4 Fakta Harry Kuncoro: Donatur ISIS - Murid Abu Bakar Baasyir

Rabu, 13 Februari 2019 07:17 WIB

Harry Kuncoro. abc.net.au

TEMPO.CO, Jakarta - Harry Kuncoro, terduga penyandang dana ISIS atau Negara Islam Irak dan Suriah di Indonesia, dicokok Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) di Bandara Soekarno-Hatta pada 3 Januari 2019. Ia ditangkap saat hendak pergi ke Suriah. Polisi menduga ia akan bergabung dengan ISIS di sana.

Baca: Penyandang Dana ISIS Harry Kuncoro Murid Abu Bakar Baasyir

Berikut sepak terjang Harry Kuncoro:

1. Dekat dengan Umar Patek

Harry dikenal dekat dengan Umar Patek karena pernah menjadi pengawalnya. Bahkan, Umar Patek sempat mengajarkan Harry bagaimana cara meracik bom.

Harry mengatakan bahwa saat itu dia diajari oleh Umar tentang bagaimana cara mencampur potasium klorat, sulfur dan arang sehingga bisa menjadi sebuah bom. "Tidak ada bahan yang harus dicampurkan, cuma diajarkan teorinya dan komposisinya saja, tapi karena sudah sepuluh tahun lebih dan tidak pernah saya pakai, saya lupa," kata Harry dalam sidang Umar Patek pada 2012 silam.

Harry pernah membantu Umar Patek, terpidana teroris Bom Bali pada 2011 silam. Saat itu, ia mencarikan calo yang bisa mengurus paspor asli tapi palsu untuk Umar Patek. Pengadilan Negeri Jakarta Barat memvonis Harry enam tahun penjara pada 2012. Ia bebas murni pada Februari 2016.

2. Pernah Jadi Murid Abu Bakar Baasyir

Harry pernah menjadi narapidana teroris dan ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih, Nusakambangan sejak 2012 dan bebas pada 2016. Selama menjalani hukumannya, Harry menempati Blok D dan berada satu kamar dengan terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir.

Harry mendampingi Baasyir di penjara karena keduanya sudah kenal lama. Dia mengatakan Harry merupakan salah satu murid Baasyir. "Ya mendampingi karena sudah kenal lama, HK termasuk salah satu muridnya ABB," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo, pada Selasa, 12 Februari 2019.

<!--more-->

3. Penyandang Dana Kelompok Teroris Lokal

Advertising
Advertising

Harry Kuncoro memiliki peran penting dalam lingkaran ISIS Negara Islam Irak dan Suriah di Indonesia. Salah satunya, Harry menjadi penghubung antara algojo ISIS, Abu Walid dan kelompok ISIS di Suriah dengan kelompok teroris di Indonesia.

Dedi mengatakan Harry diduga menampung kiriman dana dari Abu Walid serta kelompok ISIS kemudian Harry menyalurkan uang itu ke kelompok-kelompok teror di Indonesia. "Uang itu untuk keperluan aksi teror," kata Dedi Selasa, 12 Februari 2019.

Beberapa aksi teror yang diduga didanai Hari adalah teror di Bali, Nusa Tenggara Barat pada Juli 2018.

4. Ditangkap Saat Hendak ke Suriah

Harry dicokok oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) di Bandara Soekarno-Hatta pada 3 Januari 2019. Ia ditangkap saat hendak pergi ke Suriah melalui Iran.

Simak juga: Harry Kuncoro, Donatur ISIS, Pernah Bantu Umar Patek Kabur

Harry Kuncoro sudah memiliki sejumlah nama dan identitas palsu, guna mengelabui petugas untuk meninggalkan Indonesia. Kepergian Harry ke Suriah atas saran Abu Walid. Ia bahkan diberikan uang Rp30 juta oleh Abu Walid sebagai biaya mengurus dokumen keberangkatan, termasuk tiket.

Berita terkait

Pengakuan Mantan Anggota Jamaah Islamiyah: Ikut ke Afganistan dan Renungan di Penjara

17 jam lalu

Pengakuan Mantan Anggota Jamaah Islamiyah: Ikut ke Afganistan dan Renungan di Penjara

Para mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) menggelar dialog kebangsaan usai para petingginya menyatakan pembubaran diri

Baca Selengkapnya

Warga Afghanistan Didakwa Rencanakan Teror Saat Hari Pilpres AS

27 hari lalu

Warga Afghanistan Didakwa Rencanakan Teror Saat Hari Pilpres AS

Warga negara Afghanistan bernama Nasir Ahmad Tawhedi (27) didakwa oleh pengadilan federal Amerika Serikat atas dugaan rencana teror pada pilres AS

Baca Selengkapnya

Peran 2 Terduga Teroris Anggota JAD yang Ditangkap Densus 88 di Bima

59 hari lalu

Peran 2 Terduga Teroris Anggota JAD yang Ditangkap Densus 88 di Bima

Densus 88 Antiteror menangkap laki-laki inisial LHM dan DW di Bima, Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya

Wakil Direktur CIA Ungkap Ada Rencana Serangan Teror ISIS di Konser Taylor Swift di Austria

30 Agustus 2024

Wakil Direktur CIA Ungkap Ada Rencana Serangan Teror ISIS di Konser Taylor Swift di Austria

Wakil Direktur CIA mengungkap rencana serangan teror di konser Taylor Swift di Austria telah berhasil digagalkan. Terduga pelaku anggota ISIS

Baca Selengkapnya

Kanselir Jerman Olaf Scholz Janji Tingkatkan Angka Deportasi setelah Penikaman oleh ISIS

27 Agustus 2024

Kanselir Jerman Olaf Scholz Janji Tingkatkan Angka Deportasi setelah Penikaman oleh ISIS

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan insiden penikaman terbaru di Solingen merupakan "terorisme terhadap semua pihak".

Baca Selengkapnya

Kepolisian Jerman Menahan Terduga Pelaku Penikaman

25 Agustus 2024

Kepolisian Jerman Menahan Terduga Pelaku Penikaman

Terduga pelaku adalah anggota ISIS dan melakukan penikaman untuk membalas dendam umat Muslim Palestina yang tertindas.

Baca Selengkapnya

Antek ISIS Tikam 4 Sipir Penjara hingga Tewas di Rusia

24 Agustus 2024

Antek ISIS Tikam 4 Sipir Penjara hingga Tewas di Rusia

ISIS kembali meneror Rusia dengan menyandera sipir dan narapidana. Mereka berhasil dilumpuhkan oleh Badan Keamanan Rusia.

Baca Selengkapnya

Kewarganegaraannya Dicabut Mahkamah Agung Inggris, Ini Sosok Shamima Begum

10 Agustus 2024

Kewarganegaraannya Dicabut Mahkamah Agung Inggris, Ini Sosok Shamima Begum

Mahkamah Agung Inggris resmi mencabut status kewarganegaraan Shamima Begum sehingga membuatnya stateless.

Baca Selengkapnya

Inggris Cabut Kewarganegaraan Shamima Begum

8 Agustus 2024

Inggris Cabut Kewarganegaraan Shamima Begum

Shamima Begum kehilangan kesempatan terakhirnya untuk mendapatkan kembali status kewarganegaraan Inggris setelah diputus oleh Mahkamah Agung

Baca Selengkapnya

Fakta tentang 3 Remaja Tersangka Rencana Pembunuhan di Konser Taylor Swift

8 Agustus 2024

Fakta tentang 3 Remaja Tersangka Rencana Pembunuhan di Konser Taylor Swift

Tiga remaja terkait ISIS telah ditetapkan menjadi tersangka rencana pembunuhan di konser Taylor Swift di Wina, Austria.

Baca Selengkapnya