, Novel Baswedan: Pemerintah Tidak Peduli

"Berbagai suara sudah disuarakan, aksi sudah dilakukan. Akhirnya tiba bagi kami menyuarakan suara kalbu kami suara yang dapat terdengar saat diam," kata Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo sesaat sebelum aksi diam di depan Gedung KPK, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2019.

Aksi diam dimulai sekitar pukul 19.00 WIB di depan gedung KPK. Belasan pegawai KPK, pegiat HAM dan aktivis antikorupsi yang tergabung dalam koalisi masyarakat sipil duduk bersila di depan pintu masuk, di depan layar televisi yang menampilkan hitung mundur mulai dari 700.

Pimpinan KPK tak ada yang hadir. Novel juga tidak hadir lantaran harus melakukan pengecekan matanya ke Singapura.

Advertising
Advertising

Selama aksi, lampu pelataran KPK dimatikan. Penerangan hanya berasal dari tongkat lampu yang dibawa peserta, dan pantulan cahaya lampu dari lobi gedung KPK yang dibiarkan menyala. Puluhan peserta melakukan aksi tutup mulut sampai angka di layar televisi mencapai nol. Aksi diakhiri dengan pembacaan puisi Wiji Thukul berjudul, "Istirahatlah Kata-kata", doa untuk kesembuhan Novel, penuntasan kasus teror ke KPK, dan untuk pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta kasus ini.

Yudi mengatakan aksi diam merupakan bentuk protes karena pelaku penyerangan Novel tak kunjung terungkap meski sudah hampir 2 tahun itu terjadi. Dia merasa semua kritik dan desakan untuk menyelesaikan kasus ini tidak didengar.

Simak juga: Kabar Baik Novel Baswedan di Peringatan 700 Hari Teror Air Keras

Dia menyadari aksi dukungan untuk Novel Baswedan ini tidak akan mengembalikan penglihatan rekannya seperti sedia kala. Namun, dia berharap aksi ini dapat membuat pemangku kepentingan bergerak menuntaskan kasus Novel. "Ini protes dari kami kenapa kasus ini masih gelap," kata Yudi.

Tonton video: Diam 700 Detik untuk Novel Baswedan

Berita terkait

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

4 jam lalu

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sudah 2 kali mangkir dalam pemeriksaan KPK sebelumnya dan tengah mengajukan praperadilan.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru

9 jam lalu

Kasus Suap Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru

KPK menangkap Abdul Gani Kasuba beserta 17 orang lainnya dalam operasi tangkap tangan atau OTT di Malut dan Jakarta Selatan pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Babak Baru Konflik KPK

13 jam lalu

Babak Baru Konflik KPK

Dewan Pengawas KPK menduga Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melanggar etik karena membantu mutasi kerabatnya di Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

14 jam lalu

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

KPK telah menetapkan bekas Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan bekas Sekda Bandung Ema Sumarna sebagai tersangka kasus suap proyek Bandung Smart City.

Baca Selengkapnya

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

14 jam lalu

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

Mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto menganggap Nurul Ghufron tak penuhi syarat lagi sebagai pimpinan KPK. Insubordinasi melawan Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

15 jam lalu

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor mengajukan praperadilan ke PN Jakarta selatan. Dua kali mangkir dari pemeriksaan KPK.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

18 jam lalu

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang perdana praperadilan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

23 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

2 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya