Kata Wiranto TNI Pakai Granat Saat Buru Kelompok Bersenjata Papua

Selasa, 11 Desember 2018 15:03 WIB

Menko Polhukam Wiranto memberikan sambutan saat peresmian gedung baru Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) di Jakarta, 6 September 2018. Dalam Acara peresmian gedung baru LPSK yang diresmikan oleh Menko Polhukam Wiranto tersebut juga memberikan kompensasi ke sejumlah korban tindak pidana Terorisme. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan tim gabungan TNI dan Polri menggunakan granat pelontar dalam melakukan pengejaran kelompok bersenjata yang melakukan penyerangan terhadap pekerja di Kabupaten Nduga, Papua.

"Suaranya untuk orang awam sama dengan bom. Tapi barangnya tidak. Kalau bom dijatuhkan dari udara, kalau ini (granat) ditembakkan dari senapan. Jadi jangan sampai ada berita yang simpang siur seperti itu," kata Wiranto seusai rapat koordinasi terbatas di kantornya, Selasa, 11 Desember 2018.

Baca: Evakuasi Korban Penyerangan Papua, Wiranto: TNI Tak Gunakan Bom

Pernyataan itu disampaikan Wiranto menanggapi kabar yang menyebutkan tim gabungan TNI dan Polri yang sedang melakukan proses evakuasi dan mengejar kelompok bersenjata menggunakan bom. Kabar tersebut sempat disampaikan oleh anggota DPRD Nduga, Ikabus Gwijangge. Ia mendapat informasi dari masyarakat setempat soal jatuhnya korban warga sipil dan penggunaan sejenis bom oleh aparat.

Baca: Polda Papua Ungkap Hambatan Kejar Kelompok Bersenjata di Nduga

Advertising
Advertising

Untuk mengejar kelompok bersenjata itu, Wiranto mengatakan tim gabungan tidak hanya menurunkan pasukan organik Brimob maupun TNI di Papua. "Tapi kami juga datangkan dari pasukan non-organik bukan dari Papua. Apakah itu Brimob maupun Kopassus, karena memang dibutuhkan. Medannya memang sangat sulit sekali," kata dia.

Pada Ahad, 2 Desember lalu, sekitar 28 pekerja diserang oleh kelompok bersenjata. Dari jumlah itu, sebanyak 14 orang langsung meninggal di lokasi kejadian. Adapun sisanya berupaya menyelamatkan diri. Namun hanya empat orang yang berhasil mencapai Pos TNI Yonif 755 di Mbua. Lima orang lainnya diketahui dibantai oleh kelompok bersenjata.

Baca: Korban Selamat Penembakan Papua asal Garut Jalani Trauma Healing

Berita terkait

Anggaran Turun, Maruarar Sirait Optimis Wujudkan Pembangunan 3 Juta Rumah

6 jam lalu

Anggaran Turun, Maruarar Sirait Optimis Wujudkan Pembangunan 3 Juta Rumah

Menteri Maruarar Sirait mengaku optimis bisa mewujudkan program pembangunan 3 juta rumah meski alokasi anggaran turun.

Baca Selengkapnya

Dadan Hindayana Ungkap Alasan Struktur Badan Gizi Nasional Didominasi Purnawirawan TNI

5 hari lalu

Dadan Hindayana Ungkap Alasan Struktur Badan Gizi Nasional Didominasi Purnawirawan TNI

Setidaknya ada lima dari delapan jabatan di struktur pelaksana atau pejabat eselon 1 di Badan Gizi Nasional yang dihuni oleh pensiunan TNI.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Sulaiman Ajak Prajurit TNI Tanam Cabai hingga Ternak Lele di Pekarangan Rumah

5 hari lalu

Mentan Amran Sulaiman Ajak Prajurit TNI Tanam Cabai hingga Ternak Lele di Pekarangan Rumah

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak prajurit TNI turut terlibat program pekarangan pangan lestari. Tanam cabai, pelihara ayan, hingga ternak lele

Baca Selengkapnya

TMMD ke-122 Berhasil Bangun Jalan Tembus Antar Desa di Kabupaten Kediri

5 hari lalu

TMMD ke-122 Berhasil Bangun Jalan Tembus Antar Desa di Kabupaten Kediri

TMMD ke-122 merupakan program yang melibatkan sinergi antara pemerintah daerah, TNI, Polri, serta masyarakat.

Baca Selengkapnya

Persiapan Pilkada 2024 Masuk Program Prioritas 100 Hari Pertama, Kemenko Polkam Lakukan Ini

5 hari lalu

Persiapan Pilkada 2024 Masuk Program Prioritas 100 Hari Pertama, Kemenko Polkam Lakukan Ini

Kemenko Polkam memetakan wilayah rawan pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Ada Lima Pelanggaran HAM dalam Penembakan 3 Warga Papua oleh Militer

5 hari lalu

Komnas HAM: Ada Lima Pelanggaran HAM dalam Penembakan 3 Warga Papua oleh Militer

Komnas HAM menyatakan tiga warga Papua yang tewas ditembak TNI pada Juli lalu tidak memiliki catatan kriminal

Baca Selengkapnya

Ini Kata Peneliti BRIN soal Pentingnya Pelestarian Motif Megalitik Tutari Papua

5 hari lalu

Ini Kata Peneliti BRIN soal Pentingnya Pelestarian Motif Megalitik Tutari Papua

Peneliti BRIN menekankan pentingnya pelestarian motif Megalitik Tutari sebagai sumber inspirasi seni kontemporer Papua.

Baca Selengkapnya

Menhan Sjafrie Gelar Rapat di Mabes TNI, Ini yang Dibahas

6 hari lalu

Menhan Sjafrie Gelar Rapat di Mabes TNI, Ini yang Dibahas

Menteri Pertahanan (Menhan) Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin menekankan pentingnya jiwa korsa kepada jajaran pejabat TNI.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Tingkatkan Pembangunan di Papua, Menteri Transmigrasi: Tidak Harus Mendatangkan Orang dari Luar

6 hari lalu

Prabowo Ingin Tingkatkan Pembangunan di Papua, Menteri Transmigrasi: Tidak Harus Mendatangkan Orang dari Luar

Prabowo ingin tingkatkan pembangunan Papua. Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanegara: Tidak harus datangkan orang dari luar.

Baca Selengkapnya

Alasan Ketua Komnas HAM Sebut Tugas TNI Tak Bertentangan dengan Pemajuan HAM

7 hari lalu

Alasan Ketua Komnas HAM Sebut Tugas TNI Tak Bertentangan dengan Pemajuan HAM

Ini untuk pertama kalinya Komnas HAM dan TNI memiliki nota kesepahaman.

Baca Selengkapnya