Masih Cari Tabloid Indonesia Barokah, Jokowi Enggan Komentar

Minggu, 27 Januari 2019 20:28 WIB

Presiden Joko Widodo usai menghadiri Harlah Muslimat NU di Stadion Utama GBK, Jakarta, Ahad, 27 Januari 2019. Tempo/Vindry Florentin

TEMPO.CO, Jakarta-Presiden Joko Widodo atau Jokowi enggan berkomentar mengenai Tabloid Indonesia Barokah. Dia mengaku belum menemukan surat kabar itu sehingga belum membacanya. "Belum (baca). Saya baru mau cari," kata Jokowi usai menghadiri Harlah Muslimat Nahdlatul Ulama ke-73 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad, 27 Januari 2019.

Menurut Jokowi dia baru mau berkomentar setelah membaca isi Tabloid Indonesia Barokah. "Kalau nanti sudah dapat, saya baca, baru saya nanti berkomentar," katanya.

Baca: Tabloid Indonesia Barokah Bisa Untungkan Dua Capres?

Pernyataan yang sama ia sampaikan saat ditanya wartawan di Alun-alun Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 25 Januari 2019. Saat itu dia mengaku masih mencari tabloid itu. Dia belum dapat membacanya sehingga tak bisa berkomentar. "Saya belum pernah baca. Saya cari sebentar lagi. Saya cari. Kalau sudah cari, ketemu, baca, baru saya komentar," ujarnya saat itu.

Sementara itu Dewan Pers telah mendapatkan Tabloid Indonesia Barokah setelah berkoordinasi dengan kepolisian dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Saat dihubungi pada Jumat, 25 Januari 2019, Ketua Dewan Pers Yosep Stanley Adi Prasetyo mengatakan pihaknya sudah bergerak mengusut tabloid itu.

Stanley berujar timnya sudah menganalisis konten tabloid. Dari hasil sementara, mereka tak menemukan pekerjaan jurnalistik dalam surat kabar itu. "Tim konten yang menganalisis, meskipun hasilnya belum utuh, kami melihat itu lebih pada berita-berita round up pemberitaan yang sudah ada dari media lain," katanya.

Dewan Pers juga sudah mengirim surat panggilan untuk awak redaksi Tabloid Indonesia Barokah. Tim juga sudah mendatangi alamat redaksi namun tak menemukan apapun. Setelah mendengar keterangan dari pengurus tabloid, Dewan Pers akan menentukan sikap. "Bukan tidak mungkin arahnya adalah kami alan merekomendasikan ini untuk ditangani Polri," katanya.

Simak: Bawaslu: Tabloid Indonesia Barokah Tak Langgar Ketentuan Kampanye

Tabloid Indonesia Berkah dilaporkan beredar di pesantren dan pengurus masjid di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Di Jawa Barat, tabloid itu ditemukan di 20 kabupaten dan kota. Peredaran surat kabar ini ditangani oleh Bawaslu di provinsi-provinsi tersebut.

Tabloid Indonesia Barokah yang tersebar merupakan edisi pertama dengan tajuk “Reuni 212: Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik?”. Halaman depan surat kabar yang tayang pada Desember 2018 itu menampilkan karikatur orang memakai sorban dan memainkan dua wayang.

Berita terkait

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

6 menit lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

14 menit lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

38 menit lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

54 menit lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

1 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

2 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

4 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

4 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

5 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

5 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya