Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tabloid Indonesia Barokah Bisa Untungkan Dua Capres?

image-gnews
Petugas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Banyuwangi menunjukkan isi Tabloid Indonesia Barokah di Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat, 25 Januari 2019. Bawaslu Banyuwangi menyita tabloid yang dikirimkan kepada takmir masjid oleh orang tidak dikenal tersebut karena diduga dalam kontennya menyudutkan salah satu pasangan calon presiden - wakil presiden. ANTARA/Budi Candra Setya
Petugas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Banyuwangi menunjukkan isi Tabloid Indonesia Barokah di Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat, 25 Januari 2019. Bawaslu Banyuwangi menyita tabloid yang dikirimkan kepada takmir masjid oleh orang tidak dikenal tersebut karena diduga dalam kontennya menyudutkan salah satu pasangan calon presiden - wakil presiden. ANTARA/Budi Candra Setya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Munculnya tabloid Indonesia Barokah edisi perdana terbitan Desember 2018 dituding menguntungkan salah satu calon presiden dan sebaliknya. Namun menurut pandangan pengamat politik dari Universitas Padjadjaran, Firman Manan, justru ada dampak yang bisa menguntungkan kedua capres dari tabloid itu. "Ya, ada dua kemungkinan, kampanye negatif untuk paslon nomor dua (Prabowo-Sandi), atau justru strategi untuk membangun simpati terhadap paslon nomor dua," katanya.

Baca juga: 13 Ribu Eksemplar Tabloid Indonesia Barokah Beredar di Jawa Barat

Firman telah membaca tabloid itu. Isinya kata dia berupa kampanye negatif terhadap satu calon. Namun kata dia, belum tentu calon presiden yang lain mendapat insentif. "Karena preferensi pemilih tidak hanya ditentukan oleh satu variabel," kata dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unpad itu.

Jadi menurutnya, peredaran tabloid Indonesia Barokah itu bukan variabel utama yang akan membentuk preferensi pemilih. "Tapi memang bisa saja ada pandangan bahwa tabloid itu diedarkan justru untuk membangun simpati pada satu calon yang mendapatkan terpaan kampanye negatif," katanya Ahad, 26 Januari 2019.

Indikator kampanye negatif di tabloid Indonesia Barokah itu misalnya isi tulisan yang menyebutkan Reuni 212 sebagai gerakan politik, lalu pembahasan tentang Prabowo yang bernuansa negatif. "Menyamakan kampanye Prabowo - Sandi dengan model kampanye Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menggunakan strategi propaganda firehose of falsehood," ujarnya.

Pembahasan seperti itu menurutnya bukan isu baru, karena sudah banyak dibahas juga terutama di media sosial. Soal kampanye seperti Trump, Firman melihat adanya kemiripan. "Walaupun apakah by design strategi itu diterapkan atau hanya kebetulan saja ada kesamaan, memang memerlukan pembuktian lebih mendalam," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara capres Jokowi dalam isi tabloid Indonesia Barokah itu dinilai mendapat porsi kampanye positif. Pengamat media dari Program Studi Jurnalistik Unpad Dadang Rahmat mengatakan, isi tabloid itu campuran data, fakta, dan opini. Sebagian bisa dan masih ada yang perlu diverifikasi kebenarannya. "Pembaca diterpa oleh pesan-pesan yang belum tentu benar
sebagiannya," katanya, Ahad, 27 Januari 2019. Sebagian berita yang benar seperti penobatan 10 tokoh Islam menjadi pahlawan nasional.

Baca juga: Ada 3 Surat Kabar Mirip Tabloid Indonesia Barokah di Jawa Barat

Menurut Dadang, cara tabloid Indonesia Barokah memperoleh informasi itu sebagian besar berasal dari berita yang sudah ada di berbagai media. "Dalam konteks ini, itu tidak benar-benar jurnalisme, walaupun dalam konteks jurnalisme data bisa diperoleh dari media sebelumnya," katanya. Sebagai karya jurnalistik, berita harus memenuhi prinsip unsur jurnalistik seperti keberimbangan. Kalau tidak
berimbang cenderungnya ke kampanye negatif.

Dalam konteks politik menurut Dadang ada tiga kategori, yaitu kampanye hitam (black campaign), kampanye negatif, dan kampanye positif. Kampanye hitam dipastikan tidak benar atau perlu diverifikasi datanya. Berita kampanye negatif bisa terverifikasi tapi kemudian jadi negatif buat pihak tertentu. "Kampanye positif itu seperti promosi, apa yang baik dan menjadi perlu dipuji, diapresiasi," ujarnya.

Soal apakah tabloid itu menguntungkan kedua paslon, ia masih sangsi. "Belum tentu, kan tergantung juga siapa yang diterpa informasi itu," katanya. Jika calon pemilih sudah kuat keyakinan memilihnya isi tabloid itu dinilainya tidak berdampak. Sebaliknya pun calon pemilih minim informasi lain, isi tabloid itu bisa mengubah
persepsinya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jubir Sebut Prabowo Sangat Terbuka Jalin Kerja Sama Politik dengan Megawati

1 menit lalu

Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, saat ditemui di sela rapim tahunan Kementerian Pertahanan, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Januari 2020. Tempo/Egi Adyatama
Jubir Sebut Prabowo Sangat Terbuka Jalin Kerja Sama Politik dengan Megawati

Prabowo Subianto tak menutup peluang untuk menjalin kerja sama politik dengan Ketua Umum PDIP Megawati terlepas dari persaingan dalam pemilu,


Soal Pertemuan Prabowo dan Megawati, Jubir: Segera

2 jam lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019. Dalam pertemuan ini Megawati dan Prabowo akan membahas sejumlah hal. TEMPO/Muhammad Hidayat
Soal Pertemuan Prabowo dan Megawati, Jubir: Segera

Sejumlah petinggi Partai Gerindra menyebut pertemuan Prabowo dan Megawati dapat terlaksana usai putusan sengketa Pilpres 2024


Prabowo Ingin jadi Jembatan bagi Jokowi, Megawati, dan SBY

2 jam lalu

Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik, Sosial Ekonomi, dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, saat ditemui di Kantor Kementerian Pertahanan, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa, 12 November 2019. Tempo/Egi Adyatama
Prabowo Ingin jadi Jembatan bagi Jokowi, Megawati, dan SBY

Juru Bicara Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan bahwa watak Prabowo itu politik rekonsiliatif dan mempersatukan


Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

6 jam lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (dua kanan) berbincang-bincang dengan eks perdana menteri Inggris Tony Blair (tengah) di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Jumat 19 April 2024. ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI.
Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Tony Blair dan Prabowo Subianto berdiskusi membahas isu-isu global dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju


Masinton Bilang Megawati Tidak Perlu Bertemu Jokowi

7 jam lalu

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Masinton Pasaribu di kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada Selasa, 8 Oktober 2019. TEMPO/Andita Rahma
Masinton Bilang Megawati Tidak Perlu Bertemu Jokowi

Masinton Pasaribu mengatakan Megawati Soekarnoputri tidak perlu bertemu Presiden Joko Widodo karena telah menodai konstitusi dan demokrasi.


Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

7 jam lalu

Pergerakan Rupiah terhadap Dolar AS 6-15 April 2024. (Google.com)
Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.


TKN Sebut Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi Saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres

15 jam lalu

Ketua Koordinator Strategis Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Sufmi Dasco Ahmad memberikan keterangan pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Kamis, 30 November 2023. TKN Prabowo-Gibran meminta agar tidak ada lagi yang menuding pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres cacat hukum. TEMPO/M Taufan Rengganis
TKN Sebut Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi Saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres

Menurut Dasco, Prabowo juga berpesan kepada para pendukungnya untuk mempercayakan hasil putusan sengketa PHPU Pilpres 2024 ke hakim MK.


Usai Jokowi dan Prabowo, Tony Blair Temui Airlangga Bahas Geopolitik hingga Transisi Energi

15 jam lalu

Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair mendatangi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Juli 2023. Pertemuan yang dilakukan secara tertutup itu membahas perkembangan kemajuan teknologi Artificial intelligence atau AI untuk merevolusi sistem birokrasi pemerintahan hingga dukungan terhadap pembangungan IKN. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Usai Jokowi dan Prabowo, Tony Blair Temui Airlangga Bahas Geopolitik hingga Transisi Energi

Tony Blair menemui Airlangga Hartarto membahas isu geopolitik, transisi energi, hingga inklusivitas keuangan.


Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

17 jam lalu

Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima kunjungan eks Perdana Menteri Inggris Tony Blair di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat, 19 April 2024. Foto: Dokumentasi Tim Media Prabowo
Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

Prabowo dan Tony Blair mendiskusikan satu kunci pencapaian kemakmuran dan perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia.


Sekelompok Pemuda dari Makassar Demo ke Patung Kuda: Disuruh Berangkat Membela Prabowo

17 jam lalu

Massa aksi pendukung Prabowo-Gibran tetap melakukan aksi demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat, 19 April 2024. Mereka menuntut Mahkamah Konstitusi (MK) menolak sepenuhnya permohonan yang diajukan oleh kubu 01 dan 03. Mereka berharap MK bisa membuat keputusan tanpa intervensi dari berbagai pihak. TEMPO/Subekti.
Sekelompok Pemuda dari Makassar Demo ke Patung Kuda: Disuruh Berangkat Membela Prabowo

Sekelompok pemuda yang mengaku dari Makassar ikut demo di kawasan Patung Kuda Jakarta. Salah seorang mengatakan datang membela Prabowo.