Kelompok OPM Pimpinan Egianus Kogoya di Balik Pembunuhan di Papua

Reporter

Tempo.co

Kamis, 6 Desember 2018 14:37 WIB

Pasukan Brimob dari Timika tiba untuk mengamankan kondisi di Wamena, Papua Selasa, 4 Desember 2018. Jumlah aparat keamanan ditambah untuk mengamankan situasi di daerah tersebut. ANTARA/Iwan Adisaputra

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan pembunuhan terhadap 19 pekerja jembatan pada jalan Trans Papua dan Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, dilakukan oleh kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya. Sebelumnya, kepolisian menyatakan korban tewas akibat insiden ini berjumlah 31 orang.

Baca: Akui Serang Pekerja di Papua, OPM: Kami Menuntut Kemerdekaan

Moeldoko menyebut penembakan terhadap pekerja PT Istaka Karya yang membangun proyek tersebut merupakan aksi terorisme. Menurut mantan Panglima TNI ini, pembunuhan itu bukan sekadar kriminal biasa, tapi teror oleh gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM). “Pelakunya sudah dikenal, dan memang mereka (kelompok Egianus Kogoya),” kata Moeldoko di gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 5 Desember 2018.

Tudingan Moeldoko ini diakui oleh juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), sayap militer OPM, Sebby Sambom. Ia menyatakan serangan ini dilakukan oleh Panglima Komando Daerah Operasi (Kodap) III Ndugama di wilayah Nduga, Egianus Kogoya.

Sebby menyebutkan, ada 29 kodap dalam struktur TPNPB. Ia menyatakan telah mendapatkan konfirmasi serangan terhadap pekerja proyek jembatan di jalan Trans Papua itu dari 29 kodap. “Markas pusat TPNPB juga membenarkan,” katanya kepada Tempo melalui sambungan telepon, Rabu, 5 Desember 2018.

Baca: Jokowi Minta Pelaku Penembakan di Papua Ditangkap, OPM Tak Gentar

Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan ada beberapa kelompok bersenjata di Papua. Menurut dia, yang bergerilya di wilayah Nduga adalah kelompok Egianus ini. Menurut Tito, kelompok ini pula yang menculik 26 peneliti di Mapenduma pada 8 Januari 1996.

Advertising
Advertising

Ketika itu 26 orang tersebut, empat di antaranya warga Inggris, yang tergabung dalam Tim Ekspedisi Lorentz 1995 diculik oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka pimpinan Daniel Yudas Kogoya. Beberapa hari setelah penculikan, sejumlah sandera dilepaskan. Namun, empat warga negara Inggris disandera selama berminggu-minggu di hutan belantara Mapenduma. “Mereka (kelompok Daniel) ini senior yang main saat ini,” kata Tito yang pernah menjadi Kepala Kepolisian Daerah Papua.

Ia juga mengatakan kelompok Egianus terlibat insiden penembakan pada pesawat Twin Otter milik Trigana Air yang membawa 15 anggota Brimob ketika mendarat di Bandar Udara Kenyam, Juni lalu. Tito mengatakan sempat terjadi kontak tembak yang membuat kelompok ini lari ke hutan di Mapenduma.

Baca: TNI-Polri Temukan 16 Korban Tewas Insiden Pembunuhan di Papua

Masih menurut Tito, beberapa pekan lalu, kelompok ini memperkosa seorang guru perempuan. Guru tersebut merupakan pendatang asal luar Papua. Selain itu, kata Tito, kelompok Egianus ini juga menganiaya warga lain di Nduga. Setelah kejadian tersebut, aparat kepolisian dan TNI mengejar mereka. Kelompok ini pun lari ke kawasan hutan. “Kali ini mereka menyerang pekerja pembangunan jalan dan jembatan PT Istaka,” kata Tito.

Tito mengatakan motif kelompok ini adalah menginginkan kemerdekaan. Kelompok tersebut menjadikan anggota TNI dan kepolisian sebagai sasaran utama serangan. “Mereka juga menyerang pendatang dari luar Papua,” kata Tito.

MAYA AYU | FRISKI RIANA | BS

Berita terkait

Ketua MPR Dorong Menkopolhukam Gunakan Dalil Keselamatan Rakyat untuk Tangani OPM

3 jam lalu

Ketua MPR Dorong Menkopolhukam Gunakan Dalil Keselamatan Rakyat untuk Tangani OPM

Instruksi dan koordinasi dari satu pintu, yakni dari kantor Kemenkopolhukam, memastikan setiap pergerakan pasukan TNI-Polri hingga intelijen di lapangan termonitor dengan baik.

Baca Selengkapnya

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

9 jam lalu

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno membenarkan KKB Intan Jaya menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

9 jam lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

22 jam lalu

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

1 hari lalu

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

Otsus Papua bukan merupakan penyelesaian atau resolusi konflik Papua.

Baca Selengkapnya

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

1 hari lalu

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

Alissa Wahid menduga TNI kembali menyebut OPM itu karena sudah kewalahan mengatasi kelompok pro-kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

1 hari lalu

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

Lettu Inf Muhammad Fardhana tunangan pedangdut Ayu Ting Ting, pimpin pemasangan aliran listrik Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

1 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

3 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

4 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya