Tsunami Selat Sunda: Jeritan Anak dan Pasar Malam yang Hancur

Senin, 24 Desember 2018 10:12 WIB

Warga melihat kantong jenazah korban tsunami selat Sunda saat mencari keluarganya di Panimbang, Pandeglang, Banten, 23 Desember 2018. REUTERS/Adi Kurniawan

TEMPO.CO, Banten - Aneka wahana hiburan di pasar malam yang terletak di Kampung Sumur, Pandeglang, Banten itu luluh lantak akibat dihantam gelombang tsunami Selat Sunda pada Sabtu, 22 Desember 2018. Hanya kincir angin alias bianglala yang masih berdiri.

Baca: Cerita Manajer: Bunyi Klatak-klatak Sebelum Tsunami Selat Sunda

Zainuddin, pedagang bakso ikan yang ada di lokasi, mengatakan semua orang panik dan lari pontang-panting ketika gelombang laut tsunami datang. "Semua orang berteriak-teriak memanggil anaknya. sudah enggak tahu lagi, semua gelap," kata pria 54 tahun ini, Senin, 24 Desember 2018.

Zainuddin bercerita, malam itu tidak ada sama sekali tanda-tanda akan datang tsunami. Air laut bergelombang seperti biasanya. Beberapa menit sebelum tsunami terjadi pada pukul 21.30, listrik padam. Beberapa anak masih bermain di wahana pasar malam. Pasar itu sedianya tutup pukul 22.00. "Tiba-tiba gelombang putih naik, tinggi. Tidak bersuara," ujar dia.

Ia kemudian lari terbirit-birit. Setelah tiba di tempat agak tinggi, dia menyaksikan pasar malam beserta rumah-rumah di sekitar pantai luluh lantak diterjang gelombang dalam hitungan menit. "Saya sempat kembali ke kedai bakso saya di pinggir pantai, berharap ada yang tersisa. Nyatanya habis semua," ujar Zainuddin.

Tak sampai setengah jam, kata dia, ada yang berteriak-teriak gelombang akan naik kembali. Zainuddin pun kembali berlari menyelamatkan diri. Namun, gelombang yang kedua, kata dia, tak terlalu tinggi.

Advertising
Advertising

Kini, Zainuddin dan warga kampungnya masih mencari sisa-sisa barang yang tersisa di sekitar kedainya. "Ya ini ada meja bulat ini tersisa, mungkin saja masih bisa diperbaiki dan dipakai lagi," kata pria itu sambil mengais-ngais sisa barang dengan tongkat besi.

Sementara di pasar malam kelam itu, ada satu pria dan anaknya yang meninggal dunia. Dan keduanya sudah dimakamkan masyarakat pada Ahad, 23 Desember 2018.

Baca juga: Cerita Saksi Tsunami Selat Sunda: Cuaca Cerah Tak Ada Ombak Besar

Tsunami Selat Sunda terjadi pada Sabtu malam, 22 Desember 2018. Dari data terbaru yang dihimpun BNPB, bencana ini menyebabkan 281 orang meninggal, 1.016 orang luka-luka, dan 57 orang hilang. Otoritas menyatakan penyebab tsunami ini karena aktivitas anak Gunung Krakatau.

Berita terkait

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

19 jam lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Projo Banten Dorong Program Calon Kepala Daerah Searah dengan Program Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Projo Banten Dorong Program Calon Kepala Daerah Searah dengan Program Prabowo-Gibran

Projo Banten berharap program-program Prabowo-Gibran dapat berjalan dan searah dengan program kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

5 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

6 hari lalu

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

6 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

6 hari lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

8 hari lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

8 hari lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

9 hari lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

9 hari lalu

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.

Baca Selengkapnya