Pengamat Minta Fadli Zon Gunakan Data dan Tidak Asal Bicara

Reporter

Andita Rahma

Rabu, 2 Januari 2019 11:25 WIB

Fadli Zon. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago meminta Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon tidak asal bicara berdasarkan asumsi, persepsi dan menurut pikirannya sendiri. “Beliau harus buka indikator dan datanya."

Saran itu disampaikannya Pangi melalui pesan teks, Rabu, 2 Januari 2018 setelah Fadli menyebut demokrasi Indonesia mengalami kemunduran. Pangi menjelaskan ada empat pilar yang bisa menjadi tolak ukur demokrasi suatu negara. Pertama, partai politik. Menurut Pangi, belum ada tanda partai politik di Indonesia diberangus.

Baca: Fadli Zon: Tingkat Demokrasi Indonesia Menurun

Kedua, kebebasan pers di Indonesia, kata Pangi, masih baik-baik saja. "Kecuali kalau sudah mulai ada yang dibredel seperti rezim di era Orde Baru." Indikator lainnya, pemilu saat ini berjalan baik.

Berbeda dengan jaman Orde Baru, pemilu hanya formalitas. "Intervensi penguasa sangat kuat dan jauh dari asas jujur, adil," kata Pangi.

Indikator terakhir adalah non government organization (NGO), kelompok penekan, kelompok kepentingan, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) masih tetap bisa mengontrol jalannya pemerintah. NGO, kata Pangi, masih bisa mengkritik, dan menyalurkan aspirasi. “Kecuali jika media sosial dibredel, baru lah Fadli Zon bisa menyebut demokrasi Indonesia menurun."

Baca: Fadli Zon Kritik Sikap Lemah Jokowi soal Uighur ...

Senada dengan Pangi, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin mempertanyakan ukuran yang dipakai Fadli Zon saat menyatakan demokrasi Indonesia mengalami kemunduran. “Mundur tidaknya tingkat demokrasi suatu negara harus dilihat dengan menggunakan ukuran yang objektif,” kata dia melalui pesan teks, Rabu,2 Januari 2019.

Advertising
Advertising

Dalam akun Twitter pribadinya, @fadlizon, Fadli mencuit tentang beberapa persoalan politik sepanjang 2018. “Mulai dari jaminan kebebasan berkumpul dan berserikat yang menurun, intimidasi terhadap lawan politik, hingga manajemen pemilu yang amburadul.” Fadli mencuit pada Selasa, 1 Januari 2019.

Simak: Dilaporkan ke Polisi, Fadli Zon Siapkan ...

Ujang menilai, persoalan itu bisa saja dialami oleh oposisi. "Dan jika itu benar, maka bisa menjadi alat ukur demokrasi mengalami kemunduran."

Ia membantah Fadli Zon dengan mengingatkan bahwa pemerintah mengizinkan reuni 212. "Artinya, kebebasan berserikat dan berkumpul masih ada.”

Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

1 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

1 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

3 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

4 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

4 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

4 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

5 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

6 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya