Adik Gus Dur Anggap Tes Baca Al Quran bagi Capres Tidaklah Urgen

Reporter

Dewi Nurita

Selasa, 1 Januari 2019 14:44 WIB

Lily Wahid. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Adik kandung Gus Dur, Lily Chodidjah Wahid alias Lily Wahid menilai, tes baca Al Quran untuk pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan berlaga di pemilihan presiden 2019, tidaklah urgen. "Saya menganggap hal itu tidak urgen," ujar Lily di kediaman Ma'ruf Amin di Jakarta pada Senin, 31 Desember 2018.

Baca: Soal Tes Baca Al Quran untuk Capres, Amien Rais: Itu Lucu Sekali

Menurut dia, kaum muslim yang waras pikirannya dan memiliki perhatian terhadap agama, otomatis akan memilih pemimpin yang bisa menjadi panutan dalam keislaman. "Jadi enggak usah dibawa-bawa Al Quran lah. Seperti halnya kalimat tauhid, sebaiknya enggak usah dijadikan bendera. Laa ilaaha illallah itu tempatnya di hati, bukan di mana-mana," ujar dia.

Tokoh pluralis ini mengatakan, sejak Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, masalah pluralisme sudah selesai dengan penghapusan tujuh kata dalam sila pertama Piagam Jakarta, yang kemudian menjadi Pancasila. Tujuh kata itu ".....dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya".

"Jadi, kalau hari ini ada yang membawa-bawa lagi ke syariat itu. Menurut saya, mereka tidak mengerti sejarah," ujar dia.

Usul diadakan tes baca Al Quran itu disampaikan oleh Ikatan Dai Aceh beberapa waktu lalu. Ketua Dewan Pimpinan Ikatan Dai Aceh, Tgk Marsyuddin Ishak mengatakan, hal tersebut untuk mengakhiri polemik keislaman capres dan cawapres.

Baca juga: Kata Adik Gus Dur soal Orang-orang NU di Kubu Prabowo

Advertising
Advertising

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Hasto Kristiyanto mengatakan, tes baca Al Quran tak perlu dilakukan. Hasto mengaku paham bagaimana masyarakat Aceh mendambakan sosok pemimpin yang agamis. Kendati demikian, menurut ia, pemimpin agamis yang ideal itu tercermin dari tindakan. “Agamis itu diukur dari tindakan, bukan dari klaim,” kata dia, kemarin.

Juru debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sodik Mudjahid juga menganggap tak perlu ada ujian membaca Al Quran. Yang lebih penting, kata dia, pemahaman para calon pemimpin itu terhadap Al Quran, serta kitab-kitab suci lain.

"Kemampuan membaca Al Quran bukan syarat, tapi sebagai advantage saja, sehingga tes baca tulis tidak perlu dilakukan," kata Sodik melalui keterangan tertulis, Ahad, 30 Desember 2018.

Berita terkait

Jokowi Jadi Presiden Kedua setelah Gus Dur Sambangi Kabupaten Muna

5 hari lalu

Jokowi Jadi Presiden Kedua setelah Gus Dur Sambangi Kabupaten Muna

Keterangan tertulis Sekretariat Presiden menyebut Jokowi disambut lautan masyarakat saat meninjau Pasar Laino Raha, Kabupaten Muna.

Baca Selengkapnya

Napak Tilas Reformasi 1998: Aksi Mahasiswa UI Tolak Pidato Presiden, Tragedi Trisakti, sampai Soeharto Lengser

5 hari lalu

Napak Tilas Reformasi 1998: Aksi Mahasiswa UI Tolak Pidato Presiden, Tragedi Trisakti, sampai Soeharto Lengser

Aksi mahasiswa UI menolak pidato pertanggung jawaban Presiden Soeharto. Berikut berbagai peristiwa mengiringi Reformasi 1998.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

7 hari lalu

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan, Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia. Apa kata para politikus PDIP?

Baca Selengkapnya

Jumlah Menteri Kabinet sejak Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi

7 hari lalu

Jumlah Menteri Kabinet sejak Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi

Setiap kabinet pemerintahan Indonesia mempunyai jumlah menteri relatif berbeda, mulai Gus Dur Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

26 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

27 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

38 hari lalu

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

45 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

46 hari lalu

Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

Prabowo Subianto, memilih Cina sebagai negara pertama yang dikunjunginya, menandai pentingnya hubungan Indonesia-Cina.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

57 hari lalu

Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

PPP salah satu partai terlama sejak Orde Baru, selain PDIP dan Golkar. Ini profil dan perolehan suara sejak Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014, 2019, 2024

Baca Selengkapnya