3 Sindiran Keras Luhut Panjaitan untuk Prabowo

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 24 Februari 2019 06:42 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di acara deklarasi dukungan Alumni Theresia di Hotel Alila, Jakarta pada Sabtu, 23 Februari 2019. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan berkali-kali menyindir calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dalam acara deklarasi dukungan Alumni Theresia di Hotel Alila Pecenongan, Jakarta pada Sabtu, 23 Februari 2019. Luhut tidak menyebut nama, namun dia menggunakan kata pengganti.

Baca juga: Luhut: Pilih Siapa Terserah, Tapi Jangan Fitnah Jokowi

Pertama, Luhut menyindir soal janji Prabowo yang akan menurunkan harga telur dalam 100 hari pemerintahannya, jika terpilih menjadi presiden. "Ada yang bilang mau turunkan harga telur dalam 100 hari. Kalau harga turun, petani teriak," ujar Luhut dalam acara itu.

Menurut Luhut, konsep ekonomi pemerintah seharusnya mencari titik keseimbangan antara pembeli dan penjual dan mempertimbangkan stabilitas harga. "Kita harus cari titik keseimbangan, di mana petani happy, rakyat juga happy," ujar dia.

Prabowo pernah berjanji menurunkan harga telur jika terpilih. Janji itu ia ungkapkan saat bertemu Forum Komunikasi Majelis Ta'lim dan relawan Aliansi Pencerah Indonesia di Hambalang, pada Jumat 8 Februari 2019 lalu.

Advertising
Advertising

Kedua, Luhut juga menyindir soal janji Prabowo menaikkan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS), jika terpilih nanti. "Ada yang mau naikin gaji, naikin gaji, jebol itu APBN," ujar Luhut.

Luhut mengatakan, kenaikan gaji PNS harus dihitung dengan matang. Musababnya, ujar dia, jumlah PNS saat ini terbilang tidak sedikit. Berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, setidaknya ada 4,3 juta orang per awal 2019. Sementara anggaran belanja pegawai terus meningkat setiap tahunnya. Nilainya adalah Rp305 triliun (2016), Rp312 triliun (2017), dan Rp346 triliun (2018).

"Yang naik gaji itu bukan seribu, dua ribu orang, tapi sekian juta orang. Kalau sekian juta orang dikalikan sekian juta rupiah ya berpuluh-puluh ratus triliun akhirnya, habislah APBN itu," kata Luhut.

Prabowo pernah menyampaikan janjinya untuk menaikkan gaji birokrat saat debat kandidat perdana pada Januari lalu. Menurut Prabowo, kenaikan gaji birokrat bisa mencegah korupsi.

Baca juga: Kubu Prabowo: Bawaslu Harus Awasi Pidato Kebangsaan Jokowi

Ketiga, Luhut juga menyinggung soal aset Prabowo. "Di sana ada orang yang enggak pernah miskin, naik apa itu (helikopter), tapi ngomong kemiskinan. Terus dibilang dia punya ini itu, pada kaget. Ya biasa ajalah harusnya," ujar dia.

Sebelumnya, Jokowi sempat menyinggung kepemilikan ratusan ribu hektare lahan oleh Prabowo di Aceh Tengah dan Kalimantan Timur dalam Debat Capres Kedua pada 17 Februari lalu.

Sindiran itu dikeluarkan merespons kritik Prabowo terkait program pembagian sertifikat lahan yang populis, tapi dinilai tidak memikirkan efek jangka panjang. Perkataan Jokowi memicu pro kontra dan menuai protes kubu Prabowo, karena dianggap menyerang pribadi. Bahkan, Jokowi dilaporkan dua kali ke Bawaslu RI karena pernyataannya itu.

Berita terkait

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

2 jam lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

2 jam lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

6 jam lalu

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

Cak Imin menyerahkan 8 agenda perubahan itu kepada Prabowo saat Ketua Umum Gerindra itu mengunjungi Kantor DPP PKB.

Baca Selengkapnya

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

7 jam lalu

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

Kata PDIP soal upaya gugatan di PTUN.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

8 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

10 jam lalu

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

Prabowo mengenakan baret merah saat menghadiri peringatan HUT Kopassus ke-72. Apa arti baret merah?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

11 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

11 jam lalu

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?

Baca Selengkapnya

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

11 jam lalu

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

Pengamat memperkirakan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran akan gemuk karena pasangan ini mencoba merangkul partai pesaing masuk dalam koalisi

Baca Selengkapnya

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

22 jam lalu

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

Pakar menilai kabinet koalisi Prabowo yang besar akan menguntungkan bagi pemerintahan, tetapi jadi indikasi lumpuhnya check and balances di parlemen

Baca Selengkapnya