Istana Ingin Polisi Segera Usut Tabloid Indonesia Barokah

Reporter

Tempo.co

Selasa, 29 Januari 2019 09:14 WIB

Petugas Panwaslu Depok menunjukan tabloid Indonesia Barokah yang disita dari sebuah masjid, di kantor Panwaslu Cilodong, Depok, Jumat, 25 Januari 2019. Panwaslu juga menyita 400 paket berisi tabloid 'Indonesia Barokah' di Kantor Pos dan Giro Depok, yang akan disebarkan oleh pengirim tak dikenal ke masjid dan pesantren yang ada di Depok. ANTARA/Kahfie Kamaru

TEMPO.CO, Jakarta - Ramainya pemberitaan mengenai Tabloid Indonesia Barokah memancing Istana angkat bicara. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta kedua kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden 2019 menyerahkan pengusutan tabloid tersebut kepada kepolisian. “Serahkan saja kepada kepolisian karena nanti menjadi saling lempar-lemparan. Saya pikir, polisi punya upaya untuk mengungkap semuanya," kata dia di gedung Sekretariat Kabinet, Senin, 28 Januari 2019.

Baca: Dewan Pers Persilakan Polri Usut Tabloid Indonesia Barokah

Moeldoko menuturkan, aparat kepolisian harus segera bertindak agar kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amien dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak saling curiga. Menurut bekas Panglima TNI itu, peredaran Tabloid Indonesia Barokah perlu didalami. Sebab, hal itu dapat merusak kualitas demokrasi di Indonesia. "Cara-cara seperti itu sungguh tidak bagus untuk perkembangan demokrasi ke depan," ucap dia.

Adapun juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean, mengatakan pihaknya akan kembali melaporkan peredaran Indonesia Barokah kepada kepolisian. Dia beralasan, tabloid yang beredar di banyak daerah itu menebar fitnah dan kampanye hitam terhadap Prabowo. “Kami hanya bisa mengandalkan penegakan hukum. BPN tak akan bertindak main hakim sendiri dan menyelidiki dalang tabloid itu,” kata dia saat dihubungi, Senin, 28 Januari 2019.

Baca: Ipang Wahid Akui Anak Buahnya Ubah Server Situs Indonesia Barokah

Dia menjelaskan, timnya sudah melaporkan Indonesia Barokah ke kepolisian, tapi laporan itu ditolak. Dalam beberapa kesempatan, polisi mengatakan masih menunggu rekomendasi dari Dewan Pers dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Setelah penolakan itu, tim BPN lantas melapor ke Bawaslu. Tapi, menurut Ferdinand, Bawaslu menyatakan tidak ada pelanggaran aturan pemilu. “BPN sudah melapor ke Dewan Pers, tapi ditolak juga karena tabloid ini dinilai bukan produk pers,” ucapnya.

Indonesia Barokah dilaporkan beredar di pesantren dan pengurus masjid di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Di Jawa Barat, tabloid itu ditemukan di 20 kabupaten dan kota. Peredaran surat kabar ini ditangani oleh Bawaslu di masing-masing provinsi.

Baca: 5 Poin Penjelasan Ipang Wahid Soal Indonesia Barokah

Advertising
Advertising

Sebaliknya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menilai isi tabloid itu tidak mengandung unsur kebencian dan kebohongan. "Saya telah membacanya dengan saksama. Menurut saya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan terhadap konten tabloid itu," ujar juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Shadzily, lewat keterangan tertulis, pekan lalu.

Dia berdalih, dalam Tabloid Indonesia Barokah hanya ada dua dari 10 berita yang menjelaskan dugaan bahwa kubu Prabowo dikatakan menggunakan strategi bohong. "Bawaslu Blora mengatakan Indonesia Barokah bukan hoax dan boleh beredar karena itu mengutip dari berbagai media online," ujar politikus Golkar tersebut. Meski begitu, Ace menegaskan Indonesia Barokah tidak diterbitkan oleh TKN Jokowi-Ma’ruf.

Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, telah menginstruksikan agar pengurus masjid di daerah-daerah membakar tabloid tersebut, jika kedapatan masuk ke lingkungan masjid. Ia mengimbau masjid tidak dijadikan tempat membuat dan menyebarkan kebohongan.

DEWI NURITA | FRISKI RIANA | REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

Seputar Pertemuan Rabu Malam antara Prabowo, Gibran, dan Jokowi di Istana

8 hari lalu

Seputar Pertemuan Rabu Malam antara Prabowo, Gibran, dan Jokowi di Istana

Prabowo dan Gibran menemui Presiden Jokowi pada Rabu malam di Istana. Apa yang dibahas?

Baca Selengkapnya

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

9 hari lalu

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) akan menambah 2 ribu SPKLU untuk kendaraan listrik tahun ini.

Baca Selengkapnya

Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

10 hari lalu

Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

Setiap tahun tur malam hari Istana Gyeongbokgung dibuka dua kali, saat musim semi dan musim gugur

Baca Selengkapnya

CEO Apple Tim Cook Temui Jokowi di Istana: Good Morning

16 hari lalu

CEO Apple Tim Cook Temui Jokowi di Istana: Good Morning

Tim Cook tiba di kawasan Istana sekitar pukul 08.55 WIB.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi untuk Nenek Berkursi Roda di Istana Negara

22 hari lalu

Pesan Jokowi untuk Nenek Berkursi Roda di Istana Negara

Magdalena, penyandang disabilitas berusia 75 tahun, rela antre tiga jam untuk bertemu Jokowi.

Baca Selengkapnya

Istana Minta Maaf, Ini Kronologi Open House Jokowi Ricuh

23 hari lalu

Istana Minta Maaf, Ini Kronologi Open House Jokowi Ricuh

Istana meminta maaf karena tak bisa mengakomodasi semua warga yang mengikuti acara open house Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ini Makanan yang Disajikan Istana saat Open House Jokowi

23 hari lalu

Ini Makanan yang Disajikan Istana saat Open House Jokowi

Istana menyiapkan menu spesial untuk para pejabat yang menghadiri open house Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Sebut Tak Ada Undangan Khusus untuk Open House Istana

23 hari lalu

Presiden Jokowi Sebut Tak Ada Undangan Khusus untuk Open House Istana

Presiden Jokowi mengatakaj open house idulfitri di Istana untuk semua.

Baca Selengkapnya

Cara Ikut Open House Lebaran di Istana untuk Masyarakat, Ini Alur Masuknya

24 hari lalu

Cara Ikut Open House Lebaran di Istana untuk Masyarakat, Ini Alur Masuknya

Istana Kepresidenan Jakarta melakukan sejumlah persiapan untuk acara open house Idulftiri bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Baca Selengkapnya

Reaksi Moeldoko hingga Gibran atas Permintaan agar MK Hadirkan Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres

28 hari lalu

Reaksi Moeldoko hingga Gibran atas Permintaan agar MK Hadirkan Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres

Moeldoko mengatakan Presiden Jokowi telah merencanakan bansos jauh sebelum rangkaian kegiatan Pilpres 2024 bergulir.

Baca Selengkapnya