Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan pidato saat penutupan Tanwir Muhammadiyah di Balai Semarak Bengkulu, Minggu 17 Februari 2019. ANTARA FOTO/David Muharmansyah/nz
TEMPO.CO, Jakarta-Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK megatakan larangan azan jika Joko Widodo (Jokowi) terpilih kembali sebagai presiden tidak akan mungkin terjadi. JK berujar isu yang disebarkan bahwa Jokowi melarang azan adalah hoaks.
Apalagi, kata JK, calon wakil presiden yang dipilih Jokowi ialah KH Ma'ruf Amin, Ketua Majelis Ulama Indonesia. "Bagaimana bisa jadi Ketua MUI melarang azan. Di mana logikanya," kata JK saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa, 26 Februari 2019.
JK berharap hoaks semacam itu sudah harus berhenti disebarkan. Ia meminta agar penggunaan media sosial lebih diperhatikan agar kabar-kabar bohong tak semakin tersebar.
Bagi korban hoaks, menurut JK pencegahannya bisa dilakukan dengan melakukan klarifikasi sesegera mungkin. "Menangkal hoaks itu dengan jawaban. Dengan klarifikasi," kata JK.
Sebelumnya, beredar video di media sosial tentang dua perempuan yang membujuk warga agar tak memilih calon presiden Jokowi di pemilihan presiden 2019. Dua perempuan itu menyebut tak akan ada lagi azan dan wanita berkerudung jika Jokowi menang. Tak cuma itu, perkawinan sesama jenis juga disebut akan diperbolehkan.
Dua perempuan itu terlihat sedang kampanye hitam dari pintu ke pintu mendeskriditkan Jokowi. Keduanya berbicara dalam bahasa Sunda. Kemarin, Kepolisian Resor Karawang menangkap tiga orang wanita atas dugaan ujaran kebencian.