Undang Jokowi di Munas Ulama, PBNU: Tak Ada Urusan dengan Pilpres

Reporter

Dewi Nurita

Minggu, 24 Februari 2019 07:05 WIB

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj bersama para pimpinan PBNU usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor wakil presiden, Jakarta, 10 Januari 2019. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan undangan untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU), tak ada hubungannya dengan pemilihan presiden 2019. Robikin menjelaskan “Kegiatan itu amanat konstitusi NU,” kata Ketua PBNU Robikin Emhas saat dihubungi Tempo pada Ahad dini hari Ahad, 24 Februari 2019.

Dalam satu periode selama lima tahun, pengurus harus menggelar acara itu setidaknya dua kali. PBNU mengundang Presiden Jokowi untuk membuka acara yang akan dilaksanakan pada 27 Februari hingga 1 Maret 2019 di Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kujangsari, Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat.

Baca: Jokowi Bakal Hadiri Acara Munas Alim Ulama NU di Jawa Barat

Wasekjen PBNU Masduki Baidowi menjelaskan NU secara organisatoris berkomitmen tidak akan melibatkan diri dalam politik praktis. "Pak Jokowi kami undang sebagai presiden, bukan calon presiden," ujar Masduki saat dihubungi Tempo pada Sabtu malam, 23 Februari 2019. Ia mengatakan tidak ada penggalangan massa untuk capres tertentu dalam acara ini.

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menuturkan pertemuan itu akan membahas sejumlah isu. Harapannya, PBNU dapat memberi solusi atas masalah yang tengah dihadapi sama seperti munas sebelumnya.

Advertising
Advertising

Meski banyak warga NU yang datang ke acara itu, Said Aqil menyatakan Munas dan Konbes tidak menjadi ajang kampanye. "PBNU bukan kendaraan politik." Menurut dia, warga NU tak perlu diarahkan untuk mendukung tokoh NU yang berlaga di Pilpres 2019.

Baca: Tawa Jokowi Saat Ketua Muslimat NU Ditanya ...

Pengamat politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, menilai kehadiran Jokowi sebagai presiden ataupun capres di acara Munas Alim Ulama NU, cenderung bisa mendongkrak elektabilitas di Jawa Barat.

Namun, Emrus mengatakan hal itu akan sangat tergantung oleh beberapa hal. "Pertama, sangat tergantung pada bagaimana umat NU secara individu, bukan sebagai organisasi, menilai kehadiran Pak Joko Widodo," kata Emrus kepada Tempo, Sabtu, 23 Februari 2019.

Kedua, peluang elektoral bisa didapatkan Jokowi jika pesan-pesan yang ia sampaikan dalam Munas Alim Ulama bisa memenuhi kepentingan warga NU secara pribadi. Sebab, ia melihat masyarakat saat ini seperti sedang mengevaluasi program yang sudah diwujudkan Jokowi. Evaluasi itu akan dinilai sebagai sesuatu yang menguntungkan atau tidak.

Simak: PBNU Pertanyakan Dasar Kekhawatiran dalam Doa Neno Warisman

Jawa Barat merupakan lumbung suara penantang Jokowi, Prabowo Subianto, pada pilpres 2014. Namun, untuk 2019, Emrus melihat adanya peluang penambahan elektoral untuk Jokowi karena terpilihnya Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat.

Ridwan Kamil telah menyatakan mendukung Jokowi di Pilpres 2019. Bisa saja pemilih Ridwan Kamil memberikan dukungan kepada Jokowi meski bukan berarti mayoritas. “Secara hipotetis dapat menambah elektoral Pak Joko Widodo dalam pilpres yang akan datang."



DEWI NURITA | FRISKI RIANA

Berita terkait

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

10 jam lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

12 jam lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

13 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

13 jam lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

14 jam lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

15 jam lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

16 jam lalu

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

Bobby Nasution kembali menuai kontroversi setelah melantik pamannya menjadi Sekda Kota Medan. Ini deretan kontroversinya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

16 jam lalu

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

Presiden Jokowi bertolak ke Banyuwangi, Jawa Timur, untuk kunjungan kerja.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

17 jam lalu

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

Menteri komunikasi dan informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengungkap jumlah investasi Microsoft di Indonesia sebesar $1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

18 jam lalu

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

Hakim menilai pernyataan Rocky Gerung sebagai kritik terhadap kebijakan publik, bukan serangan personal terhadap individu.

Baca Selengkapnya