Haris Azhar: Pimpinan KPK Seperti Tidak Membela Novel Baswedan

Reporter

Andita Rahma

Senin, 24 Desember 2018 16:39 WIB

Penyidik KPK Novel Baswedan melambaikan tangan di samping layar yang menunjukkan jam hitung sejak penyerangan terhadap dirinya, di gedung KPK, Selasa, 11 Desember 2018. Memperingati Hari HAM Internasional, Wadah Pegawai KPK meluncurkan Jam Hitung Novel Baswedan. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Lokataru Foundation Haris Azhar mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tampak seperti tidak membela staf terbaiknya, Novel Baswedan sebagai korban penganiayaan. KPK sebenarnya bisa menggunakan kewenangannya dengan menerapkan sangkaan perintangan penyidikan (obstruction of justice) terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam perkara yang sedang ditangani Novel.

"Seharusnya KPK menggunakan kewenangannya tentang obstruction of justice, tetapi tidak dilakukan," kata Haris di Kantor Lokataru, Rawamangun, Jakarta Pusat, Senin, 24 Desember 2018.

Baca: KPK Tindak Lanjuti Rekomendasi Komnas HAM terkait Novel Baswedan

Jika sampai batas waktu tertentu KPK tidak melakukan upaya yang tegas dan nyata untuk menangani kasus Novel Baswedan, menurut dia, kelima pimpinan KPK adalah kolaborator penyerangan Novel. "Saya duga mereka takut atau tersandera dengan kepentingan mereka sendiri dengan kalangan tertentu," ujar Haris.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM telah menyerahkan laporan akhir pemeriksaan penyerangan terhadap Novel Baswedan. Dalam laporan itu, Komnas HAM merekomendasikan KPK melakukan proses hukum. Sebab, patut diduga penyerangan terhadap Novel merupakan upaya menghalangi proses peradilan atau obstruction of justice oleh pihak-pihak yang sedang disidik Novel.

Baca: Koalisi Desak Jokowi Bentuk Tim Pencari Fakta Novel Baswedan ...

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang mengatakan KPK akan menindaklanjuti laporan akhir dari Komnas HAM. Sebab, kata dia, akan menjadi titik terang untuk menemukan pelaku penyerangan Novel.

Soal dugaan perintangan penyidikan, kata Saut, perlu diketahui kasus yang dihalangi dengan melihat kembali perkara yang sedang ditangani oleh Novel. "Dicari dulu kasus yang saya tangani sampai saya ditimpuki," ujarnya.

Simak: Rekomendasi Komnas HAM soal Novel ...

Advertising
Advertising

Lebih dari setahun kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan terjadi. Namun sampai saat ini pelakunya belum ditemukan. Novel disiram dengan air keras seusai salat subuh di masjid dekat rumahnya pada April 2017. Akibat penyerangan itu, mata Novel rusak. Mata kirinya harus diimplan.


ANDITA RAHMA | TAUFIQ SIDDIQ

Berita terkait

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta RP12 Miliar Demi Opini WTP

12 menit lalu

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta RP12 Miliar Demi Opini WTP

BPK meminta keterangan Syahrul Yasin Limpo berkaitan kesaksian anak buahnya soal ada auditor BPK meminta uang agar Kementan dapat opini WTP

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

1 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

Kuasa hukum eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Luhut Simanjuntak, mengatakan kliennya akan memenuhi panggilan dari KPK itu untuk klarifikasi LHKPN.

Baca Selengkapnya

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

2 jam lalu

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

2 jam lalu

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

Dalam kesempatan yang berbeda, kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, Djalamudin Koedoeboen, mengatakan belum mengetahui soal mobil yang disita KPK itu.

Baca Selengkapnya

KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma

5 jam lalu

KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma

KPK tengah menelusuri aliran uang dalam kasus dugaan korupsi di anak usaha PT Telkom, Telkomsigma.

Baca Selengkapnya

Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

6 jam lalu

Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

PP Muhammadiyah belum mendapatkan balasan surat dari Jomowi soal usulan mereka mengenai pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

10 jam lalu

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

12 jam lalu

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

Nilai rumah mewah Syahrul Yasin Limpo yang disita KPK di Makassar tersebut diperkirakan sekitar Rp4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

13 jam lalu

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

Permintaan untuk membayar lukisan itu disampaikan oleh eks Staf Khusus (Stafsus) Syahrul Yasin Limpo yaitu Joice Triatman.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya

18 jam lalu

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya

Nurul Ghufron mengatakan besok dia akan kembali menjalani sidang etik dengan agenda pembelaan.

Baca Selengkapnya