DPR Diminta Segera Sahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual

Sabtu, 8 Desember 2018 14:12 WIB

Masyarakat yang tergabung dari beberapa organisasi berunjuk rasa agar DPR segera mengesahkan RUU penghapusan kekerasan seksual di Taman Aspirasi, Jakarta, Sabtu, 8 Desember 2018. TEMPO/Ryan Dwiky Anggriawan

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat sipil dari berbagai organisasi menggelar long march dan berunjuk rasa meminta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU Penghapusan Kekerasan Seksual) di Jakarta, Sabtu, 8 Desember 2018. Ketua Komnas Perempuan Azriana Manalu turut ambil bagian dalam aksi itu.

Baca: Komnas Perempuan Beberkan Alasan Angka Kekerasan Seksual Naik

"Ini gerakan masyarakat sipil dari berbagai organisasi masyarakat sipil, organisasi buruh, dan organisasi pendamping korban. Mereka melakukan aksi ini untuk mendorong pemerintah dan DPR RI segera mengesahkan RUU penghapusan kekerasan seksual," kata Azriana pada wartawan sesaat setelah memberi sambutan di aksi tersebut.

Menurut Azriana, RUU penghapusan kekerasan seksual telah masuk dalam daftar program legislasi nasional (prolegnas) sejak 2016, kemudian menjadi prolegnas prioritas pada 2017 dan 2018. Namun, kata dia, sampai saat ini RUU tersebut belum juga dibahas.

"Masyarakat sudah tidak sabar lagi karena korban kekerasan seksual setiap hari terus berjatuhan, sementara pembahasan perlindungan hukumnya lamban sekali," kata Azriana.

Baca: Puan Maharani Minta DPR Bahas RUU Penghapusan Kekerasan Seksual

Ia berujar banyak sekali kasus kekerasan seksual yang dialami masyarakat, khususnya perempuan, karena mereka tidak dikenali Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Akibatnya, kata dia, proses hukum tak pernah mudah dan pembuktiannya menyulitkan korban.

Advertising
Advertising

"Kita butuh undang-undang khusus untuk melindungi masyarakat dari kekerasan seksual secara komprehensif, RUU yang bisa mengatur dari hulu hingga hilir. Untuk memastikan kekerasan seksual itu bisa dihentikan," tutur dia.

Aksi ini dimulai pukul 08.00 di area parkir Sarinah dilanjutkan dengan long march menuju Taman Aspirasi di kawasan Monumen Nasional (Monas). Sesampainya di Taman Aspirasi, para pembicara berorasi di atas panggung menyuarakan percepatan pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

13 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

4 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

7 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya