Hari Wanita Sedunia, Perempuan Disabilitas Bahas RUU PKS di DPR

Jumat, 8 Maret 2019 15:28 WIB

Aliansi Jaringan Muda Setara melakukan aksi terkait RUU Penghapusan Kekerasan Seksual di Car Free Day Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad, 10 Februari 2019. Pembahasan RUU ini mandek sekalipun pelbagai kelompok masyarakat mendesak agar segera disahkan. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan Perempuan Disabilitas Indonesia mendesak DPR mengesahkan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS). Hari ini, komunitas ini mendatangi Komisi VII DPR dalam rangka Hari Perempuan Internasional.

Baca: Komnas Perempuan Dorong RUU PKS Segera Disahkan

Menurut Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Maulani Rotinsulu kedatangannya ke DPR kali ini untuk menyampaikan bahwa selain wanita dan anak, penyandang disabilitas pun rentan terhadap tindak kekerasan seksual. Ia pun mengatakan pernah mendengar pernyataan DPR bahwa perempuan, disabilitas, dan anak merupakan tiga target utama RUU PKS.

“Nah, kalau mereka menyatakan itu, mereka harus mempertimbangkan bagaimana berinteraksi (dengan disabilitas), dan bagaimana aparat penegak hukum berinteraksi kepada korban-korban disabilitas," ujar Maulani di Komplek Parlemen, Senayan, Jumat 8 Maret 2019. "Khususnya disabilitas anak dan perempuan.”

Meski penyandang disabilitas juga disinggung dalam RUU, menurut Maulani, ia belum melihat secara spesifik bagaimana kesiapan penegak hukum untuk bisa melayani penyandang disabilitas. Ia mengatakan belum melihat bagaimana penyandang disabilitas diperlakukan.

Advertising
Advertising

Penyandang disabilitas, kata dia, memerlukan hal-hal detail dari segi teknis. Seperti penyediaan aksesibilitas, penyediaan akomodasi, pelayanan publik, dan bagaimana cara berinteraksi dengan penyandang disabilitas.

Selain itu Ketua Perhimpunan Jiwa Sehat, Yeni Rosa Damayanti, menambahkan alasan mereka mendukung percepatan RUU PKS karena saat ini dalam UU Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) belum dapat memfasilitasi para penyandang disabilitas.

Simak juga: DPR: Tenaga Honorer Harus Mendapatkan Jaminan Sosial

Menurut Yeni penyandang disabilitas terutama disabilitas intelektual kerap mengalami kesulitan untuk bersaksi dalam pembuktian kasus pelecehan seksual, karena berada di posisi yang inferior ketimbang pelaku kekerasan seksual. “Kami perlu RUU PKS, karena UU ini akan mengatur hal-hal yang tidak diatur di KUHP dan juga mempermudah penyandang disabilitas,” ujar Yeni di lokasi.

Berita terkait

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

7 jam lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

19 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

1 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

2 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

3 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

5 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya