Politikus PDIP: Jokowi - Prabowo Berkawan Baik Meski Bersaing

Senin, 31 Desember 2018 08:06 WIB

Dua calon presiden, Joko Widodo alias Jokowi dan Prabowo Subianto, bergandengan dalam acara Deklarasi Kampanye Damai di halaman Tugu Monumen Nasional, Jakarta, Ahad, 23 September 2018. Dua pasangan capres dan cawapres hingga para pejabat hadir mengenakan pakaian adat dalam acara yang bertema "Kampanye Anti-Politisisasi SARA, Hoax, dan Politik Uang" tersebut. TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Maruarar Sirait mengatakan tak tertutup kemungkinan Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto bersatu di dalam pemerintahan. Maruarar mengatakan keduanya berkawan baik kendati sedang bertarung di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.

Baca: Politikus PDIP Sebut Ada Kemungkinan Jokowi dan Prabowo Bersatu

"Jadi Jokowi dan Prabowo itu bukan tidak mungkin setelah pilpres nanti mereka dalam satu pemerintahan yang sama," kata Maruarar di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Ahad, 30 Desember 2018.

Maruarar mengungkit pengalaman Pilpres 2014. Kendati dinyatakan kalah dan sempat menggugat ke Mahkamah Konstitusi, Prabowo akhirnya menghadiri pelantikan Jokowi.

Maruarar mengklaim mendengar cerita Jokowi yang berniat mengundang Prabowo secara langsung saat itu. "Dia datang sendiri ketemu Pak Prabowo mengundang, dengan jiwa besar juga Pak Prabowo hadir di Gedung MPR dan dihargai oleh Pak Jokowi," ujarnya.

Advertising
Advertising

Maruarar juga menyinggung sejumlah pertemuan Jokowi dan Prabowo setelah pilpres 2014. Jokowi pernah menyambangi Prabowo di rumahnya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Keduanya menyantap nasi goreng dan berkuda bersama. Sebaliknya, Prabowo melakukan kunjungan balasan ke Istana Negara.

Simak: Hadiri Perayaan Natal, Jokowi Sampaikan Pesan Soal Persatuan

Menurut Maruarar, Jokowi dan Prabowo telah memberikan contoh baik ihwal persatuan dan kebhinekaan di Pilpres 2019. Dia meminta semua pihak untuk tak terpecah akibat Pilpres. Maruarar juga mengimbau agar tak ada isu SARA yang digunakan demi memenangi pilpres. "Kalau mau menang jangan pakai isu SARA, kalau mau menang kerja yang berintegritas," ujarnya.

Berita terkait

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

23 menit lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

29 menit lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Apa Kata Para Pengamat?

33 menit lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Apa Kata Para Pengamat?

Beberapa pengamat memandang pembentukan Presidential Club yang direncanakan oleh Prabowo sebagai hal positif. Namun ada hal yang juga perlu diperhatikan.

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Soal Orang Toxic: Spesifiknya Tanyakan Pak Luhut Saja

57 menit lalu

Gibran Tanggapi Soal Orang Toxic: Spesifiknya Tanyakan Pak Luhut Saja

Ditanya terkait ciri-ciri orang toxic tidak sepaham visi misi Prabowo-Gibran, Gibran mengaku tidak tahu orang yang dimaksud Luhut tersebut.

Baca Selengkapnya

Luhut Pesan ke Prabowo agar Tak Bawa Orang Toxic, Bagaimana Cara Menghadapi Orang Toxic?

1 jam lalu

Luhut Pesan ke Prabowo agar Tak Bawa Orang Toxic, Bagaimana Cara Menghadapi Orang Toxic?

Orang toxic merupakan individu yang secara terus-menerus memberikan dampak negatif terhadap kehidupan dan emosional orang lain.

Baca Selengkapnya

Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

1 jam lalu

Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

Rencana Prabowo membentuk presidential club didukung oleh Gibran. Ia mengatakan pembentukan klub itu untuk menyatukan para pemimpin negeri ini.

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan, Apa Ciri-ciri Orang Toxic?

1 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan, Apa Ciri-ciri Orang Toxic?

Orang toxic mengarah kepada karakter orang yang suka menghasilkan dampak negatif.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

2 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

3 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

3 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya