Tribute to Ahmad Dhani Batal, BPN Prabowo: Apa yang Ditakutkan?

Senin, 11 Maret 2019 11:14 WIB

Ahmad Dhani menerima kunjungan dari calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, hari ini, Selasa, 19 Februari 2019, di Rumah Tahanan Medaeng, Surabaya. Dalam perjumpaan yang berlangsung 30 menit, Dhani menyampaikan pesan khususnya. Foto: Tim Badan Pemenangan Nasional

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Direktorat Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Habiburokhman, mempertanyakan alasan di balik batalnya konser tribut untuk Ahmad Dhani, Hadapi dengan Senyuman, di Surabaya, Jawa Timur, Ahad malam kemarin. Habiburokhman menilai acara itu adalah ekspresi seni yang tak semestinya dilarang.

Baca: Tribute to Ahmad Dhani Batal, Sandiaga: Hadapi dengan Senyuman

"Apa sih yang ditakutkan dengan konser seni, mestinya santai aja bos," kata Habiburokhman di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Senin, 11 Maret 2019.

Konser tribut untuk Ahmad Dhani sedianya digelar di Grand City Mall, Surabaya, Ahad malam mulai pukul 19.00 WIB. Namun, acara batal lantaran kepolisian tak mengeluarkan izin acara.

Habiburokhman mengatakan BPN ingin mengisi kampanye dengan ceria, semisal dengan acara seni kebudayaan seperti konser tersebut. Dia berpendapat kampanye tak harus diisi dengan hal-hal yang melulu serius.

Advertising
Advertising

"Intinya kami ingin situasinya yang enjoy, enggak melulu kampanye orasi-orasi dan lain sebagainya," kata dia.

Kendati begitu, Habiburokhman mengatakan kubunya tak ingin berprasangka buruk dan menduga-duga alasan di balik batalnya konser itu. Politikus Partai Gerindra ini mengatakan timnya akan melakukan pengecekan terlebih dulu.

Simak juga: Tribute to Ahmad Dhani Tak Dapat Izin, Sandiaga Batal Hadir

"Kami enggak mau menghakimi sekarang bahwa itu ada pelarangan ada cekal dan sebagainya. Kami mau cek dulu benar-benar baru nanti kita sampaikan sikap resmi," kata dia.

Berita terkait

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

52 menit lalu

Ganjar Putuskan Jadi Oposisi, Guntur Romli: Itu Suasana Kebatinan di PDIP

Politikus PDIP, Guntur Romli, mengatakan pilihan Ganjar Pranowo yang mutuskan jadi oposisi pemerintahan Prabowo bukan sikap resmi partainya.

Baca Selengkapnya

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

1 jam lalu

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

Gibran mengungkapkan bahwa pihaknya sempat membahas soal adanya kementerian yang mengurus makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

1 jam lalu

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

Deputi Bappenas memastikan program makan siang gratis akan mulai berjalan mulai tahun 2025 dengan bujet Rp 20 ribuan per anak.

Baca Selengkapnya

Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

2 jam lalu

Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

Waketum Kadin Indonesia Bidang Perindustrian, Bobby Gafur Umar, menyebut bahwa ketersediaan air harus jadi perhatian pemerintah.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

2 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

Pernyataan Luhut disebut kontra dengan narasi rekonsiliasi dan gotong royong membangun Indonesia yang terus digaungkan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

2 jam lalu

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

Presiden Jokowi akan meminta Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menggarap tambak mangkrak di Pantura sekitar 78.000 hektare.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Presidential Club Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Ini Alasannya

3 jam lalu

Pakar Sebut Presidential Club Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Ini Alasannya

Menurut pakar, Prabowo lebih baik menggunakan Wantimpres ketimbang menghidupkan kembali Dewan Pertimbangan Agung.

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

3 jam lalu

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

3 jam lalu

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

Masyarakat menunggu bentukan kabinet Prabowo-Gibran. Bagaimana aturan pembentukan dan di pasal mana menteri tak boleh rangkap jabatan?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 26 Menteri Cukup dalam Kabinet: Banyak Kementerian Saling Tabrak

3 jam lalu

Pakar Sebut 26 Menteri Cukup dalam Kabinet: Banyak Kementerian Saling Tabrak

Dalam Kajian Pusat Studi Konstitusi Unand, Feri Amsari menyatakan Indonesia hanya membutuhkan 26 menteri.

Baca Selengkapnya