JJ Rizal: Orasi Robertus Robet Refleksi Sejarah

Kamis, 7 Maret 2019 14:48 WIB

Robertus Robet. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Sejarawan JJ Rizal, mempertanyakan langkah polisi yang menangkap aktivis dan dosen sosiologi dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Robertus Robet, hanya karena ceritanya tentang kiprah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) atau kini disebut Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada era Orde Baru. Menurut dia, Robet hanya mencoba merenungkan kembali sejarah negara.

Baca juga: Robertus Robet Jadi Tersangka Kasus Ujaran ...

"Saya kaget, Kamis pagi ini mendengar Robet ditangkap polisi. Saya jadi bertanya-tanya apakah negara ini tidak paham arti dari refleksi sejarah?" kata Rizal pada Tempo, Kamis 7 Maret 2019.

Rizal bercerita ia hadir di Aksi Kamisan, 28 Februari 2019, saat Robet berorasi. Ia menilai saat itu Robet berbicara sebagai saksi sekaligus pelaku sejarah Reformasi 1998.

"Ia berdiri di depan generasi yang tidak mengalami peritiwa itu, tetapi mereka hadir karena terpanggil oleh keingintahuan apa itu dwifungsi militer yang tiba-tiba mencuat kembali serta menjadi polemik," ujarnya.

Advertising
Advertising

Menurut Rizal, untuk menyampaikan pandangannya Robet mengambil salah satu peninggalan sejarah dari masa reformasi itu, yakni lagu plesetan dari Mars ABRI. Lagu yang Robertus nyanyikan memang dikenal di tengah aktivis 1998 sebagai kritikan terhadap ABRI.

"Jadi dari lagu sebagai artefak sejarah Robet membawa pendengarnya memasuki masa lalu, menemukan gambaran semangat zaman paling kuat dan aspirasi rakyat paling dominan pada Reformasi 98, salah satunya tolak militerisme," tuturnya.

Seperti diketahui, polisi menjemput Robertus Robet di rumahnya tengah malam tadi, Rabu, 6 Maret 2019. Polisi telah menetapkan Robertus sebagai tersangka ujaran kebencian dengan tuduhan pasal 28 ayat 2 juncto Pasal 45a ayat 2 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan Pasal 14 ayat 2 juncto Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan/atau Pasal 207 Kitab Undang-undang Hukum Pidana.

Baca juga: Pengacara Upayakan Robertus Robet Tak Ditahan

Dalam orasinya di Aksi Kamisan, Robertus Robet menyanyikan Mars ABRI yang telah diubah liriknya.

"Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Tidak berguna bubarkan saja
Diganti Menwa (Resimen Mahasiswa),
kalau perlu diganti pramuka

Naik bus kota enggak pernah bayar
Apalagi makan di warung Tegal..."

Robertus tidak melanjutkan nyanyiannya karena merasa bait-bait selanjutnya terlalu sensitif. Setelah itu ia bicara tentang penolakan penempatan militer aktif di jabatan publik.

Berita terkait

Sidang Penghinaan Jokowi, JJ Rizal Sebut Rocky Gerung Jalankan Fungsi Intelektual

56 hari lalu

Sidang Penghinaan Jokowi, JJ Rizal Sebut Rocky Gerung Jalankan Fungsi Intelektual

Dalam sidang Rocky Gerung, JJ Rizal mengulas sejarah saat Bung Hatta menggunakan kata-kata kasar dalam tulisannya di Koran Daulat Ra'jat

Baca Selengkapnya

Tolak Penggusuran SDN Pondok Cina 1, JJ Rizal Kritik Pedas Wali Kota Depok

4 Januari 2024

Tolak Penggusuran SDN Pondok Cina 1, JJ Rizal Kritik Pedas Wali Kota Depok

Sejarawan JJ Rizal menyebut Wali Kota Depok Mohammad Idris durhaka karena ingin menggusur SDN Pondok Cina 1.

Baca Selengkapnya

Sutan Sjahrir Bukan Pemuda Biasa, Sejarawan JJ Rizal Sebut Gibran Tak Sebanding Perdana Menteri Indonesia Pertama Itu

27 Oktober 2023

Sutan Sjahrir Bukan Pemuda Biasa, Sejarawan JJ Rizal Sebut Gibran Tak Sebanding Perdana Menteri Indonesia Pertama Itu

Sutan Sjahrir bukan pemuda biasa, sejarawan JJ Rizal sebut ia menolak jika Gibran Disamakan Perdana Menteri Indonesia pertama itu.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Kota Depok: Jalan Berliku Kebun Belimbing sampai Kota Satelit

2 Juli 2023

Asal-usul Kota Depok: Jalan Berliku Kebun Belimbing sampai Kota Satelit

Dari pertanian sampai menjadi Kotamadya, begini sejarah panjang Kota Depok.

Baca Selengkapnya

Sejarawan JJ Rizal Ungkap Kunci Menghidupkan Saminisme, Gerakan Menolak Pajak Zaman Kolonial

17 Maret 2023

Sejarawan JJ Rizal Ungkap Kunci Menghidupkan Saminisme, Gerakan Menolak Pajak Zaman Kolonial

Sejarwan JJ Rizal mengungkapkan gerakan Samin dapat bangkit kembali jika berangkat dari pertanyaan aktual tentang kegelisahan petani hari ini.

Baca Selengkapnya

Terbitkan IMB Halte Transjakarta Bundaran HI, Dinas PTSP DKI: Siap Evaluasi

2 November 2022

Terbitkan IMB Halte Transjakarta Bundaran HI, Dinas PTSP DKI: Siap Evaluasi

Pembangunan halte Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia (HI) dikritik sejarawan JJ Rizal karena dianggap melanggar Objek Diduga Cagar Budaya.

Baca Selengkapnya

Pustaka Bergerak dn Mobil Literasi Meramaikan JILF 2022

27 Oktober 2022

Pustaka Bergerak dn Mobil Literasi Meramaikan JILF 2022

Pustaka Bergerak membawa pedati pustaka, sepeda pustaka, vespa pustaka, bemo pustaka ke acara JILF 2022.

Baca Selengkapnya

Ramaikan JILF 2022, Moli Kobam Ajak Pengunjung Menapaki Jejak Raden Saleh

26 Oktober 2022

Ramaikan JILF 2022, Moli Kobam Ajak Pengunjung Menapaki Jejak Raden Saleh

Selain membawa buku-buku terbitan Komunitas Bambu, Moli Kobam mengajak pengunjung JILF 2022 untuk menapaki jejak Raden Saleh di seputar Cikini.

Baca Selengkapnya

Proyek Halte Bus Transjakarta Bundaran HI Diprotes JJ Rizal, Anies: Buat Apa Debat Imajinasi

12 Oktober 2022

Proyek Halte Bus Transjakarta Bundaran HI Diprotes JJ Rizal, Anies: Buat Apa Debat Imajinasi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan cenderung tak ikut berpolemik soal revitalisasi Halte Bus Transjakarta Bundaran HI.

Baca Selengkapnya

Transjakarta Klaim Keluarga Henk Ngantung Apresiasi Halte Bundaran HI

12 Oktober 2022

Transjakarta Klaim Keluarga Henk Ngantung Apresiasi Halte Bundaran HI

PT Transjakarta menyebut sudah minta izin ke keluarga Gubernur Ke-5 DKI dan perancang Patung Selamat Datang, Henk Ngantung

Baca Selengkapnya