Saat Jokowi Kaget Dengar Biaya Sertifikasi Satpam Rp 10 Juta

Rabu, 12 Desember 2018 12:39 WIB

Presiden Joko Widodo saat acara Peresmian Pembukaan Konferensi Industri Jasa Pengamanan Nasional Tahun (KIPNAS) 2018 di Istana Negara, Jakarta, Rabu 12 Desember 2018. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kaget saat mengetahui biaya sertifikasi profesi satuan pengamanan (Satpam) mencapai Rp 10 juta. Hal ini terungkap saat Jokowi berdialog dengan perwakilan Badan Pengurus Pusat Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengaman Indonesia (BPP Abujapi) dalam acara pembukaan Konferensi Industri Jasa Pengamanan di Istana Negara, Jakarta.

Baca juga: Panggil Budayawan, Jokowi Minta Masukan Soal Strategi Kebudayaan

Dalam acara itu, Jokowi memanggil sejumlah satpam ke depan untuk berdialog. Pada kesempatan tersebut, salah seorang pengurus Abujapi bernama Ilal mengadu soal biaya sertifikasi yang tinggi.

"Ada yang ingin sampaikan mewakili teman-teman, pak. Biaya sertifikasi profesi security masih agak mahal di Indonesia," katanya, Rabu, 12 Desember 2018.

"Berapa?" tanya Jokowi.

Advertising
Advertising


"Rp 5 juta - Rp 10 juta," jawab Ilal.

Presiden Joko Widodo saat acara Peresmian Pembukaan Konferensi Industri Jasa Pengamanan Nasional Tahun (KIPNAS) 2018 di Istana Negara, Jakarta, Rabu 12 Desember 2018. (KIPNAS) 2018 akan merekomendasi dan mendorong pemerintah untuk dibuatnya undang-undang profesi satpam. TEMPO/Subekti.

Ilal menjelaskan sertifikat profesi satpam dikeluarkan oleh Kepolisian Republik Indonesia. Dari harga tersebut, kata dia, memang ada hitungan untuk setoran ke negara. "Ada PNBP-nya (Pendapatan Negara Bukan Pajak), pak," ucapnya.

Mendengar penjelasan Ilal, Jokowi tampak kebingungan dan sempat berhenti bicara sebentar. Menurut dia, ia belum mengerti permasalahan sertifikasi ini dan berjanji akan mempelajarinya.

"Rp 5 juta - Rp 10 juta mahal itu, mahal. Komentar saya itu aja, mahal. Nanti akan saya lihat," ujarnya.

Baca juga: Saat Jokowi Baca Sajak Diponegoro di Kongres Kebudayaan

Dalam sambutannya Jokowi mengatakan jika satpam bukan semata-mata satuan pengamanan melainkan wajah paling depan dari sebuah perusahaan atau lembaga. Pasalnya setiap pengunjung yang ingin masuk ke suatu kompleks, kantor, atau mall yang ditemui pertama kali adalah satpam.

"Makanya jadi anggota Satpam itu tidak mudah, saya tahu. Satu sisi harus siap melakukan pengamanan setiap saat, di sisi yang lain harus bisa tampil, ramah, menjelaskan," ucapnya.

Jokowi menuturkan jumlah kantor, pertokoan, dan mall semakin lama bertambah banyak. Sebabnya kehadiran satpam sangat diperlukan karena polisi tidak bisa berada di semua tempat untuk menjaga keamanan.

"Polisi sangat butuh kemitraan dan sangat terbantu dengan jasa pengamanan, yaitu Satpam," ujarnya.

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

1 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

4 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

7 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

17 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

18 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

19 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

23 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya